Catat, Gunting Limbah Masker Sebelum Dibuang
PANDEMI Covid-19 yang terjadi hampir satu tahun menyisakan problema tersendiri khususnya limbah masker. Penggunaan masker merupakan bagian protokol kesehatan 3M (menggunakan masker, rajin mencuci tangan, dan menjaga jarak).
Terkait limbah masker, Satgas Covid-19 Sub Bidang Penanganan Limbah Medis gencar melakukan sosialisasi penanganan limbah masker. Limbah masker termasuk kategori limbah B3 yang tidak bisa diolah secara mandiri. Limbah infeksius ini memerlukan penanganan khusus dari petugas yang berkompeten.
"Penanganan limbah masker untuk di rumah sakit atau fasilitas layanan kesehatan sudah sesuai aturan. Ada protokolnya. Namun bagaimana penanganan limbah masker untuk pasien yang positif Covid-19 dan menjalankan isolasi mandiri. Ini yang perlu disadari," kata Lia Partakusuma dari Sub Bidang Penanganan Limbah Medis Satgas Covid-19 dalam acara diskusi virtual bertema "Gunting dan Buang Masker Bekasmu" , Jumat (19/2).
Lia menuturkan, selama pandemi Covid-19, tercatat limbah masker sejumlah 1.662 ton. Yang perlu diperhatikan dalam penanganan limbah masker di masyarakat adalah dengan menggunting menjadi dua bagian dan memotong tali masker.
Setelah digunting, masker disemprot disinfektan, kemudian dimasukkan ke dalam wadah, bisa berupa amplop atau kantong plastik daur ulang yang ditutup rapat. Sebagai penanda bahwa itu merupakan limbah infeksius yang berbahaya, wadah tersebut dapat ditulis limbah infeksius.
"Kalau perlu pasang gambar tengkorak. Biar orang takut," ujar Lia.
Tujuan merusak masker menjadi dua bagian dan memotong tali menurut Lia, untuk mengurangi potensi pihak yang tidak bertanggungjawab mendaur ulang masker dan dijual kembali. Pasalnya, penjualan masker daur ulang sempat terjadi. Pelaku mengumpulkan masker bekas yang dibuang, lalu disetrika, dan dijual.
"Ada pernah laporan. Maskernya ada sisa lipstik. Karena di awal pandemi kebutuhan masker tinggi. Ada orang yang membeli dari pribadi. Harganya murah tapi tidak tahu kualitasnya," tutur Lia.
Baca juga : Pengelolaan Sampah Perlu Masyarakat dan Dukungan Sistem
Untuk itu, Lia menganjurkan agar limbah masker dirusak sebelum dibuang. Selain mengurangi potensi penyalahgunaan, juga mengurangi potensi penularan penyakit oleh virus.
Lia menjelaskan, virus jika menempel bersama cairan bisa hidup 3-4 hari. Tetapi bila hanya virus itu sendiri, akan mati dalam waktu 3-4 jam.
Lia mengingatkan limbah masker sebaiknya dibuang dalam dropbox. Pengadaan dropbox ini bisa dilakukan oleh pemerintah daerah, lingkungan setempat misal RT, atau untuk hotel dan gedung yang menjadi lokasi isolasi mandiri pasien Covid-19.
Sesuai dengan Surat Edaran Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Nomor 2 Tahun 2020 tentang pedoman pengelolaan limbah infeksius (B3) dan sampah rumah tangga untuk penanganan virus Covid-19. Dengan SE ini, penanganan limbah medis mekanismenya akan sama dengan limbah medis.
Terkait penanganan limbah masker, Satgas menggelar acara Pekan Peduli Limbah Masker. Melalui acara ini, Satgas menyosialisasikan gerakan peduli limbah masker ke lapisan masyarakat. Acara berlangsung sepekan dengan acara puncak pada Minggu (21/2/2021) di Marunda.
"Harapannya agar peserta yang terdiri dari berbagai lapisan masyarakat menyampaikan pesan yang telah kami sampaikan ke kelompok mereka dengan bahasa mereka," kata Lia.
Upaya lainnya dalam penanganan limbah masker, Satgas mengusulkan produsen masker memuat cara membuang masker dalam kemasan produk masker yang mereka buat.
"Jangan hanya pesan cara menggunakan masker. Tapi pesan cara membuang limbah masker. Jangan lupa bertanggung jawab membuang limbah," ujarnya. (RO/OL-7)
Terkini Lainnya
Bank Sampah harus Berbadan Hukum untuk Permudah Akses Pembiayaan
IWAPI dan KLHK Menyerahkan Bantuan Motor Sampah untuk Pengelolaan Sampah dan Penghijauan
Pembatalan Pemenang Tender PSEL Tunjukkan Tata Kelola Pemerintahan Kota Bekasi belum Optimal
Balon Berisi Sampah dari Korea Utara Terdeteksi Menggandung Parasit
1,5 Bulan ke Depan, Sampah di Sungai Citarum Wilayah Batujajar Bisa Bersih
Kerahkan 1000 Petugas Kebersihan, Sampah Puncak HUT Jakarta Capai 33 Ton
Jumat Pagi, Kualitas Udara Jakarta tidak Sehat
4 Masalah Kulit Wajah dan Cara Mengatasinya
Zona Bahaya Erupsi Gunung Lewotobi Radius 2 Kilometer
Ini Tips agar Mudik Aman dan Bebas dari Flu Singapura
Treatment Mudah di Rumah dengan Implora Essential Sheet Mask
Dinkes DKI Minta Warga Pakai Masker di Kerumunan untuk Mencegah Penularan Tb
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap