visitaaponce.com

Sistem Jemput Bola Digalakkan untuk Percepat Vaksinasi Lansia

Sistem Jemput Bola Digalakkan untuk Percepat Vaksinasi Lansia
Sejumlah warga lansia melakukan vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Petojo, Jakarta, Rabu (14/4/2021).(MI/ANDRI WIDIYANTO)

BERBAGAI cara dilakukan Kemenkes guna mengejar target realisasi capaian vaksinasi lansia di atas 60 tahun. Salah satunya dengan upaya jemput bola yakni Program Home Care & Home Delivery Vaksinasi 10.000 Lansia untuk Negara yang diinisiasi oleh Komunitas Indonesia Lawan Libas Covid-19 (KILLCOVID19) di RS Husada

Ketua Komunitas Indonesia Lawan Libas Covid-19 (KILLCOVID19) Adharta Ongkosaputra menyebut Home Care merupakan program penjemputan lansia menuju sentra vaksinasi terdekat maupun RS yang telah bekerjasama dengan KILLCOVID-19. Sementara Home Delivery adalah penyelenggaraan vaksinasi di lokasi lansia berada seperti panti jompo maupun panti werdha.

"Kita sudah menyediakan 100 bus untuk Jakarta yang siap sedia untuk menjemput para lansia, seperti hari ini kami menyediakan tiga bus untuk menjemput lansia untuk datang kesini," kata Adharta dalam keterangan tertulis, Kamis (22/4).

Melalui program ini, pihaknya berharap dapat membantu pemerintah menyukseskan vaksinasi nasional khususnya untuk kelompok lansia berusia 60 tahun ke atas.

Selain Jakarta, kegiatan serupa juga digalakkan di berbagai daerah diantaranya Bandung, Yogyakarta, Semarang dan Surabaya. Kegiatan yang dimulai sejak Maret ini, rencananya akan terus berlanjut dengan jumlah sasaran dan cakupan daerah yang semakin bertambah luas.

"Sejak program ini diluncurkan kita harapkan 1 bulan minimal kita dapatkan 1 juta dan 3 bulan kita harapkan seluruh lansia bisa selesai," sebutnya.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengapresiasi inovasi yang dilakukan oleh KILLCOVID-19 dan RS Husada. Ini mengingat vaksinasi lansia cakupannya masih sangat rendah jika dibandingkan vaksinasi bagi tenaga pelayanan publik. Untuk itu, melalui sistem jemput bola ini, pihaknya optimis bisa membantu menggerakkan lansia untuk mau divaksinasi Covid-19.

"Saya terima kasih kepada KILLCOVID-19 dan RS Husada yang punya ide untuk menjemput dan bersama-sama, kalau biasanya dia lihat teman-temannya pergi, mereka jadi lebih berani untuk ikut (vaksinasi)," jelasnya

Menkes Budi memastikan bahwa stok vaksin tetap aman. Bahkan bakal ada 5 hingga 20 juta vaksin pada Mei 2021. Namun kondisi itu berbanding jauh dari jumlah lansia yang telah menjalani program vaksinasi.

"Sekarang kita baru tiga jutaan dari target 21 juta (vaksinasi). Kalau sudah lihat temannya suntik baru dia ikut. Baru dia berani. Semoga sehat terus ya ibu-ibu," sebutnya

Menkes Budi meminta para lansia untuk bisa menyakinkan dan mengajak rekan sesama lansia untuk berani menerima vaksin. Apalagi pemerintah menggencarkan vaksinasi untuk kalangan tenaga publik dan kalangan lansia.

"Lansia masih agak pelan, jadi saya butuh bantuan wartawan (sosialisasi program vaksinasi) dan ibu ajak teman-temannya yang seumur supaya bisa divaksin cepat-cepat," harapnya.

Menurutnya untuk kalangan tenaga publik pemerintah mentargetkan 17,6 juta orang yang divaksin dan kini realisasinya sudah mencapai 60 hingga 70%. Sedangkan baru 15% dari target untuk kalangan lansia mencapai 21,6 juta orang.

Padahal kalangan lansia merupakan kelompok masyarakat memiliki resiko fatal jika terpapar covid 19. Rendahnya tingkat vaksinasi di kalangan lansia karena faktor usia yang tak segesit dari kalangan tenaga publik yang usianya relatif lebih muda.

"Lansia tidak segesit yang muda-muda, ada juga yang ragu, takut atau tidak nyaman," terangnya.

baca juga:Vaksinasi Covid-19 Lansia

Namun demikian, Menkes Budi berharap program-program vaksinasi yang polanya menjemput kalangan lanjut usia terus dilakukan. Begitu pula dirinya meyakinkan masyarakat khususnya kalangan lansia agar jangan takut divaksinasi Covid-19.

Sebelumnya Menkes Budi telah mengistruksikan seluruh pelaksana program vaksinasi untuk memprioritaskan pemberian vaksin kepada golongan lansia di periode Ramadan. Instruksi tersebut disampaikan mengingat tradisi masyarakat Indonesia yang kerap mengunjungi keluarga atau orang tua pada momen hari raya Idul Fitri. (OL-3)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat