visitaaponce.com

Cegah Virus Hendra, Jaga Kebersihan Sanitasi Kandang Kuda

Cegah Virus Hendra, Jaga Kebersihan Sanitasi Kandang Kuda
Pedagang kuda menunggu pembeli di Pasar Hewan Tolo, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan,(ANTARA FOTO/Arnas Padda)

MESKI Hendra Virus (HeV) yang menyerang kuda dan manusia sudah dinyatakan endemi namun masyarakat yang memiliki hewan tersebut harus tetap waspada dan terus memperhatikan kebersihan kandang kuda agar tidak terjadi penyebaran virus tersebut karena tingkat risiko kematiannya mencapai 70%.

"Pesan pentingnya tentu penguatan pendekatan one health kemudian surveillans kepada hewan dan manusia namun jika tidak dilakukan bahaya," kata Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman saat dihubungi, Selasa (17/5).

Virus Hendra (HeV) merupakan berasal dari kelelawar dan sudah terjadi pada 1994 dan 2016 yang menularkan ke kuda dan manusia. Saat ini virus tersebut sudah menjadi endemi di tempat pertama kali ditemukan di Australia.

Namun dari penelitian terbaru disebutkan bahwa HeV terdeteksi dalam urin kelelawar berkepala hitam dan abu-abu yang sebelumnya tidak berisiko tinggi untuk menularkan virus Hendra namun ternyata juga bisa menularkan HeV.

Meski begitu masyarakat juga harus tetap waspada terhadap sanitasi kandang kuda dan memberikan vaksinasi pada binatang tersebut,

"Dalam sebuah data ada yang dinamakan kasus infeksi, yang dirawat, dan kematian. Sehingga yang harus dilihat adalah potensi dari penyebaran penyakit tersebut jika terjadi penyebaran infeksi maka langkah pencegahan harus segera dilakukan," ujar Dicky.

HeV ini hampir sama dengan rabies dan masuk ke Lyssavirus yang mematikan. Penyakit ini ditularkan hewan ke manusia, namun dari manusia ke manusia ini belum ditemukan. Jika virus HeV bertahan di kotoran kuda maka akan bertahan sekitar 4 hari dan menyebabkan penting sekali kebersihan.

Virus ini juga bisa dicegah dengan vaksinasi namun khusus untuk kuda. "Artinya vaksinasi menjadi suatu yang sangat penting untuk kuda, jika berbicara terapi maka belum ada," pungkasnya. (Iam/OL-09)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat