BNPB Latih Penggunaan Nirawak untuk Pengambilan Data Kebencanaan di Palu
![BNPB Latih Penggunaan Nirawak untuk Pengambilan Data Kebencanaan di Palu](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/09/3fde2b24f24ff876dce02e3a08d104b4.jpg)
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan melakukan Pendampingan Pengelolaan Data Bencana dan Sistem Informasi Menggunakan Wahana Nirawak untuk melakukan pengkajian cepat di Provinsi Sulawesi Tengah. Wahana nirawak selain dapat digunakan sebagai dokumentasi foto dan video, dapat dimanfaatkan untuk pembuataan peta.
Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyampaikan, wahana nirawak dapat digunakan untuk seluruh fase penanggulangan bencana, oleh karena itu perlu untuk terus-menerus dipraktikkan agar terbiasa menggunakannya dan dapat menghasilkan hasil yang baik.
"Wahana nirawak dapat dimanfaatkan pada seluruh fase bencana, sebelum bencana dipergunakan untuk pengkajian risiko bencana, saat bencana untuk pemetaan daerah terdampak, dan pada pasca bencana dapat difungsikan untuk memantau proses rehabilitasi dan rekonstruksi," ujar Abdul Muhari dalam keterangannya, Rabu (29/9).
Baca juga: Tingkatkan Pelayanan Kesehatan, RSMH Tambah Ruang Inap Eksekutif
Lebih lanjut Aam, sapaan akrab Abdul Muhari menjelaskan, pemanfaatan wahana nirawak sangat dibutuhkan untuk mengefektifkan penanganan bencana.
"Kami mengadakan pelatihan wahana nirawak, agar ketika di daerah terjadi bencana, teman-teman dapat melakukan pemetaan dengan cepat, sehingga BNPB dapat mengestimasi bantuan yang akan diberikan, mengetahui lokasi terdampak dan tantangan apa dalam perjalanan menuju lokasi," jelasnya.
Sementara itu, Datu Pamusu yang menjabat sebagai Kepala Pelaksana Badan Penangggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tengah mengatakan, hasil dari pemanfaatan wahana nirawak sangat penting untuk memperkuat data bencana.
"Data itu sangat penting buat kita terutama data yang berkaitan tentang kebencanaan, karena kalau data kita bermasalah data yg tidak terupdate setiap saat bisa juga implikasinya salah, fungsi wahana nirawak untuk melengkapi pendataan terkait kebencanaan," imbuhnya. (H-3)
Terkini Lainnya
Waspada, Ini 5 Kabupaten di Jawa Barat yang Berisiko Tinggi Tanah Longsor
Tanah Longsor Menerjang 60 Titik dan 12 Kecamatan di Tasikmalaya
Peran Tagana Cegah Bencana Sosial di Tangsel Ditingkatkan
Ribuan Jiwa Terdampak Banjir di Kabupaten Halmahera Selatan
Banjir Bandang Akibat Hujan Deras Terjadi di Bagian Timur Australia
13 Orang Tewas Akibat Siklon Remal, Hancurkan Ribuan Rumah di Bangladesh
Dua Orang Meninggal Dunia Tertimbun Longsor di Blitar
Budi Sylvana: Saya tidak Bisa Menghindar dari Perintah Jabatan
Fenomena La Nina, Sejumlah Wilayah Alami Intensitas Curah Hujan Tinggi
Mitigasi Bencana BPBD Kalsel Tingkatkan Kompetensi Relawan dan Tenaga Kebencanaan
Bertemu Komunitas Gila Selingkuh, Kepala BNPB Belajar Lestarikan DAS
50 Hektare Lahan Terbakar di Gunung Bromo
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap