visitaaponce.com

Peneliti BRIN Raih ASEAN ROK STI Berkat Teknologi Perekat Kayu Ramah Lingkungan

Peneliti BRIN Raih ASEAN ROK STI Berkat Teknologi Perekat Kayu Ramah Lingkungan
Muhammad Adly Rahandi Lubis(Dok BRIN)

PENELITI muda Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Muhammad Adly Rahandi Lubis berhasil meraih penghargaan The ASEAN – Republic of Korea Award for Excellence in Science, Technology and Innovation 2021 (ASEAN ROK STI Pioneer).

Rencananya bulan Maret 2022, Adly akan berangkat ke Seoul, Korea Selatan untuk menerima langsung penghargaan tersebut dalam ajangThe Award-Winning Ceremony and The STI Training Programme bersama MSIT Korea dan ASEAN. Di usianya yang ketiga puluh dua tahun, peneliti Pusat Riset Biomaterial BRIN itu telah menambah daftar panjang periset muda berprestasi di tahun 2021.

Kesuksesan Adly meraih penghargaan tak lepas dari kontribusi signifikannya menemukan teknologi perekat kayu ramah lingkungan untuk produk panel kayu yang telah dipatenkan di Korea Selatan pada tahun 2017. Judul dari temuan itu adalah Method for Removing Adhesive Included in Fibreboard, dan di Indonesia pada tahun 2020 dengan judul Proses Pembuatan Perekat Kayu Lapis Non-Formaldehida Berbahan Dasar Pati Dialdehida Dan Produk Yang Dihasilkannya.

Baca juga:Kasus Konfirmasi Omikron Bertambah Menjadi 414 Orang Terinfeksi

Poin penting riset yang dilakukan Adly selama ini adalah fokus pada pengembangan teknologi perekat kayu ramah lingkungan dan beremisi rendah.

"Penghargaan ini diberikan kepada para peneliti muda di ASEAN yang memberikan dampak signifikan terhadap ilmu, teknologi, dan inovasi, khususnya bagi mereka yang telah lulus dan sedang melakukan studi doktoral. Dengan catatan, pernah melakukan penelitian dengan peneliti di Korea Selatan dan memiliki rencana untuk melanjutkan kolaborasi tersebut,” jelasnya dalam keterangan resmi, Minggu (9/1).

Saat proses seleksi, peneliti yang juga pernah menyabet gelar SDM IPTEK terbaik ketiga di Pusat Riset Biomaterial tahun 2020 dan pemenang ketiga Ph.D Thesis Award oleh International Academy of Wood Science (IAWS) tahun 2020 ini, berhasil meyakinkan juri dengan paparan portofolio riset yang telah dilakukan.

Adly menekankan kolaborasi merupakan kunci dalam mencapai prestasi dan produktivitas yang tinggi dalam riset. “Tak hanya itu kolaborasi juga akan meningkatkan hard skill dan soft skill dalam manajemen riset,” imbuh peneliti kelahiran Medan itu.

Portofolio riset Adly tergambar jelas dalam roadmap yang terbagi dalam empat tahap kegiatan riset yang dilakukannya sejak tahun 2020 hingga 2024,. Tahap pertama, berfokus pada riset pengembangan resin poliuretan berbasis lignin dan tannin untuk impregnasi serat rami tahan api pada tahun 2020-2024.

Riset ini bertujuan untuk mengembangkan resin poliuretan berbasis lignin dan tanin yang ramah lingkungan dan lestari untuk produksi serat rami tahan api sebagai bahan baku tekstil fungsional. Riset ini telah menghasilkan dua publikasi di Jurnal Internasional bereputasi tinggi (Q1), yaitu Bio-Based Polyurethane Resins Derived from Tannin: Source, Synthesis, Characterisation, and Application yang telah dipublikasikan di Forests 12 (11), 1516, dan Enhancing Thermal and Mechanical Properties of Ramie Fiber via Impregnation by Lignin-Based Polyurethane Resin yang telah dipublikasikan di Materials 14 (22), 6850.

Riset selanjutnya pada tahap kedua adalah pengembangan perekat beremisi rendah untuk panel kayu komposit pada tahun 2021-2022. “Riset ini fokus untuk mengembangkan teknologi formulasi perekat kayu beremisi formaldehida super rendah, <0,3 ppm untuk produk panel kayu,” rincinya.

Tahap ketiga, Adly melakukan riset untuk pengembangan perekat alami untuk panel berbasis kayu dengan menggandeng PT. Mutu Agung Lestari (MAL) sejak tahun 2020 sampai 2022. Bersama PT. MAL, riset ini telah menghasilkan satu publikasi bersama di Jurnal Internasional bereputasi tinggi (Q1) dengan judul Enhancing the Performance of Natural Rubber Latex with Polymeric Isocyanate as Cold-Pressing and Formaldehyde Free Adhesive for Plywood yang telah dipublikasikan di The Journal of Adhesion, 1-16.

Untuk tahap keempat, dia melakukan riset pengembangan perekat ramah lingkungan untuk komposit non-kayu yang terbuat dari limbah pinang pada tahun 2021-2022. Riset ini berkolaborasi dengan PT. Greenie Alam Indonesia (GAI). Kerjasama riset ini telah menghasil dua paten terdaftar dan satu lisensi oleh PT. GAI, yaitu Metode Pembuatan Perekat Urea-Formaldehida Beremisi Rendah dan Produk yang Dihasilkannya.

“Saat ini saya dan tim sedang mengaplikasikan teknologi perekat rendah emisi yang telah dilisensikan pada skala industri bersama PT. GAI sebagai perekat papan partikel untuk produk komposit kreatif berbahan baku limbah pelepah pinang. Diharapkan teknologi ini dapat mendukung ekonomi sirkular pada level mikro di Indonesia,“ ungkapnya.

Dia berharap pengembangan riset biomaterial, khususnya di bidang perekat ramah lingkungan dapat terus dikembangkan. “Saya berharap dapat terus berkolaborasi dalam melakukan riset dengan peneliti nasional dan internasional, khususnya pada pengembangan perekat ramah lingkungan yang kuat dan ekonomis untuk produk panel komposit,“ tambahnya.

Sebagai informasi, hingga saat ini Adly telah mempublikasikan hasil risetnya sebanyak 40 artikel ilmiah di jurnal internasional dan nasional, dengan h-index SCOPUS 12, h-index Google Scholar 14, dan h-index PUBLONS 10. Selain itu, Adly juga telah sukses memiliki 7 paten terdaftar sejak bergabung di Pusat Riset Biomaterial tahun 2014.(H-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : HUMANIORA

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat