visitaaponce.com

DPP LDII LGBT Bertentangan Dengan Agama Dan Moralitas

DPP LDII: LGBT Bertentangan Dengan Agama Dan Moralitas
Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto(DOK LDII)

DEWAN Pimpinan Pusat (DPP) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) menyatakan lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) bertentangan dengan agama dan moralitas.

"Al Quran menjelaskan dengan terang-benderang bahkan diulang-ulang kisah itu, bukan hanya dalam satu surat tapi beberapa surat. Artinya, Islam melarang sangat keras praktik LGBT," kata Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto dalam keterangan tertulis, Rabu (25/5).

Belakangan, persoalan LGBT mencuat di media sosial setelah pada 17 Mei lalu, Kedutaan Besar Inggris di Jakarta mengibarkan bendera pelangi untuk memperingati Hari Antihomofobia. Para tokoh agama dan masyarakat prihatin dengan peristiwa itu dan menganggap Kedutaan Inggris tak sensitif dengan agama dan budaya rakyat Indonesia.

Chriswanto menyebutkan umat Nabi Luth yang mempraktikkan LGBT disebut dalam Al Quran sebagai orang yang melewati batas atau fasik. "Dengan penyebutan itu, bagi mereka yang percaya pada hari pembalasan, mereka yang mempraktikkan LGBT menerima konsekuensi atas perbuatannya. Umat Nabi Luth mengalami siksa yang pedih berupa lemparan batu panas dan tanah tempat mereka berpijak dibalik oleh Allah, seperti sebuah bencana besar," paparnya.

Ia menyatakan kepada penganut LGBT atau mereka yang gemar berzina akan adanya penyakit yang menyerang kelamin. Beragam penyakit kelamin, salah satunya HIV/AIDS.

Dalam pandangannya, LGBT merupakan hak individu, namun kebebasan individu yang bertentangan dengan agama dan norma budaya tak pantas untuk dijalankan. "Itu adalah hawa nafsu yang harus dijauhi, karena risikonya besar," ujarnya.

Menurutnya, penganut LGBT juga dapat merusak kejiwaan generasi masa depan bangsa. "Anda bisa membayangkan, penganut homoseksual yang kebanyakan mengadopsi anak, apakah mereka tak sadar beban mental yang ditanggung anak tersebut," katanya.

Dalam pandangannya, saat anak mengerti bahwa orang tua adalah ayah dan ibu, tiba-tiba mendapati orang tuanya pria semua atau wanita semua akan berdampak negatif. "Ini bisa merusak psikis dan moral generasi masa depan," ujarnya.

Ia mengimbau penganut LGBT agar kembali pada perintah Allah agar tidak melakukan penyimpangan seksual. "LGBT oleh Kementerian Kesehatan dikategorikan penyakit mental, yang tidak disebabkan faktor biologis apalagi takdir. Pasti ada kejadian yang membuat seseorang menyimpang orientasi seksualnya. Jadi, ada kesempatan untuk disembuhkan," ungkapnya. (Ant/OL-15)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat