Penularan Covid-19 Lewat PTM Merebak, Pemda Diminta Evaluasi
![Penularan Covid-19 Lewat PTM Merebak, Pemda Diminta Evaluasi](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/11/106d4c7f7594bcace51796d9c7e143fb.jpg)
PEMBELAJARAN Tatap Muka (PTM) Terbatas mulai diberlakukan serentak nasional per 30 Agustus 2021, banyak sekolah yang kembali menghentikan PTM Terbatas karena sekolah menjadi klaster. Ditemukan warga sekolah, siswa dan guru positif covid-19 setelah dilakukan tes swab secara acak.
Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) melakuan evaluasi pelaksanaan PTM Terbatas serentak. Dalam catatan P2G, sejak awal September sampai awal November 2021, terdapat 20 daerah yang sekolahnya terpaksa menghentikan PTM karena ada siswa atau guru positif covid-19.
"Tangerang Selatan atau Tangsel Tangerang, Jakarta, Bekasi, Depok, termasuk wilayah yang sekolahnya ada yang terpapar covid 19 pada PTM Terbatas. Untuk itu kami telah meminta jajaran Pemda, Pemkot atau Pemprov melakukan evaluasi," kata Koordinator P2G Satriwan Salim kepada Media Indonesia, kemarin
Selain itu sejumlah daeran juga sempat terpapar.Purbalingga, Jepara, Padang Panjang, Mamasa, Tabanan, Grobogan, Pati, Salatiga, Gunung Kidul, Majalengka, Solo, Kota Bandung, Semarang, Tasikmalaya, dan Indramayu
Dia menjelaskan ada sejumlah catatan evaluasi sekaligus rekomendasi P2G terkait pelaksanaan PTM Terbatas secara nasional.
Pertama menurut laporan dari jaringan P2G daerah, fakta menunjukkan masih terjadi pelanggaran protokol kesehatan, yang dilakukan oleh guru dan yang lebih banyak lagi oleh siswa khususnya sepulang sekolah. Bentuk pelanggaran prokes yang banyak terjadi adalah: tidak pakai masker, berkerumun tidak jaga jarak, nongkrong tanpa masker, termasuk di dalam angkutan umum tak jaga jarak.
Baca juga: Cakupan Vaksinasi Lengkap di Indonesia Melebihi Target WHO
"P2G menilai pelanggaran prokes disebabkan lemahnya pengawasan dari aparat Pemda atau Satgas ketika siswa pulang sekolah. Begitu pula minimnya teladan dari orang dewasa (masyarakat) akan kepatuhan prokes. Siswa pakai seragam sekolah tapi tak bermasker lantas dibiarkan saja oleh masyarakat, tidak ditegur," ungkap Satriwan .
Menurut Satriwan khusus wilayah Tangsel P2G mendapat informasinya kami akhir Oktober lalu yakni terdapa 14 orang guru dan siswa terpapar.
"Secara spesifik sekolahnya tak diinformasikan ke kami. Ini terdeteksi saat dilakukan swab PCR secara acak," ujarnya. P2G, lanjut dia sangat mendorong pihak Disdik melakukan swab rutin acak kepada sekolah ke depan nanti.
P2G juga melihat, masyarakat merasa covid-19 di Indonesia sudah lenyap, seiring intensitas vaksinasi, masyarakat sudah diizinkan melakukan kegiatan beramai-ramai, pasar sudah normal kembali, tempat ibadah juga demikian, pesta perkawinan sudah dihelat normal. Jadi persepsi yang terbangun, kita sudah bisa hidup normal kembali. Sehingga komitmen disiplin prokes kembali melemah.
Laporan pelanggaran prokes siswa termasuk guru, rata-rata terjadi di semua daerah, seperti: Aceh Utara, Aceh Timur, Batam, Tebing Tinggi, Medan, Padang, Padang Panjang, Bukittingi, Bengkulu, Pandeglang, Jakarta, Bogor, Bekasi, Garut, Klaten, Blitar, Situbondo, Ende, Bima, Berau, Enrekang, Penajam Passer Utara, Kepulauan Sangihe, Sorong, Tual, dan lainnya.
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Tangsel , Banten, Taryono mengutarakan PTM Terbatas satu kondisi yang harus dilaksanakan di masa pandemi covid, karena kebutuhan secara psikus dan sosial peserta didik, namun keaelamatan dan kesehatan peserta didik juga harus menjadi orioritas perhatian bersama dengan menerapkan prokes ketat dan konsisten
Dia memahami temuan P2G menjadi masukan juga agar secara dini mengetahui potensi paparan virus corona.
" Di Tangsel memang sangat komit dalam hal ini, sampai kami lakukan swab PCR dan antigen, yang mungkin daerah lain tidak lakukan.
Taryono mengakui hasil swab antigen memang ada yang reaktif positif dari guru dan siswa, dan sudahb dilakukan tindaklanjut." Mereka melakukan isoman 14 hari, sekolah ditutup sementara untuk dibersihkan selama minimal 3 x 24 jam.Dan sekolah terkait telah ada yang aktif kembali melakukan PTM Terbatas dengan prokes ketat dan lebih baik, " pungkasnya. (OL-4)
Terkini Lainnya
Sekolah Yehonala Batam Terapkan Empat Kurikulum
IDAI: Masker dan Ventilasi Penting Cegah Transmisi Virus di Sekolah
Covid-19 Masih Naik, Jateng Tetap Gelar PTM 100 Persen
Kasus Covid-19 Masih Naik, PTM Di Jateng Tetap 100 Persen
23 Siswa dan Guru Reaktif Covid 19, SMAN 3 Tangsel Berlakukan PTM 50 Persen
Nihil Kasus Covid-19, Majalengka Tetap Gencarkan Protokol Kesehatan
Hadapi Covid-19, Masjid di Malaysia Serukan Penggunaan Masker
Waspadai Pneumonia Mycoplasma, Dinkes Medan Terbitkan Surat Edaran
Respons Pelonggaran Masker, Pengamat: Puan Peduli Kesehatan Warga
Empat Upaya Tingkatkan Kesehatan Mental Bidan di Masa Pandemi
Perayaan Imlek 2573 Kongzili Dirayakan dengan Suka Cita
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap