visitaaponce.com

Indonesia Dorong Kesetaraan Akses Energi bagi Perempuan

Indonesia Dorong Kesetaraan Akses Energi bagi Perempuan
Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (20/1/2022).(Antara)

MENTERI Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga mengajak semua pihak bersama-sama meningkatkan partisipasi dan kepemimpinan perempuan di sektor energi. Bintang menilai perempuan merupakan pendorong utama dalam transisi energi. 

Menurutnya, kesetaraan dalam mengakses energi bagi perempuan akan memberikan dampak positif bagi bangsa Indonesia. Hal ini juga akan mendorong pemberdayaan ekonomi, meningkatkan kesehatan keluarga, dan memungkinkan anak-anak untuk mendapatkan kesehatan dan pendidikan yang lebih baik.

Baca juga: COP 4 Momentum Indonesia Pimpin Penyelamatan

"Kita perlu memastikan perempuan bisa mengakses energi yang bersih, terbarukan, dan terjangkau, sehingga nantinya akan menciptakan dampak positif bagi lingkungan sekitarnya," kata Bintang dalam keterangan yang diterima Media Indonesia, Minggu (20/3/2022).

Menurutnya, permasalahan yang ada saat ini yaitu partisipasi perempuan di sektor energi terbarukan masih sangat kurang meski hampir separuh penduduk Indonesia dan dunia adalah perempuan.

Badan Pusat Statistik (BPS) pada Februari 2021 melaporkan proporsi perempuan usia kerja yang berpartisipasi dalam angkatan kerja hanya 54%, dibandingkan dengan laki-laki, yaitu sebesar 82%.

Sementara itu, data BPS pada 2020 juga menunjukkan bahwa hanya 29% perempuan yang memiliki ijazah pendidikan tinggi di bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika.

Ia menambahkan, keberadaan glass ceiling effect (batasan bagi kaum perempuan untuk maju) semakin mempersulit perempuan untuk mencapai posisi pengambilan keputusan teratas.

"Ke depannya, kita harus bekerja sama untuk mendorong kepemimpinan perempuan di sektor energi terbarukan, dengan meningkatkan partisipasi perempuan dalam angkatan kerja, khususnya di bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika," ujar Bintang.

Bintang menegaskan, saat ini pemerintah sedang menyusun Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Energi Terbarukan. RUU ini masuk dalam daftar prioritas legislatif nasional dan diharapkan segera disahkan pada 2022. 

Baca juga: Gargle Cegah Infeksi Saluran Nafas

Dalam penyusunannya, pemerintah akan melakukan yang terbaik untuk memastikan bahwa isu-isu gender diakomodasi ke dalam rancangan tersebut. 

"Kita juga harus memastikan bahwa kebijakan dan aksi dalam transisi energi dapat melibatkan dan memberikan manfaat bagi perempuan dan anak perempuan," tambahnya. (Iam/A-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat