visitaaponce.com

KLHK Tetapkan 20 Nominasi Peraih Penghargaan Kalpataru 2022

KLHK Tetapkan 20 Nominasi Peraih Penghargaan Kalpataru 2022
Ilustrasi(Dok. KLHK)

SEBANYAK 14 individu dan 6 kelompok masyarakat masuk dalam nominasi peraih penghargaan Kalpataru 2022. Pihak-pihak tersebut sebelumnya telah melewati proses kualifikasi yang dilakukan oleh tim dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

"Kalpataru sudah ada penetapannya. Saat ini tinggal menunggu penyerahan apresiasinya," kata Direktur Kemitraan Lingkungan (Ditjen PSKL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Jo Kumala Dewi saat dihubungi, Jumat (8/7).

Seperti diketahui, penghargaan Kalpataru merupakan penghargaan tertinggi di bidang lingkungan hidup dan kehutanan yang telah dianugerahkan sejak 41 tahun lalu, tepatnya dimulai pada tahun 1980.

Pemberian Penghargaan Kalpataru bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, membuka peluang bagi berkembangnya inovasi, dan prakarsa masyarakat, serta sebagai bentuk apresiasi dan motivasi kepada individu maupun kelompok yang telah berpartisipasi aktif dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan.

Baca juga: Tahun Ini, 51 Jemaah Dibadalhajikan dan 136 Orang Disafariwukufkan

Baca juga: Epidemiolog: Anak di Atas 6 Tahun Perlu Vaksin Booster

Adapun, peraih Kalpataru 2022 digolongkan ke dalam empat kategori. Yakni kategori penyelamat lingkungan, pembina lingkungan, perintis dan pengabdi lingkungan.

Jo menjabarkan, pada kategori perintis nominasinya ialah Sri Wahyuningsih dari DI Yogyakarta. Penghargaan itu diberikan kepada Sri karena ia berhasil melakukan pemanenan dan pengolahan air hukan dengan teknologi elektrolisa.

Selain itu ada Rudi Hartono dari Kaimantan Barat yang merintis pengembangan desa wisata mangrove dan mengajak wisatawan melakukan adopsi pohon mangrove, yakni menanam mangrove yang dikombinasikan dengan sistem digital.

Selain itu ada Idris Sahidu dari NTB yang merintis penghijauan sumber air di Kecamatan Wawo dan mengembangkan madu dari lebah triguna.

Selain itu ada Daim dari Jawa Timur yang merintis penanaman lahan gundul di lereng gunung Lamongan dengan ribuan pohon pinang jawa.

Selanjutnya ialah Leni Haini dari Jambi yang merupakan IRT atlet dayung internasional yang telah bergelut membersihkan sampah Danau Sipin sebagai area waisata.

Ada pula Muhammad Ikhawan dari Sulawesi Tengah yang merintis upaya advikasi mengatasi eksploitasi karet di Maros.

Terakhir yakni Iis Rochati dari Jawa Barat yang membangun kader konservasi di wilayah Desa Penyangga Gunung Tangkuban Perahu dan Hulu DAS yang berada di Kabupaten Subang.

Pada kategori pengabdi, ada Adipda Dodi Permana dari Sumatra Selatan, yakni seorang polisi yang mencetuskan ide pendirikan bank sampah pertama di Kab Lahat, dan membuka usaha di bidang pengelolaan sampah dengan sistem ekonomi gotong royong.

Selain itu ada Zulkifli dari Maluku Utara yang memiliki Program Gemma Camtara dengan slogan bergerak bersama konservasi air tanah kita, mengajak semua pihak untuk melakukan upaya pelestarian mata air tanah di ternate utara

Selain itu ada Abigael Lomo dari Sulawesi Barat yang melakukan edukasi pertanian ramah lingkungan, pembuatan pupuk organik, pemanfaatan limbah pestisida nabati, sehingga meningkatkan produksi pertanian.

Baca jugaKemendikbud-Ristek Siapkan Regulasi Turunan UU Pendidikan dan Layanan Psikologi

Sementara itu, di kategori pembina ada Pendeta Resely Sinampe dari Sulawesi Selatan yang melakukan pelestarian lingkungan bersama ribuan jemaat serta mengedukasi pertanian organik para kelompok tani dan warga.

Selain itu Komang Astika dari Bali yang mengoservasi terumbu karang dengan metode biorock serta membina kelompok konservasi terumbu karang di Bali, Lombok, Jawa Timur, Ambon dan Bangka

Selanjutnya ada Boro Suban Nikolaus dari Kalimantan Utara yang membentuk lembaha pemerhati dan pemberdayaan dayak punan malinau untuk mendampingi suku punan dari ancaman perusahaan kebun sawit besar.

Selain itu ada Eliza Marthen Kisaya dari Maluku yang merupakan pemangku adat muda.

Di samping individu-individu tersebut, dalam kategori penyelamat masuk sejumlah kelompok masyarakat, yakni Kelompok Tani Elok Basamo Sumatra Barat, Masyarkat Hukum Adat Mului Kalimantan Timur, Kelompok Tani Hutan Kofarwis Papua, Sahabatn Bekantan Indonesia Kalimantan Selatan, LMDH Lawu Suko Lestari Jawa Timur dan Gerakan Ciliwung Bersih DKI Jakarta.

Selain kepada individu, penghargaan kalpataru juga akan diberikan kepada daerah-daerah di Indonesia. Dirketur Penanganan Sampah PSLB3 KLHK Novrizal Tahar mengungkapkan, penghargaan Adipura harus menjadi mandat bagi setiap daerah untuk melakukan pengelolaan sampah dan lingkungan di wilayah masing-masing.

"Ini adalah pengawasan kinerja. Sebanyak 514 kabupaten/kota kita mandatori untuk melakukan ini. Apalagi kita tahu bahwa dalam pengelolaan sampah kita harus menurunkan emisi gas rumah kaca. Kalau menggunakan landfill sebagai sistem utamanya, 2030 tidak boleh ada yang open dumping," ucap dia. (H-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat