Aturan Booster bagi Pemudik, Epidemiolog tidak Tepat untuk Cegah Kenaikan Kasus
![Aturan Booster bagi Pemudik, Epidemiolog: tidak Tepat untuk Cegah Kenaikan Kasus](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/03/bb2ae4735d1f94e51b81d9cb5464ba0c.jpg)
PEMERINTAH mengizinkan masyarakat untuk mudik pada Idulfitri mendatang. Itu dengan catatan pemudik sudah disuntik vaksin covid-19 dosis booster.
Epidemiolog dari Universitas Indonesia, Tri Yunis Miko, menilai aturan tersebut bukan hal yang tepat untuk mencegah kenaikan kasus covid-19. Sebab, pemerintah telah melakukan pelonggaran aturan bagi pelaku perjalanan.
Baca juga: Satgas Ingatkan Potensi Penularan Covid-19 Selama Idulfitri
"Pemerintah nanggung. Tidak boleh berkerumun, tidak ada aturannya. Tapi vaksin dilanjutkan dan tidak perlu tes PCR dan antigen. Itu adalah kebijakan yang mendua," ujar Miko saat dihubungi, Kamis (24/3).
Dengan adanya kebijakan yang disebut Miko tanggung tersebut, berpotensi memicu kenaikan kasus covid-19 di Indonesia. Seharusnya, pemerintah memiliki aturan untuk mewajibkan semua orang memakai masker, tidak boleh berkerumun dan vaksinasi covid-19.
Pemerintah juga harus mempertimbangkan masyarakat yang tidak bisa divaksin, karena alergi ataupun komorbid. Jika ada pelonggaran mudik bagi masyarakat yang divaksin booster, pemerintah harus bersiap dengan melakukan pengawasan ketat di tingkat RT/RW.
Baca juga: Kemenhub Prediksi 80 Juta Orang akan Mudik
"Jangan sampai ada kerumunan dan mempersiapkan kedatangan tamu yang mudik. Karena kita sudah dua tahun gak bisa mudik," pungkas Miko.
"Selain itu, di stasiun kereta harus ada booth vaksinasi atau antigen. Ini harusnya dipersiapkan dengan matang," sambungnya.(OL-11)
Terkini Lainnya
Kasus Covid-19 Meningkat, Epidemiolog : Tes Covid-19 tidak Perlu jadi Syarat Perjalananan
Migrasi ke SatuSehat, Penumpang Kereta tak Perlu Bawa Surat Vaksin
Kemenkes: Vaksin Booster Kedua belum Jadi Syarat Perjalanan
Thailand Bebaskan Tes Covid-19 untuk Pelancong dari Tiongkok
Jangan Bingung, Begini Cara Naik Kereta Api Jarak Jauh Bagi Pemula
AP I Mulai Terapkan Aturan Perjalanan Udara Terbaru Hari Ini
Utang Jatuh Tempo Jumbo Tahun Depan, Pemerintah Harapkan Investor Reinvestasi
Ketahanan Kesehatan Global
Akses Patogen Bisa Hemat Waktu Lebih Cepat Tanggulangi Pandemi
Hak Paten Bisa Menjadi Masalah Vaksin dalam Akses Patogen
Lonjakan Kasus Myopia pada Anak, Dokter Sarankan Cara Ini Agar Berkurang
Jemaah Haji Diingatkan Tetap Waspada Kasus Mers di Arab Saudi
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap