Pendekatan Keluarga Kunci Pencegahan Stunting pada Anak
![Pendekatan Keluarga Kunci Pencegahan Stunting pada Anak](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/10/62ce60f94236124827ef96ce5832b43c.jpg)
BERDASARKAN Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 Tentang Percepatan Penurunan Stunting Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) akan mengupayakan penurunan stunting melalui pendekatan keluarga. Targetnya angka stunting mencapai 14% pada 2024.
Plt Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN Lalu Makripudin mengatakan upaya yang pencegahan dimulai dari penyiapan kehidupan berkeluarga, dengan mencegah kehamilan dini dan menjaga jarak kehamilan bisa menjadi upaya jitu penurunan stunting.
"Jadi mulai remaja dan 3-4 bulan kita perhatikan kondisi kesehatan, perhatikan, dampingi," kata Makripudin dalam webinar Praktik Baik Upaya Percepatan Penurunan Stunting dari BKKBN dan Tanoto Foundation, Rabu (6/10)
Pernikahan dini terhitung dari kurang dari 18 tahun karena jika pernikahan cepat terjadi akan membahayakan kesehatan ibu dan anak. Kemudian jarak kehamilan juga minimal 24 bulan. Selain itu pencegahan anemia pada ibu atau calon ibu hamil harus diperhatikan.
"Selanjutnya pengasuhan 1.000 hari dengan melakukan intervensi Anak usia di bawah dua tahun (Baduta)," ucapnya.
BKKBN sendiri memiliki 12 kegiatan dan 5 strategi penurunan angka stunting di Indonesia dengan dibantu berbagai mitra. Selain itu mengubah pola pikir dan perilaku masyarakat juga penting untuk menyiapkan keluarga yang siap membesarkan anak tanpa stunting.
Dosen Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung, Elly Susilowati menyebutkan terdapat upaya dalam mengubah perilaku masyarakat agar lebih mengerti cara pencegahan stunting.
Dalam mengubah pola pikir dan perilaku masyarakat terutama di desa bisa melalui pertemuan warga, acara kreatif, penyebaran pesan, dan poster.
"Sementara upaya edukasi juga perlu dilakukan melalui tatap muka, diskusi, edukasi pada kelas ayah dan remaja, serta memberi pengetahuan kepada pemuka agama," ungkapnya. (Iam/OL-09)
Terkini Lainnya
Sukses Tangani Stunting, Pemkab Klungkung Terima Penghargaan dari Kemenkes
5,8 Juta Balita Alami Masalah Gizi
Pemkot Bandung Targetkan Angka Tengkes 14% Tahun ini
Kolaborasi Turunkan Angka Stunting lewat 100 Hari Pendampingan Gizi
Pemerintah Perlu Ambil Peran untuk Ciptakan Keluarga yang Positif
Pj Gubernur Jateng: Keluarga Berkualitas Berperan Penting Dalam Pembangunan Bangsa
Menko PMK Sebut Keluarga Kokoh Disiapkan Sejak Sebelum Pernikahan
Dampak Polusi, Paru-paru Menua Lebih Awal
Upaya Meningkatkan Kesadaran dan Praktik Gizi Seimbang Mampu Turunkan Prevalensi Stunting
Obat Tuberkulosis Dipastikan tidak Berbahaya Bagi Ibu Hamil
Pemerintah akan Jamin Ibu Korban Kekerasan hingga Pengidap HIV
Angka Stunting Naik, Sulsel Lakukan 4 Hal
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap