Ingatkan Protokol Kesehatan, Kemendikbud-Ristek Dorong Perkuliahan Tatap Muka di Awal Semester
![Ingatkan Protokol Kesehatan, Kemendikbud-Ristek Dorong Perkuliahan Tatap Muka di Awal Semester](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/08/2c5b237a69dff551579c917d7a0e9e94.jpg)
KEMENTERIAN Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) mendorong perguruan tinggi (PT) untuk mulai melaksanakan perkuliahan tatap muka di awal semester ganjil ini. Para mahasiswa diharapkan bisa segera kembali ke kampus dan kembali beraktivitas dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Di bulan awal Juli lalu, kampus-kampus sudah persiapkan semester depan ini. Harapannya di Agustus ini (awal semester ganjil) semakin banyak mahasiswa kembali ke kampus," ujar Plt. Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Dikti-Ristek), Prof Nizam pada Rabu (3/8).
Nizam menuturkan bahwa saat ini kasus covid-19 memang kembali naik. Akan tetapi hal itu bukan menjadi alasan untuk tetap menjalankan perkuliah secara daring. Sebab, dia menilai kampus-kampus sudah lebih siap, mulai dari vaksinasi warga kampus hingga fasilitas kesehatan.
"Dari lonjakan kasus yang sekarang kan memang tinggi, tapi rumah sakitnya kan tetap kosong, ada vaksinasi juga hingga booster, jadi kita semakin kebal," imbuhnya.
Menurut Nizam, perkuliah tatap muka sangat penting bagi mahasiswa. Meskipun pembelajaran daring yang dikembangkan terus membaik, hal itu tidak serta merta menggantikan metode luring. Apalagi, pembelajaran daring juga berdampak pada kehidupan sosial atau interaksi warga kampus.
"Harapannya kehidupan sosial mahasiswa juga dapat berjalan lagi. Ini untuk pembentukan karakter yang lebih kuat. Kalau pembelajaran kan bisa daring ya tapi kalau interaksi sosial, organisasi, kolaborasi sosial itu perlu ke kampus," jelasnya.
Lebih lanjut, dia menegaskan bahwa kampus harus tetap waspada. Protokol kesehatan harus diterapkan dan fasilitas pembelajaran hybrid pun perlu disiapkan. Bila kasus covid-19 terus naik dan makin parah, mau tidak mau sesuai SKB 4 Menteri, pembelajaran hybrid bisa dilaksanakan.
"Mudah-mudahan kita sudah bisa kembali ke kehidupan yang lebih normal," tandasnya. (H-2)
Terkini Lainnya
Gaji Dosen Swasta Rendah, Ini Sebabnya
Pemberhentian Dekan FK Unair Bisa Matikan Kebebasan Demokrasi
Pemerintah Diminta Adil dalam Mendukung Perguruan Tinggi
Indonesia-Prancis Perkuat Kolaborasi di Bidang Pendidikan Tinggi
Mahasiswa Gunakan Pinjol untuk Biaya Kuliah, Muhadjir: Kampus Bisa Bantu Subsidi Bunga
Pemerintah tak Merevisi Permendikbud 2/2024, Sebut Perguruan Tinggi Tax Spender
Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XVII Gelar Kumpul Komunitas Karawo
PDNS Diserang, Kemendikbudristek Jamin Data Penerima KIP Kuliah Aman
Gerakan Sekolah Sehat Tingkatkan Edukasi Sampah Plastik
Pemerintah Tak Henti Dorong Terwujudnya PPDB yang Objektif, Akuntabel, dan Transparan
Jaga Semangat Inklusivitas dan Berkeadilan Sekolah Melalui PPDB
Hilmar Farid: Menjaga Peradaban Melalui Kerja Kebudayaan
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap