visitaaponce.com

Garuda Fasilitasi Repatriasi 13 Kura-kura Leher Ular dari Singapura

Garuda Fasilitasi Repatriasi 13 Kura-kura Leher Ular dari Singapura
Petugas BBKSDA NTT)mengangkut 13 ekor kura-kura leher ular (Chelodina mccordi) ke mobil setelah tiba di Bandara El Tari Kupang, Kamis (23/9)(MI/PALCE AMALO)

MASKAPAI penerbangan nasional Garuda Indonesia memfasilitasi proses repatriasi 13 Kura-Kura jenis Leher Ular Rote (Chelodina mccordi). Satwa yang tergolong ikonik-endemik dari Pulau Rote, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT) itu diangkut dari Singapura.

Pengangkutan itu terlebih dulu menuju Jakarta menggunakan penerbangan ekstra kargo, Rabu, (22/9). Kemudian, dilanjutkan dengan penerbangan reguler ke Kupang, Kamis, (23/9).

"Ini kebanggaan tersendiri bagi Garuda mendukung pemerintah terkait upaya pelestarian satwa yang dilindungi untuk mengembalikan satwa endemik tersebut ke habitatnya," kata Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dalam keterangan resmi, Jumat (24/9).

Baca juga: Lepas 1.500 Tukik, Presiden: Penyu Jangan Sampai Punah

Proses repatriasi kura-kura leher ular, yang terdiri dari 6 kura-kura jantan dan 7 kura-kura betina itu, diberangkatkan dari Singapura pada Rabu (22/9) pukul 22.45 waktu setempat menggunakan armada Airbus A330-300 (GA 8374) dan tiba di Jakarta pada pukul 23.40 WIB.

Selanjutnya diberangkatkan menuju Kupang pada Kamis (23/9) menggunakan Boeing 737-800NG (GA 448) pada pukul 07.30 WIB dan tiba pada pukul 13.05 WITA.

Dalam pelaksanaannya, koordinasi dilakukan Garuda bersama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terkait dengan kesiapan seluruh dokumen persyaratan maupun prosedur pengangkutan, yang mengacu kepada regulasi internasional yakni International Air Transport Association (IATA) beserta peraturan karantina dan kepabeanan di Indonesia.

"Repatriasi ini memiliki arti penting, tidak hanya dalam upaya konservasi Kura Kura Leher Ular yang merupakan spesies satwa dilindungi dan terancam punah, namun menjadi representasi dari kolaborasi berkelanjutan ekosistem konservasi lingkungan hidup," jelas Irfan.

Sementara itu, Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem (KSDAE) KLHK Wiratno mengapresiasi dukungan dari Garuda Indonesia terhadap proses repatriasi ini.

"Proses ini menjadi langkah awal pemulihan populasi kura-kura rote di habitat alam, sekaligus menunjukkan bahwa konservasi jenis menjadi perhatian masyarakat internasional," ucapnya.

Dijelaskan bahwa kura-kura rote ini merupakan hasil pembesaran di Lembaga Konservasi Singapura Wildlife Reserves Singapore/Mandai Nature yang berasal dari hasil pengembangbiakan dari kebun binatang Amerika dan Eropa yang merupakan bagian dari European Association of Zoo and Aquaria (EAZA) dan Association of Zoos and Aquariums (AZA).

Jenis ini merupakan salah satu dari 25 jenis kura-kura di Indonesia dan paling terancam punah di dunia. 

Status keterancaman kura-kura rote menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN) termasuk Kritis (CR–Critically endangered), bahkan organisasi ini memperkirakan ada kemungkinan kura-kura rote sudah punah di alam. (OL-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat