visitaaponce.com

Makna Idul Adha menurut Ustaz Abdul Somad, Harus Berpuasa sampai Potong Hewan Kurban

Makna Idul Adha menurut Ustaz Abdul Somad, Harus Berpuasa sampai Potong Hewan Kurban
Ustad Abdul Somad (UAS) memberikan tausyiah pada tabliq Akbar di Lapangan Hiraq, Lhokseumawe, Aceh(ANTARA FOTO/Rahmad)

HARI Raya Idul Adha tinggal menghitung hari, yang dimana akan jatuh pada tanggal 17 Juni 2024.

Pada 10 Dzulhijjah nanti umat Muslim akan melaksanakan salat Ied dan potpng hewan kurban.

Tentu saja hari raya Idul Adha ini diperingati oleh seluruh umat Muslim yang ada di dunia.

Baca juga : Daftar Masjid yang Selenggarakan Perayaan Idul Adha di Jakarta

Untuk hewan yang bisa dikurbankan juga hanya tertentu saja, seperti kambing, domba, sapi, kerbau hingga unta.

Namun, sebelum Hari Raya Idul Adha, umat Muslim juga dianjurkan untuk berpuasa terlebih dahulu.

Puasa Dzulhijjah ini dilakukan pada tanggal 1 sampai 9 Dzulhijjah atau yang tepatnya dimulai pada Sabtu (8/6).

Baca juga : Haji dan Kurban Jadi Peristiwa Penting yang Jadi Pelajaran bagi Umat Muslim

Idul Adha ini juga ternyata memiliki makna yang besar bagi umat Muslim.

Makna Idul Adha ini juga dijelaskan oleh Ustaz Abdul Somad.

Dilansir dari akun YouTube mysharech, dalam ceramahnya Ustaz Abdul Somad menerangkan bahwa Idul Adha adalah pengorbanan atau kurban.

Baca juga : Berikut Daftar Lokasi Salat Idul Adha Muhammadiyah di Jakarta

Maka dari itu setiap tanggal 10 Dzulhijjah seluruh umat Muslim harus berkurban dan melaksanakan salat Ied.

"Amal yang paling disukai di tanggal 10 adalah menumpahkan darah, yang dimaksud menumpahkan darah adalah menyembelih kurban," ungkapnya.

Menurutnya, Allah SWT sudah memberikan nikmat dan rezekinya kepada mumatnya.

Baca juga : Ini Berat Sapi Raksasa Asal Subang yang Dipilih Jokowi untuk Kurban

Maka dari itu sbagai balasannya, umat Muslim pun harus mensyukurinya dengan cara berkurban dan salat Ied.

"Kami sudah berikan engkau nikmat yang besar, dengan syarat engkau salat dan engkau berkurban. Salat hablum minallah, berkurban mablum minannas," jelasnya.

Heran kurban ini juga, kata Ustaz Abdul Somad nantinya akan menajdi kendaraan yang menyelamatkan kita di akhirat.

Bahkan, hewan kurban akan bersaksi soal ibadah dan pahala kita untuk dipertimbangkan nanti.

"Hewan kurban itu nanti akan datang pada hari kiamat, dengan tanduknya, dengan bulunya, dengan kukunya. Kenapa tidak disebut dagingnya, kenapa tidak tulangnya? Karena tanduk, bulu dan kuku sampah dibuang, sedangkan sampah yang dibuang saja bersaksi bahwa kamu beribadah, apalagi dagingnya lemaknya tulangnya kulitnya. Sucikanlah diri kamu dengan kurban," paparnya.

Selain itu, Ustaz Abdul Somad juga menjelaskan bahwa ada beberapa kriteria hewan yang bisa dikurbankan.

"Jangan potong kambing tidak cukup umur, jangan berikan binatang yang bercacat," terangnya.

Selain itu sebelum tepat pada 10 Dzulhijjah, umat Muslim yang berpuasa juga ternyata harus 10 hari lamanya.

Puasa Dzulhijjah yang dilakukan pada tanggal 1 sampai 9 Dzulhijjah itu pun harus sampai 10 Dzulhijjah.

Namun pada tanggal 10 Dzulhijjah umat Muslim hanya berpuasa sampai usai penyembelihan hewan kurban saja.

"Cuci bersih, bakar barulah itu barokah. Itulah makanan pertama yang masuk ke mulut tanggal 10 dzulhijjah. Beda dengan Idul Fitri, Idul Fitri sarapan dulu baru salat Ied. Idul Adha dari subuh belum masuk apa-apa sampai salat Ied, abis salat Ied motong barulah sempurna puasanya 10 hari," pungkasnya. (Z-12)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Reynaldi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat