Pengamat Perlu Edukasi Masyarakat Guna Hadapi Narasi Intoleransi
![Pengamat: Perlu Edukasi Masyarakat Guna Hadapi Narasi Intoleransi](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/05/961275a84691e1b4eb972b19a3075dbe.jpg)
KETUA Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sulawesi Tengah Nur Sangadji mengatakan masyarakat harus mendapatkan edukasi agar bijak menanggapi segala situasi dan informasi di era narasi segregasi, intoleransi, dan upaya pemecah belah kebinekaan dan kerukunan bangsa.
"Masyarakat kita perlu dididik untuk dapat menyelaraskan bersama antara pikiran dengan hati, antara emosi dengan logika, jadi sama-sama itu harus disatukan," kata Sangadji seperti dikutip Antara di Jakarta, Kamis (26/5).
Dia meminta masyarakat juga harus dapat melek dan memilah informasi. Pasalnya, dewasa ini sudah menjadi tabiat yang melekat bahwa informasi sering dimanipulasi untuk kepentingan tertentu.
"Masyarakat harus melek informasi dan informasi itu punya tabiat dikurangi dan ditambahkan, yang kami sebutkan dengan akurasi informasi itu. Oleh karena itu, masyarakat kita harus diedukasi untuk menjadi dewasa untuk menerima dan menanggapi suatu peristiwa yang terjadi,” jelas Dosen Fakultas Peternakan Universitas Tadulako Palu itu.
Bukan tanpa sebab, dia menyampaikan hal itu sebagai tanggapan terhadap kasus Ustaz Abdul Somad (UAS) yang beberapa waktu lalu dilarang memasuki wilayah Singapura karena di negeri tersebut pernah menyampaikan ceramah bernuansa segregasi, intoleran, dan memecah belah persatuan.
"Walaupun saya tidak terlalu mengikuti berita tersebut, namun menurut saya kita harus menghormati keputusan yang diambil negara tersebut, karena setiap negara itu memiliki otoritas," kata alumnus Universite Jean Moulin Lyon 3 Paris.
Baca juga: Duta Damai Dunia Maya BNPT Tambah Amunisi Lawan Propaganda Terorisme
Narasi yang muncul usai peristiwa yang dialami UAS tersebut, seperti narasi Islamofobia dan kriminalisasi ulama, bukan suatu tuduhan belum cukup berdasar untuk dituduhkan kepada suatu negara berdaulat.
"Karena, ketika ada orang datang ke rumah saya, lalu saya tidak menerima, itu kan hak yang punya rumah itu. Kalau sudah dijelaskan, tetaplah bukan salah si tuan rumah, tapi poinnya itu adalah terjelaskan agar tidak terus menjadi salah paham," katanya.
Oleh karena itu, pria yang lahir di Tidore, Maluku Utara, itu menilai penting terhadap peran para tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk terlibat langsung dalam membangun komunikasi yang baik dan sehat di tengah masyarakat.
"Tokoh-tokoh ini punya peluang yang lebih besar untuk mendewasakan masyarakat, karena tokoh agama dan tokoh masyarakat ini lebih dekat dengan masyarakat, membangun komunikasi, karena banyak hal itu tidak terselesaikan karena komunikasi. Banyak hal yang menjadi masalah karena tidak dikomunikasikan," katanya.
Tidak hanya itu, dia juga berharap pemerintah mampu menjadi matchmaker (aktor yang mempertemukan) di tengah persoalan maraknya narasi dan kampanye intoleransi. Pemerintah harus mampu mempertemukan berbagai tokoh, pihak, serta kalangan untuk duduk bersama dan berdialog.
"Pemerintah harus lebih proaktif dan harus bisa menjadi agent of matchmaker. Jadi, dia yang mempertemukan ini, Pemerintah mempertemukan tokoh agama, semua pihak didudukkan jadi satu untuk berkomunikasi dan menjadi fasilitator," ujarnya. (Ant/S-2)
Terkini Lainnya
Polisi Tangkap Anggota ISIS yang Mengancam Serang Pemain Real Madrid di Euro 2024
Komisi 3 DPR RI Apresiasi Capaian BNPT dan Dukung Penuh Penambahan Aggaran Tahun 2025
Pendidikan Pancasila Kekinian Ajak Milenial Hindari Paparan Terorisme
Beragama Maslahat untuk Kesejahteraan Masyarakat
Bunuh 2 Polisi, Malaysia Tangkap 7 Orang Anggota Jemaah Islamiyah
Kebijakan Pencegahan Radikalisme dan Terorisme Harus Dilanjutkan dan Diperkuat
Makna Idul Adha menurut Ustaz Abdul Somad, Harus Berpuasa sampai Potong Hewan Kurban
Para Ulama Sepakat Roh itu Makhluk atau Diciptakan Allah
Waktu Lailatul Qadar, Ciri-Cirinya, Tanda Orang yang Memperolehnya
Apakah Bismillah Termasuk Ayat dalam Surat di Al Quran? Ini Penjelasan Ustadz Abdul Somad
Kenapa Baca Ayat Kursi Tidak Diawali Bismillah? Ini Penjelasannya Menurut UAS
UAS Dukung Anies-Muhaimin, Timnas: Mengekspresikannya Perlu Waktu
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap