6 Fakta Mengenai Virus Nipah yang Perlu Diketahui
![6 Fakta Mengenai Virus Nipah yang Perlu Diketahui](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/01/75f51b6ad667590c6c3eed1d1305fa66.png)
VIRUS Nipah yang mewabah di Tiongkok dan menyebabkan kematian pada 75% kasusnya, menjadi salah satu ancaman baru selain pandemi covid-19. Saat ini, Virus nipah masuk daftar 10 penyakit penular dari 16 penyakit yang diidentifikasi WHO sebagai risiko kesehatan terbesar masyarakat, bersama dengan MERS dan SARS.
Dilansir dari Times of India, berikut ini adalah fakta-fakta mengenai virus Nipah yang perlu kamu ketahui:
1. Asal mula
Virus Nipah adalah zoonosis baru yang menyebabkan penyakit parah, baik pada hewan maupun manusia. Virus ini pertama kali diidentifikasi di Malaysia dan Singapura pada 1998.
2. Terkait dengan radang otak
Baca juga : Kenali Disease X, Pandemi Baru yang sedang dalam Perjalanan
Virus Nipah biasanya dikaitkan dengan peradangan otak karena demam yang parah selama beberapa hari sering dapat menyebabkan keadaan kebingungan, disorientasi dan bahkan kantuk yang terus-menerus. Jika tidak segera diatasi, gejala tersebut bahkan bisa menyebabkan koma dalam rentang waktu 24-48 jam.
3. Tanda dan gejala umum
Beberapa tanda dan gejala virus Nipah yang umum adalah sakit kepala, demam, mual, pusing, mengantuk, dan masalah mental seperti kebingungan. Gejala ini bisa bertahan hingga 7-10 hari.
4. Pembawa utama virus Nipah
Pembawa utama virus Nipah pada manusia adalah sekresi pernapasan. Risiko yang menjadi sangat tinggi adalah pasien mengalami gejala pernapasan, seperti batuk dan bersin.
5. Mungkin ditemukan pada urine
Berhati-hatilah jika kamu berbagi kamar kecil dengan orang yang terinfeksi virus Nipah, karena beberapa sampel yang diambil di Malaysia membuktikan bahwa, virus ini mungkin juga ada dalam urine orang yang terinfeksi.
6. Diduga penyebabnya adalah kelelawar
WHO menyebutkan bahwa ada bukti kuat bahwa munculnya infeksi virus terkait kelelawar yang dapat menular ke manusia dan hewan ini disebabkan karena hilangnya habitat alami kelelawar. (Medcom.id/H-2)
Terkini Lainnya
Bunda Jelita, Kenali Infeksi Virus RSV untuk Cegah Kematian Bayi Prematur
Tips untu Pelaku Bisnis Agar Terhindar dari Serangan Ransomware
Menkominfo Wajibkan Kementerian dan Lembaga Miliki Backup Data
Mengenal 5 Virus Berbahaya yang Bisa Menyerang Data
Berani Menyerang Pusat Data Nasional, Apakah Ransomware Itu?
7 Cara Mencegah Penularan Flu Burung
Kenali Penyakit Gondongan dan Cara Mencegahnya
Ditemukan Kasus Flu Burung Varian Baru H5N2, Pemerintah Tingkatkan Kewaspadaan
Flu Burung Ternyata Dapat Menular ke Kucing, Ini Tindakan yang Dapat Dilakukan Pemilik Hewan
27 Jemaah Haji Embarkasi Solo Dipulangkan karena Demensia hingga TBC
IKN akan Tiru Freeport dalam Pengentasan Malaria
Triple Elimination Sebagai Upaya Pencegahan Penyakit Menular Seksual Pada Ibu
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap