visitaaponce.com

Higenis dan Easy Going, Tren Kemasan Makanan di Masa Pandemi

Higenis dan Easy Going, Tren Kemasan Makanan di Masa Pandemi
Pekerja memasukkan gula aren ke dalam cetakan di UMKM LBS Mandiri di Desa Langko, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat, NTB, Jumat (6/8/2021)(ANTARA/AHMAD SUBAIDI)

Kemasan makanan dan minuman yang dibutuhkan selama pandemi adalah yang bisa melindungi makanan tersebut dari kontaminasi luar terutama virus atau kuman yang bisa menempel pada makanan.

General Manager Indah Cup, Sutjipto mengatakan bungkus makanan yang dibutuhkan lainnya adalah yang mampu menjaga kekakuan makanan untuk menjaga dari guncangan dan impact dari luar.

"Packaging yang banyak beredar di masa pandemi ini adalah makanan dengan packaging easy going dan mudah membuka packaging tersebut," kata Sutjipto dalam webinar, Selasa (24/8).

Baca jugaSuntikan Vaksin Dosis Ketiga Nakes Capai 34%

Jenis-jenis saat ini juga sudah banyak seperti lunch box dengan berbagai bentuk, gelas yang tertutup dan produk lainnnya yang bisa melindungi makanan dan minuman.

Tuntutan kemasan saat ini harus memperhatikan higienis yang tinggi, tertutup, easy going, nilai ekonomis yang baik, dan bahan baku pembuatan kemasan yang jelas dan higenis.

"Kesadaran masyarakat terhadap kemasan di pandemi ini meningkat karena masyarakat berpikir treatment yang dilakukan sudah benar atau tidak untuk makanan tetap higenis dan dalam keadaan safety," ungkapnya.

Nasib Produsen Kemasan ke Depan

Pada 2020 konsumsi makanan tentunya mengguncang industri kemasan karena banyak masyarakat juga beralih ke take away dan menuntut kemasan yang higenis. Namun masuk ke 2021 setelah adanya penyesuaian terjadi perubahan yang cukup besar yaitu bertambahnya variasi packaging.

"Timbul kreativitas dari konsumen dan dari kita manufacturing sebagai primer, sekunder, atau tersier packaging dan pertambahan packaging karena kebutuhan masyarakat untuk take away semakin bertambah dan cukup besar sekitar 5% dibandingkan dengan PSBB awal 2020," ujar Sutjipto.

Dirinya melihat jika pemerintah sudah menurunkan level PPKM dan diperbolehkannya makan di tempat maka existing product dan new packaging akan meningkat dalam segi bisnis.

Sutjipto menyampaikan produsen kemasan saat ini sudah mampu beradaptasi dengan kondisi saat ini sehingga laba perusahaan di 2021 hampir sama seperti tahun 2019 sebelum adanya pandemi. Bila mana pasar sudah terbuka maka laba akan lebih besar. (H-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : HUMANIORA

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat