Nyeri dan Gatal Tenggorokan Jadi Gejala Mayoritas Pasien Omikron
![Nyeri dan Gatal Tenggorokan Jadi Gejala Mayoritas Pasien Omikron](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/02/c1addab126705a2cb98ec3e28e37096e.jpg)
GEJALA yang paling banyak dialami oleh pasien positif covid-19 dengan varian omikron yakni nyeri dan gatal tenggorokan. Hal ini disampaikan oleh dokter spesialis penyakit paru dari RSUP Persahabatan dr Erlina Burhan.
Erlina mengungkapkan sebanyak 63% pasien omikron memiliki gejala batuk kering dan 54% nyeri tenggorokan. Sedangkan mudah letih memiliki angka sebesar 54%. Menurutnya, virus ini banyak berkembang di saluran napas bagian atas, sedangkan Delta berada di saluran napas bagian bawah dan paru-paru.
"Jadi sekitar 70 kali lebih banyak terjadi replikasi di saluran napas makanya gejala yang khas itu nyeri tenggorokan, gatal di tenggorokan, batuk dan hidung tersumbat, jarang sekali yang sesak napas," ujar Erlina dalam webinar dikutip pada Jumat (4/2).
"Beda sekali dengan Delta, Delta demam dan sesak napas karena banyak berkembang di paru-paru," imbuhnya.
Selain batuk kering, nyeri tenggorokan dan mudah lesu, gejala umum yang dapat dijumpai pada varian omikron adalah pilek/hidung tersumbat (27%), sakit kepala (36%), demam (18%) dan nyeri perut (5%). Sedangkan pasien yang tidak bergejala sekitar 35%.
Gejala umum ini dikatakan cukup ringan sehingga banyak yang mengabaikan dan cenderung menganggapnya sebagai flu biasa. Erlina mengimbau kepada masyarakat untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat jika sudah menemukan beberapa gejala di atas agar teridentifikasi positif covid-19 atau tidak.
"Kalau orang cenderung menganggapnya flu, dia akan abai dengan protokol kesehatan, kalau terkonfirmasi langsung berjaga-jaga dan langsung isoman. Jadi segeralah ke puskesmas, sebaiknya memang kita mengetahui bila ada keluhan bahkan walau hanya serupa flu," tuturnya.
baca juga: Waspada! Gejala Ringan Omikron tak Berlaku bagi Lansia
Penularan omikron berkali-kali lebih cepat dibandingkan dengan Delta. Akan tetapi, pemulihannya pun lebih cepat dibandingkan dengan varian lain.
Meski demikian, Erlina menyarankan untuk tetap melakukan isolasi selama 10 hari.
"Karena gejala ringan, pemulihannya bisa lebih cepat. Jadi hari kelima sampai hari ketujuh biasanya sudah pulih dan sudah negatif. Tapi dari pedoman kita, baik itu Delta atau Omikron yang tanpa gejala, masa isolasinya tetap 10 hari," pungkasnya.(ANT/OL-5)
Terkini Lainnya
Kasus Covid-19 Meningkat, Pariwisata di Batam Tetap Normal
Waspada Peningkatan Kasus Covid-19 di Momen Liburan Natal dan Tahun Baru
4 Hal Ini Disinyalir Jadi Penyebab Meningkatnya Kasus Covid-19
Antisipasi Kenaikan Kasus Covid-19, Kelompok Rentan Diminta Kembali Vaksinasi Booster
Kasus Covid-19 Meningkat, Dishub DKI tak Lakukan Pembatasan Penumpang
14 Maret Sepertiga Kasus Covid-19 Baru Ada di DKI Jakarta
Apakah Bawang Putih Efektif Redakan Flu? Simak Penjelasannya
6 Cara Mengatasi Flu dengan Bawang Putih
3 Obat Pereda Pilek yang Tersedia di Apotek
Ancaman Flu Singapura Meningkat, Vaksin Belum Tersedia
40 Anak di Amerika Meninggal Dunia karena Influenza
Claritin, Alternatif Pengobatan Alergi Secara Mandiri
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap