Pemerintah Diharap Lebih Gencar Menuju Net Zero Emission
![Pemerintah Diharap Lebih Gencar Menuju Net Zero Emission](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/06/39e06abb79f4827ce5b31ab64ddff442.jpg)
VISI dari Kementerian Perindustrian yaitu pembangunan Indonesia menjadi Negara Industri Tangguh yang bercirikan struktur industri nasional yang kuat, dalam, sehat, berkeadilan, berdaya saing tinggi di tingkat global dan berbasis inovasi serta teknologi. Hal ini sejalan dengan gagasan dari negara-negara di dunia mengenai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).
Demikian dipaparkan Kepala Pusat Industri Hijau, Kementerian Perindustrian Indonesia, Ir. R. Hendro Martono, MBA dalam SUN Energy Webinar Series bertema Affordable and Clean Energy. "Sektor industri merupakan salah satu konsumen energi terbesar. Pada 2019, total konsumsi energi sektor industri Indonesia sebesar 2,382,594 Terajoule atau setara dengan 36.64% dari total konsumsi nasional."
Baca juga: Luhut: Pemerintah Fokus Kembangkan Energi Baru dan Terbarukan
"Potensi energi surya per tahun di Indonesia mencapai 532.6 GWp dan kapasitas produksi nasional adalah 515 MWp. Namun, total kapasitas PLTS di Indonesia sendiri masih kecil yaitu 25 MWp," ujarnya
Terkait TKDN, salah satu tantangan industri dalam negeri yaitu import komponen. "Untuk mendukung industri dalam negeri, terdapat kebijakan mengenai biaya masuk yang dapat ditanggung pemerintah dan bisa diajukan ke Kemenperin untuk mengatasi biaya impor yang masih relatif tinggi/mahal."
Pada kesempatan yang sama Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan, Chrisnawan Anditya, S.T., M.T., mengatakan bahwa Indonesia berkomitmen untuk mencapai 23% porsi EBT pada Bauran Energi Nasional di tahun 2025 sebagai salah satu pemenuhan target KEN dan Paris Agreement. Adanya sinergi pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) dengan pengembangan kluster ekonomi Indonesia.
Pemanfaatan EBT skala besar khususnya PLTA untuk mendorong pertumbuhan industri hijau (green industry) agar terjadi permintaan (demand) sebagai salah satu upaya untuk menghasilkan produk global dengan skema REBID (Renewable Energy Based Industrial Development).
Untuk meningkatkan pemanfaatan PLTS Atap di Indonesia, saaat ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) telah mengevaluasi regulasi Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 49/2018 mengenai tarif ekspor impor jumlah kWh listrik dan akan segera disahkan dalam waktu dekat pada Juni.
Potensi penggunaan pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT), khususnya tenaga surya di Indonesia semakin berkembang. Sampai dengan Maret 2021, jumlah pelanggan yang telah memasang PLTS Atap mencapai 3,472 pelanggan dan telah terpasang kapasitas sebesar 26.51 MW (Megawatt).
“Sinergitas diperlukan tidak hanya dari pemerintah tetapi juga dari partisipasi masyarakat untuk membentuk ekosistem yang baik guna mencapai target 23% pada tahun 2025 dan harapannya Indonesia kedepannya bisa menjadi lebih ambisius menuju net zero emission seperti negara maju lainnya,” ujar Chrisnawan Anditya.
Head of Marketing SUN Energy, Anggita Pradipt menambahkan, pemerintah sangat serius menjadikan energi surya sebagai tonggak utama penerapan energi bersih dan terjangkau. Hal ini terlihat dari kebijakannya dalam mempermudah pemanfaatan energi surya .
Banyak industri yang ingin berpartisipasi mensukseskan komitmen pemerintah dalam menciptakan energi bersih di industrinya. SUN Energy hadir dengan menawarkan solusi instalasi PLTS di berbagai sektor dengan menyediakan seluruh pembiayaan yang dikeluarkan untuk instalasi, perizinan, hingga perawatan. Selain menciptakan lingkungan hijau di kawasan industri, penggunaan PLTS juga dapat menghemat biaya listrik bulanan hingga 30%. (RO/A-1)
Terkini Lainnya
Menteri ESDM Dukung Smelter Nikel Ceria Gunakan Energi Terbarukan
Kurangi Ketergantungan Energi Fosil, Indonesia Bisa Contoh Norwegia
Mempertahankan Batu Bara Dinilai Tingkatkan Risiko Kerugian Ekonomi di ASEAN
Dukung Tujuan SDG's, Uni-Charm Indonesia Beli 143 Unit REC dari PLN
Komisi VII DPR: Pemerintah Tak Perlu Buru-buru Ekspor Listrik EBT ke Singapura
World Water Forum ke-10 Turut Buka Jalan untuk Wujudkan Listrik Murah
SolarKita Terima Pendanaan dari Perusahaan Prancis Schneider Electric
PLTSa Putri Cempo Akhirnya Resmi Beroperasi
PSEL Wujudkan Bekasi Menuju Bebas Sampah
Jacobis Gandeng Startup Energi Terbarukan Xurya Bangun PLTS Atap
Investasi PLTS masih Menarik bagi Kalangan Industri
Anies Sebut PLTSa Bantargebang Solusi Atasi 7.800 Ton Sampah DKI
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap