Pemberian Vaksin Booster Harus Berbasis Pada Data Kasus Covid-19
PEMERINTAH berencana untuk memberikan vaksin booster kepada masyarakat umum mulai 12 Januari 2022. Menanggapi hal itu Ahli Biologi Molekuler Ahmad Rusdan Utomo mengungkapkan, bahwa pemberian vaksinasi booster kepada masyarakat harus dilakukan berdasarkan data kasus covid-19 di Indonesia.
"Apabila memang jumlah penderita covid-19 bergejala berat atau meninggal pada populasi yang sudah divaksin di awal tahun tersebut terjadi peningkatan satu tahun setelahnya, maka booster bisa diberikan," kata Ahmad saat dihubungi, Minggu (9/1).
Apabila mengalami peningkatan kasus covid-19 gejala berat setelah dua kali vaksin dalam rentang waktu 6 bulan atau satu tahun, maka booster bisa diberikan.
Baca juga: Cegah Omikron, Vaksinasi Harus Dibarengi Protokol Kesehatan Ketat
Tapi perlu dilihat juga populasi mana yang mengalami gejala serius saat terinfeksi covid-19 setelah mendapatkan vaksinasi. Agar vaksinasi booster tepat sasaran.
"Untuk memastikan vaccine equity, mereka yang rentan seperti komorbid dan lansia perlu dibooster tanpa memikirkan biaya," ucapnya.
Namun demikian, ia menegaskan, di samping pemberian booster, vaksinasi dosis pertama dan kedua perlu digencarkan pada populasi yang sama sekali belum mendapatkan vaksin. Seperti lansia, komorbid, guru, tenaga pendidik dan siswa.
"Kalau cakupan sudah maksimal, baru kita bicara booster," tandasnya. (H-3)
Terkini Lainnya
Kemenkes Genjot Vaksinasi Booster Kedua
Sejumlah Puskesmas di Surabaya Kehabisan Vaksin Covid-19
34,6% Masyarakat Rentan dan Umum Tuntas Divaksinasi Booster Pertama per 25 Maret
Segerakan Vaksin Booster Terhadap Anak untuk Antisipasi Peningkatan Jumlah Kasus Covid-19
Polda Metro Jaya, ABM, dan GoTix Gelar Vaksinasi Booster Selama Sebulan
Kantor Staf Presiden Pastikan Vaksin Booster Aman
Komnas KIPI: Tidak Ada Istilah Medis Detoksifikasi Vaksin Covid-19
Data Sequence Patogen Bisa Dikapitalisasi oleh Pengembang Vaksin Negara Maju
Hak Paten Bisa Menjadi Masalah Vaksin dalam Akses Patogen
Peringatan Efek Samping Vaksin Covid-19 AstraZeneca Ada sejak 2021
Menkes: Efek Samping Vaksin AstraZeneca Diketahui sejak Covid-19
Komnas KIPI: Tidak Ada Efek Samping Berbahaya Vaksin AstraZeneca di Indonesia
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap