Berencana Lakukan Program Hamil Akupuntur Medik Bisa Membantu
DOKTER spesialis akupunktur Athia Asparini dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengatakan pasangan suami istri yang berusaha memiliki keturunan bisa menjalani akupunktur untuk meningkatkan peluang hamil alami maupun bayi tabung (IVF).
"Akupunktur terbukti secara penelitian meningkatkan tingkat kesuksesan terjadinya kehamilan dan meningkatkan keberhasilan kehamilan hingga usia kehamilan aterm," kata Athia dalam sebuah bincang-bincang virtual, Kamis (28/7).
Dalam program hamil, akupunktur bermanfaat meningkatkan mikrosirkulasi darah, pembuluh darah, persarafan pada organ reproduksi.
Baca juga: Akupuntur Bisa Bantu Atasi Migrain
Secara sentral, akupunktur bekerja dalam keseimbangan hormon reproduksi baik untuk suami atau istri.
Akupunktur juga bermanfaat dalam mengurangi stres dan kecemasan yang mempengaruhi sistem reproduksi, serta meningkatkan sistem imunitas.
Pada pria, akupunktur akan memberikan efek pada perbaikan kualitas sperma, baik dari jumlah, pergerakan atau bentuk.
Pada perempuan, efek akupunktur dapat membantu menormalkan siklus haid, mengoptimalkan folikel dan ketebalan dinding rahim di masa subur, sehingga meningkatkan keberhasilan implantasi.
Sebelum menjalankan akupunktur untuk program hamil, pasangan suami istri sebaiknya sudah memeriksakan diri ke dokter kandungan, membawa hasil analisa sperma terbaru setidaknya dalam kurun tiga hingga enam bulan.
Pasangan suami istri bisa datang kapan saja tanpa perlu menunggu masa haid atau menunda karena sedang haid.
Akupunktur untuk program hamil pada umumnya dilakukan dua kali dalam sepekan sebanyak total terapi 12 kali. Idealnya, akupunktur medik untuk program hamil dilakukan oleh suami dan istri.
Jika keduanya memiliki masalah yang membuat kehamilan tidak kunjung terjadi, maka akupunktur harus dilakukan bersama. Namun, jika berdasarkan pemeriksaan dokter dinyatakan kondisi sperma suami tidak bermasalah, maka akupunktur boleh dilakukan hanya untuk pihak istri.
Akupunktur medik merupakan cabang ilmu kedokteran yang menerapkan teknik rangsang akupunktur dengan menggunakan kaidah anatomi, fisiologi dan patologi yang telah terbukti secara EBM dan bertujuan sebagai preventif, kuratif, rehabilitatif dan paliatif.
Pada 1962, tim ahli akupunktur dari Tiongkok didatangkan ke ke Indonesia untuk mengobati Presiden Soekarno. Setahun kemudian, tim riset ilmu pengobatan tradisional Timur di RSCM belajar akupunktur ke Tiongkok.
Pada 2003, dokter ahli akupunktur disetarakan dengan dokter spesialis dan pada 2011, program studi Pendidikan Dokter Spesialis Akupunktur Medik dibuka di FKUI-RSCM. (Ant/OL-1)
Terkini Lainnya
Menko PMK Sebut Keluarga Kokoh Disiapkan Sejak Sebelum Pernikahan
Dampak Polusi, Paru-paru Menua Lebih Awal
Upaya Meningkatkan Kesadaran dan Praktik Gizi Seimbang Mampu Turunkan Prevalensi Stunting
Obat Tuberkulosis Dipastikan tidak Berbahaya Bagi Ibu Hamil
Pemerintah akan Jamin Ibu Korban Kekerasan hingga Pengidap HIV
Angka Stunting Naik, Sulsel Lakukan 4 Hal
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap