Higenis dan Easy Going, Tren Kemasan Makanan di Masa Pandemi
![Higenis dan Easy Going, Tren Kemasan Makanan di Masa Pandemi](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/08/7e4281585a0b55e13040cf7c9173a161.jpg)
Kemasan makanan dan minuman yang dibutuhkan selama pandemi adalah yang bisa melindungi makanan tersebut dari kontaminasi luar terutama virus atau kuman yang bisa menempel pada makanan.
General Manager Indah Cup, Sutjipto mengatakan bungkus makanan yang dibutuhkan lainnya adalah yang mampu menjaga kekakuan makanan untuk menjaga dari guncangan dan impact dari luar.
"Packaging yang banyak beredar di masa pandemi ini adalah makanan dengan packaging easy going dan mudah membuka packaging tersebut," kata Sutjipto dalam webinar, Selasa (24/8).
Baca juga: Suntikan Vaksin Dosis Ketiga Nakes Capai 34%
Jenis-jenis saat ini juga sudah banyak seperti lunch box dengan berbagai bentuk, gelas yang tertutup dan produk lainnnya yang bisa melindungi makanan dan minuman.
Tuntutan kemasan saat ini harus memperhatikan higienis yang tinggi, tertutup, easy going, nilai ekonomis yang baik, dan bahan baku pembuatan kemasan yang jelas dan higenis.
"Kesadaran masyarakat terhadap kemasan di pandemi ini meningkat karena masyarakat berpikir treatment yang dilakukan sudah benar atau tidak untuk makanan tetap higenis dan dalam keadaan safety," ungkapnya.
Nasib Produsen Kemasan ke Depan
Pada 2020 konsumsi makanan tentunya mengguncang industri kemasan karena banyak masyarakat juga beralih ke take away dan menuntut kemasan yang higenis. Namun masuk ke 2021 setelah adanya penyesuaian terjadi perubahan yang cukup besar yaitu bertambahnya variasi packaging.
"Timbul kreativitas dari konsumen dan dari kita manufacturing sebagai primer, sekunder, atau tersier packaging dan pertambahan packaging karena kebutuhan masyarakat untuk take away semakin bertambah dan cukup besar sekitar 5% dibandingkan dengan PSBB awal 2020," ujar Sutjipto.
Dirinya melihat jika pemerintah sudah menurunkan level PPKM dan diperbolehkannya makan di tempat maka existing product dan new packaging akan meningkat dalam segi bisnis.
Sutjipto menyampaikan produsen kemasan saat ini sudah mampu beradaptasi dengan kondisi saat ini sehingga laba perusahaan di 2021 hampir sama seperti tahun 2019 sebelum adanya pandemi. Bila mana pasar sudah terbuka maka laba akan lebih besar. (H-3)
Terkini Lainnya
Nasib Produsen Kemasan ke Depan
Ketahanan Kesehatan Global
Akses Patogen Bisa Hemat Waktu Lebih Cepat Tanggulangi Pandemi
Hak Paten Bisa Menjadi Masalah Vaksin dalam Akses Patogen
Lonjakan Kasus Myopia pada Anak, Dokter Sarankan Cara Ini Agar Berkurang
Jemaah Haji Diingatkan Tetap Waspada Kasus Mers di Arab Saudi
Aturan Kesehatan Internasional yang Baru
Waspadai Bromat, Senyawa Kimia di Air Minum Kemasan yang Lebih Bahaya dari BPA
Cegah Penyakit, Pelabelan Nutri Grade Makanan Kemasan Dibahas Juni
Biopac Bawa Misi Kurangi Sampah Plastik Sekaligus Hindarkan Masyarakat Pesisir dari Human Trafficking
10 Manfaat Bauksit bagi Kehidupan Manusia
Tas Daur Ulang Kemasan Pocky Semarakkan Kegiatan Car Free Day di Jakarta
Pengusaha Ritel dan Makanan dan Minuman Wajib Lakukan Pengurangan Sampah
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap