Tren Vaksinasi Tinggi, Menkes Targetkan Pandemi Covid-19 jadi Endemi dalam 1,5 Tahun
![Tren Vaksinasi Tinggi, Menkes Targetkan Pandemi Covid-19 jadi Endemi dalam 1,5 Tahun](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/03/14df4cd74006103768e4e9671004885b.jpg)
VAKSINASI Covid-19 di Indonesia sudah disuntikkan kepada 194 juta orang, 154 juta diantaranya bahkan sudahh memenuhi vaksinasi lengkap atau vaksinasi dosis kedua. Melihat tren itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menargetkan pandemi Covid-19 bisa beralih menjadi endemi dalam 1,5 tahun.
“Per hari kemarin sudah mencapai 194 juta orang yang divaksin, 154 juta dosis kedua. Waktu Indonesia pertama kali masuk vaksin, majalah terkenal dari The Economist mengatakan akan selesai 10 tahun, tetapi saya lihat tren nya sepert ini semoga tidak sampai 1,5 tahun sudah selesai,” kata Budi Gunadi Sadikin, dalam acara “Mari Melangkah Bersama, Untuk Indonesia yang Lebih Maju” Gerakan Donor Darah Perempuan Indonesia (GDDPI) di City Hall Pondok Indah Mall 3, Jakarta, Jum’at (18/3).
Karena itu, Budi meminta semua pihak untuk terus melakukan edukasi mengenai vaksinasi Covid-19. Pemerintah bersama-sama dengan elemen masyarakat pun siap untuk menggelar sentra vaksinasi mempercepat program vaksinasi Covid-19.
Meski demikian, Budi belum bisa memberikan kisi-kisi mengenai metode pelonggaran kegiatan pada Ramadan dan Lebaran tahun ini. Ia menyebutkan masih menunggu keputusan Presiden Joko Widodo terkiat pelonggaran kegiatan masyarakat
Baca juga : 86,6% Penduduk Indonesia Sudah Memiliki Antibodi SARS CoV 2
“Nanti itu akan diputuskan oleh Bapak Presiden. Kan sudah dua tahun kita ketat. Insya Allah, kalau cepat vaksinasinya, dosis kedua dan booster, terutama untuk lansia di atas 60 tahun, lalu disiplin memakai maskernya, mudah-mudahan nanti Bapak Presiden nyaman mengambil keputusannya,” tutur Budi.
Budi menjelaskan, endemi bukan berarti virus akan hilang sama sekali, melainkan situasi penularan virus itu sudah dapat dikendalikan. Budi mengingatkan, jika ingin menuju endemi, masyarakat diminta sudah paham mengenai protokol penanganan Covid-19 secara mandiri.
“Saya beri catatan ya. Endemi itu bukan berarti virus hilang. Virusnya masih ada tetapi sudah terkendali. Makanya budaya masyarakatnya sudah harus ada di tahap bagaimana menangani penyakit itu tanpa harus dipaksa pemerintah. Kayak demam berdarah, tanpa harus dikasih tahu pemerintah, orang-orang sudah tahu, rumahnya disemprot, kalau panas cek darah dan seterusnya” jelas Budi. (OL-7)
Terkini Lainnya
Utang Jatuh Tempo Jumbo Tahun Depan, Pemerintah Harapkan Investor Reinvestasi
Ketahanan Kesehatan Global
Akses Patogen Bisa Hemat Waktu Lebih Cepat Tanggulangi Pandemi
Hak Paten Bisa Menjadi Masalah Vaksin dalam Akses Patogen
Lonjakan Kasus Myopia pada Anak, Dokter Sarankan Cara Ini Agar Berkurang
Jemaah Haji Diingatkan Tetap Waspada Kasus Mers di Arab Saudi
Kasus Kaki Gajah Capai 7.955 Kasus di Indonesia
Imunisasi Covid-19 akan Ditetapkan Menjadi Imunisasi Program
Biaya Pasien Covid-19 Warga Tidak Mampu Ditanggung BPJS, Gunakan Skema PBI
Presiden akan Bubarkan Satgas Covid-19
11 Maret 2023 Satgas Catat 324 Orang Terinfeksi Covid-19
Waspadai Sejumlah Penyakit Tropis yang Terabaikan
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap