visitaaponce.com

KLHK Apresiasi Pelaku Usaha Lakukan Pengelolaan Air Limbah

KLHK Apresiasi Pelaku Usaha Lakukan Pengelolaan Air Limbah
Direktur Pengendalian Pencemaran Air KLHK Luckmi Purwandari.(Ist/KLHK)

KEMENTERIAN Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI  senantiasa mendorong pelaku usaha dan kegiatan untuk terus meningkatkan kinerja pengendalian pencemaran air dalam upaya perbaikan kualitas air di Indonesia.

“Kami sangat sangat mengapresiasi pelaku usaha dan kegiatan yang melakukan upaya lebih dari taat (beyond compliance) terhadap pemenuhan peraturan lingkungan hidup melalui program Proper yang setiap tahunnya selalu dievaluasi,” kata Direktur Pengendalian Pencemaran Air KLHK Luckmi Purwandari pada keterangan pers, Senin (29/3) .

Luckmi mengharapkan elaku usaha dapat memahami pelaksanaan peraturan perundangan lingkungan hidup yang berlaku, khususnya terkait pengelolaan air limbah industri.

“Selain itu, diharapkan pula agar pelaku usaha dan industri dapat berbagi pengalaman dan pengetahuan untuk memecahkan masalah secara bersama-sama terkait kendala yang dihadapi di lapangan," jelasnya.

Perusahaan atau pelaku usaha yang telah melaksanakan program dari  KLHK adalah  PT Ajinomoto Indonesia. Perusahaan produsen bumbu masak itu telah berkomitmen untuk mendukung pemerintah dalam menjaga lingkungan. Salah satunya melalui program Peningkatan Pengelolaan Air Limbah (WMI).

Deputy Factory Manager PT Ajinomoto Indonesia – Pabrik Mojokerto, Hariyono, mengatakan  konsep WMI tersebut sesuai dengan salah satu inisiatif keberlanjutan global perusahaan untuk mengurangi kerusakan lingkungan global saat memproduksi produk, dan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas air di Indonesia.

Menurutnya, proses pengolahan limbah cair dari penerimaan, proses produksi (influent), sampai dengan release (effluent), membutuhkan waktu proses (treatment) sekitar 10-12 jam dan beroperasi secara terus-menerus selama 24 jam per hari.

Pengolahan limbah cair menjadi air bersih ini dilakukan di dua pabrik PT Ajinomoto Idonesia, di Mojokerto, Jawa Timur, dan Karawang, Jawa Barat. Namun, secara proses dan kapasitasnya di kedua lokasi berbeda karena menyesuaikan dengan jenis proses produksi dan lokasi.

Air limbah dari proses produksi masuk ke gathering dan equalization tank untuk diatur konsentrasi pH dan jumlah cairan lainnya. Selanjutnya proses pre-treatment dengan menambahkan udara (proses aerasi) dan kemudian masuk ke biological de-nitrification process.

“Hasil dari proses ini kemudian masuk ke proses penjernihan/pengendapan pertama, yang hasilnya adalah air jernih tetapi masih sedikit berwarna (yellowish). Selanjutnya masuk ke proses penjernihan/pengendapan kedua sehingga air menjadi benar-benar jernih,” jelasnya.

“Air jernih ini kemudian di proses lagi di kolam aerasi (aeration pool) sebelum akhirnya dipompa ke titik pelepasan,” imbuh Hariyono.

Ia menggambarkan, di Mojokerto, produksi utamanya adalah MSG dan seasoning, dan hasil air setelah semua proses di atas selesai langsung dialirkan ke Sungai Brantas dengan parameter baku mutu yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat dan daerah.

“Sedangkan di Karawang, produksi utamanya adalah seasoning saja dan berada di dalam kawasan industri, sehingga limbah cair tidak langsung dialirkan ke sungai, tetapi dialirkan ke WWT kawasan industri dan harus mengikuti parameter yang telah ditetapkan oleh kawasan industri tersebut,” ungkapnya.

Hariyono juga memastikan, baku mutu air limbah milik perusahaan ini selalu di bawah yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

Baku mutu adalah batasan maksimal yang diizinkan untuk rilis air limbah ke badan sungai, artinya kualitas atau parameter limbah cair industri tidak boleh melebihi atau harus selalu di bawah standar baku mutu tersebut.

Perusahaan juga berkomitmen untuk menurunkan volume limbah cair. Malah, Hariyono memastikan volumenya mengalami penurunan setiap tahunnya, terutama setelah menerapkan WMI sejak 2017.

“Butuh banyak langkah untuk mengolah limbah cair menjadi air bersih, namun inilah yang menjadi komitmen kami kepada masyarakat sebagai perusahaan,” tegasnya. (RO/OL-09)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat