Ketika Napi Bertato Menangis Takut Jarum Suntik Vaksin
![Ketika Napi Bertato Menangis Takut Jarum Suntik Vaksin](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/08/1088655093acd6d91225256a5ebd38b4.jpg)
MISNGAD, 45, salah seorang penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II Purwokerto, Jawa Tengah (Jateng) sudah menitikkan air mata ketika didaftar dan melakukan skrinning vaksinasi covid-19 di hadapan petugas medis, Selasa (3/8).
Misngad mengatakan takut dan tidak mau ikut serta dalam vaksinasi covid-19 yang digelar di Lapas Purwokerto tersebut.
Oleh petugas, dia diminta tenang karena sebetulnya napi tersebut lolos skrinning dan diperbolehkan mengikuti vaksinasi covid-19.
Baca juga: Mensos: Vaksinasi bagi Penyandang Disabilitas Menjadi Prioritas
Setelah beberapa saat duduk, Misngad tetap dipanggil.
Dengan langkah gemetar, dia duduk di kursi yang telah disiapkan di Masjid At-Taubah di Kompleks Lapas Purwokerto tersebut.
Air matanya kembali menetes dan dia sama sekali tidak mau melihat jarum suntik yang disiapkan petugas.
Hanya sesaat saja jarum suntik vaksin covid-19 mendarat di lengan kiri Misngad. Begitu, petugas menyatakan selesai, Misngad sangat girang, meski masih terlihat tubuhnya gemetar.
"Saya takut jarum. Sebelum divaksin, jarumnya saya suruh umpetin dulu. Sehingga saya benar-benar tidak melihat jarum yang disuntikkan. Saya menangis karena takut jarum. Akhirnya saya bisa divaksin. Ternyata, hanya sakit sedikit. Saya malah tidak terlalu merasakan jarum yang disuntikkan," ujar Misngad.
Tidak hanya Misngad, Warso, 48, juga mengalami hal yang sama. Dia harus dipegangi petugas saat disuntik vaksin. Ia mengaku sangat takut disuntik.
"Awalnya saya tidak mau. Tetapi, kemudian saya nekat, meski kemudian harus dipegang sama petugas. Saya sampai menangis tadi," katanya.
Vaksinasi covid-19, yang berlangsung di Lapas Purwokerto tersebut, diikuti seluruh warga binaan pemasyarakatan. Sebanyak 697 penghuni, namun satu tengah menjalani isolasi di Baturraden.
"Total warga binaan pemasyarakatan Lapas Purwokerto yang kami daftarkan sebanyak 696 napi. Mereka semuanya harus mengikuti vaksinasi, karena warga binaan sangat rentan," kata Kepala Lapas Kelas II Purwokerto Sugito di sela-sela vaksinasi covid-19.
Menurutnya, vaksinasi yang digelar merupakan kerja sama antara Lapas Purwokerto dengan Korem 071 Wijayakusuma, Rumah Sakit Tentara (RST) Wijayakusuma, dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyumas.
"Kami berterima kasih karena ada vaksinasi untuk warga binaan yang memang rentan covid-19. Pasalnya, ada protokol kesehatan (prokes) yang tidak dapat dilaksanakan oleh mereka," ungkapnya.
Sugito mengatakan prokes yang tidak dapat dilaksanakan adalah physical distancing atau jaga jarak. Sebab, kapasitas ruang dengan jumlah penghuni tidak seimbang.
"Kapasitas ruangan di Lapas Purwokerto hanya untuk 488 orang, tetapi kenyataannya, saat sekarang harus digunakan untuk 696 warga binaan. Sehingga tidurnya umpel-umpelan (berdempetan). Karena rentan inilah, kami berusaha untuk menghubungi stakeholders lain agar warga binaan juga diprioritaskan untuk vaksinasi covid-19," ujar Sugito.
Menurutnya, pihaknya sudah menyiapkan ruangan khusus untuk isolasi jika ada napi yang terindikasi atau memiliki gejala mirip covid-19.
"Kami memiliki blok khusus untuk dijadikan tempat isolasi. Kapasitasnya cukup besar bisa menamnpung 190 warga binaan. Blok tersebut merupakan bangunan bertingkat," jelasnya. (OL-1)
Terkini Lainnya
Komnas KIPI: Tidak Ada Istilah Medis Detoksifikasi Vaksin Covid-19
Data Sequence Patogen Bisa Dikapitalisasi oleh Pengembang Vaksin Negara Maju
Hak Paten Bisa Menjadi Masalah Vaksin dalam Akses Patogen
Peringatan Efek Samping Vaksin Covid-19 AstraZeneca Ada sejak 2021
Menkes: Efek Samping Vaksin AstraZeneca Diketahui sejak Covid-19
Komnas KIPI: Tidak Ada Efek Samping Berbahaya Vaksin AstraZeneca di Indonesia
Empat Siswa asal Banyumas Tembus Perguruan Tinggi Top Luar Negeri
Liburan Sekolah, Pelajar Tewas Tenggelam di Palung Sungai
Harga Telur dan Daging Ayam di Purwokerto Terus Meroket
Ini Empat PTS Wilayah Purwokerto yang Raih Peringkat di Uni Rank 2024
Festival Balon Udara UMP 2024 Disambut Meriah Ribuan Pengunjung
UKT Unsoed Naik Gila-gilaan, BEM Minta Rektorat Lakukan Evaluasi
Lingkungan Perempuan Pancasila
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap