visitaaponce.com

POGI-IDI Luncurkan Pedoman Terbaru Standar Perlindungan Dokter dan Nakes di Masa Pandemi

POGI-IDI Luncurkan Pedoman Terbaru Standar Perlindungan Dokter dan Nakes di Masa Pandemi
Tenaga kesehatan keluar dari RSUD Loekmono Hadi Kudus(MI/Jam)

TIM Mitigasi Pengurus Pusat Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia meluncurkan pedoman Standar perlindungan Dokter di Era Covid-19. Hal ini termasuk edisi ketiga dari rangkaian buku panduan yang telah diterbitkan sejak tahun lalu. 

Sekretaris Jendral PAPDI, Ketua Tim Penyusunan Buku Pedoman Protokol Perlindungan Nakes Tim Mitigasi PB IDI, Dr. Eka Ginanjar mengatakan, pedoman buku ini diharapkan menjadi seri terakhir dalam hal penanganan pandemi covid-19 di Indonesia. 

"Pedoman standar perlindungan di era pandemi, mudah mudahan tidak menjadi ataupun berhenti penyebaran virus ini, walaupun positivty rate Indonesia 2 persen, kita tetap harus waspada," ujarnya dalam Pandemi Talks PP POGI secara virtual, Minggu (19/9). 

Adapun isi dalam panduan tersebut yakni, salah satunya bagaimana Hierarki yang paling efektif dalam pengendalian resiko transmisi infeksi yang seperti piramida terbalik. Pertama, yakni elminiasi, eliminasi sebagai salah satu cara paling efektif, seperti halnya menghilangkan sumber berbahaya secara fisik. 

Kedua subtitusi, mengganti sumber daya. Ketiga pengendalian teknik yakni mengisolasi orang orang dari sumber bahaya. 

Keempat pengendalian administratif, merubah kebiasaan kerja, dan yang paling tidak efektif yakni Alat Pelindung Diri. 

Baca juga : Cegah Perselisihan, RS dan Pasien Perlu Pahami Hak dan Kewajiban

"Jadi penggunaan APD ini sebenarnya yang paling tidak efektif, ini agar para dokter seluruh Indonesia bisa menjalankan pengendalian secara efektif," ungkapnya. 

Selain itu, berkenaan tentang booster vaksinasi untuk tenaga kesehatan. Salah satu faktor yang mempengaruhi yakni masih tingginya angka mortalitas dan kejadian infeksi meskipun telah mendapatkan vaksinasi. 

"Adanya varian Delta menjadi varian dominan, selain itu penggunaan vaksin moderna memiliki efikasi yang lebih baik, serta yang memilki efek samping yang minimal," pungkasnya. 

Ketua Umum POGI, Ari Kusuma Januarto mengatakan pentingnya peran POGI terhadap tatanan kehidupan baru layanan kesehatan reproduksi di Indonesia. 

Layanan kesehatan pascapandemi covid-19, fokus pada 5 kekuatan. Pertama value based helathcare, yakni berkenaan dengan kolaborasi, cara kerja baru, organisasi lincah dan transformasi strategis jangka panjang. Kedua siap akan disrupsi berlanjut, peran kepemimpinan dan manajemen. 

"Ketiga, layanan virtual, dukungan pemerintah integrasi layanan virtual, keempat, penggabungan layanan dan kelima Maksimalisasi Ekosistem Kesehatan," pungkasnya. (OL-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat