visitaaponce.com

Jokowi Ingatkan Tantangan Lembaga Penyiaran di Masa Pandemi

Jokowi Ingatkan Tantangan Lembaga Penyiaran di Masa Pandemi
Tower stasiun Televisi Republik Indonesia (TVRI) tampak terlihat jelang senja dari sebuah gedung di Jakarta, beberapa waktu lalu.(MI/Ramdani.)

PRESIDEN Joko Widodo mengingatkan tantangan lembaga penyiaran semakin besar di masa pandemi ini. Pasalnya, masyarakat terus mencari informasi mengenai upaya pencegahan wabah hingga langkah-langkah pemerintah dalam menangani pandemi.

Pemenuhan kebutuhan masyarakat terhadap keterbukaan dan kecepatan informasi pun sangat terasa. Hal itu disampaikan Presiden dalam sambutannya pada Peringatan Hari Penyiaran Nasional ke-88 secara virtual, Kamis (1/4).

"Ini adalah tantangan bagi pemerintah, tantangan bagi lembaga penyiaran media, serta tantangan bagi pemangku kepentingan lain agar dapat memenuhi tuntutan kebutuhan masyarakat tersebut. Pentingnya keterbukaan, kecepatan, dan akurasi informasi ini kita alami betul saat penanganan pandemi covid-19 selama ini," ucap Jokowi.

Presiden mengingatkan tuntutan tinggi terhadap lembaga penyiaran di Indonesia untuk memenuhi keterbukaan dan kecepatan informasi yang dibutuhkan masyarakat. Tantangan penyiaran dan pengelolaan informasi semakin besar untuk menghadirkan informasi yang berkualitas, edukatif, dan meningkatkan literasi.

Terlebih, saat ini merupakan era keberlimpahan informasi ketika setiap orang dapat dengan cepat memperoleh dan memproduksi informasi. Setiap orang juga dengan cepat bisa menyebarluaskan informasi. "Masyarakat harus semakin cerdas dan kritis memilih dan menyikapi informasi serta regulator dan pengawas yang lebih kuat dalam menjalankan tugas dan fungsinya dengan perbaikan dan penataan ekosistem media penyiaran yang berkelanjutan," ucapnya.

Di masa wabah saat ini, lembaga penyiaran didorong untuk terus memberikan edukasi protokol kesehatan serta perilaku dalam menghadapi situasi pandemi saat ini dengan aman dan tetap produktif. Presiden juga mengajak dunia penyiaran untuk meningkatkan kualitas menjadi lebih baik dari segi konten siaran dan industri. "Kita harus sama-sama menjaga agar masyarakat bisa memberi informasi yang akurat, berkualitas, dan edukatif, meningkatkan literasi informasi kepada masyarakat, serta mengembangkan kanal-kanal baru yang kreatif agar diminati masyarakat untuk memperoleh informasi yang sehat dan akurat," kata Jokowi.

Peringatan Hari Penyiaran tahun ini merupakan yang perdana setelah Presiden Jokowi menandatangani Keppres Nomor 9 Tahun 2019. Melalui beleid itu, Jokowi menetapkan 1 April sebagai Hari Penyiaran Nasional untuk memperingati lahirnya atau awal mula penyiaran di Indonesia.

Penetapan Hari Penyiaran Nasional itu berdasarkan berdirinya Solosche Radio Vereeniging (SRV). Lembaga penyiaran radio itu berdiri di Surakarta tepat 88 tahun yang lalu atau pada 1 April 1933. (OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat