PTM Terbatas, Menkes Sekolah Harus Tutup Jika Positivity Rate di Atas 5
![PTM Terbatas, Menkes: Sekolah Harus Tutup Jika Positivity Rate di Atas 5%](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/10/5d9fac2b525a01edb80b7998ecf3c6c1.jpg)
MENTERI Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengaku terus mengawal pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas yang sudah dimulai pada hari ini, berbasiskan pedoman epidemiologi.
Menurut Menkes, jika ditemukan sekolah yang memiliki angka positif (positivity rate) di atas 5%, sekolah itu harus ditutup selama dua minggu.
"Kemenkes sudah menentukan bila positivity rate dari satu sekolah ada di atas 5%, maka sekolah diminta tutup selama dua minggu, sembari memperbaiki protokol kesehatannya," kata Budi, dalam konferensi pers update Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Senin (4/10).
Bila positivity rate antara 1%-5%, lanjut Menkes, kelas yang terdapat kasus positif harus karantina. Sedangkan lainnya bsia tetap belajar tatap muka.
"Dan bila positivity rate di bawah 1%, akan digunakan metode surveillance yaitu yang terkonfirmasi dan kontak eratnya dikarantina," tegasnya.
Ia berharap dengan menjalankan disiplin seperti ini, Kemenkes bisa mengidentifikasi secara dini bila terjadi pelajar yang positif. "Dan tidak perlu menunggu sampai kasus menjadi besar dan menutup seluruh kota," sergahnya.
Menurutnya, pedoman itu menjadi bagian dari strategi active surveillance untuk sekolah-sekolah yang melaksanakan PTM terbatas saat ini.
"Dengan prinsip sebesar 10% dari sekolah yang melakukan tatap muka di kabupaten kota, maka akan dilakukan random surveillance. Dari situ dibagi proporsi ke kecamatan-kecamatan yang ada di kabupaten kota, dan diambil 30 sample untuk dan 30 sample untuk guru," urainya.
Menurut Menkes, strategi active surveillance ini sudah dilakukan pekan lalu di Jakarta. Sebagai hasilnya, imbuh Budi, masih ditemukan adanya positivity rate dari pelajar-pelajar dari sekolah-sekolah di Jakarta. (H-2)
Terkini Lainnya
11 Manfaat Daun Jarak bagi Kesehatan Tubuh
Kadar Bromat Jangan Melebihi Ambang Batas
Ramalan Zodiak Cancer Hari ini: Jujur dan Jadilah Diri Sendiri
Hippindo Tolak Pasal Tembakau dalam RPP Kesehatan
11 Manfaat Buah Pepaya untuk Kesehatan Tubuh
Avrist Assurance Gelar health Talk Hadirkan Komika Ridwan Remin dan Pukovisa Prawiroharjo
Polemik Dokter Asing, Kemenkes Sebut Kebutuhan Spesialis masih Tinggi
Universitas Airlangga: Pemecatan Dekan FK Budi Santoso karena Kebijakan Internal
Kemenkes Nyatakan tidak Terlibat Pemberhentian Dekan Unair yang Tolak Dokter Asing
Kemenkes Tunjuk PT Bio Farma Sebagai Fasilitas Rujukan Delegasi OIC
Sukses Tangani Stunting, Pemkab Klungkung Terima Penghargaan dari Kemenkes
Tingginya Angka Bunuh Diri pada Pria: Mengapa Kesehatan Mental Pria Sering Diabaikan?
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap