visitaaponce.com

Ingatkan Protokol Kesehatan, Kemendikbud-Ristek Dorong Perkuliahan Tatap Muka di Awal Semester

Ingatkan Protokol Kesehatan, Kemendikbud-Ristek Dorong Perkuliahan Tatap Muka di Awal Semester
Plt Dirjen Dikti Nizam.(Kemendikbud-Ristek)

KEMENTERIAN Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) mendorong perguruan tinggi (PT) untuk mulai melaksanakan perkuliahan tatap muka di awal semester ganjil ini. Para mahasiswa diharapkan bisa segera kembali ke kampus dan kembali beraktivitas dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Di bulan awal Juli lalu, kampus-kampus sudah persiapkan semester depan ini. Harapannya di Agustus ini (awal semester ganjil) semakin banyak mahasiswa kembali ke kampus," ujar Plt. Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Dikti-Ristek), Prof Nizam pada Rabu (3/8).

Nizam menuturkan bahwa saat ini kasus covid-19 memang kembali naik. Akan tetapi hal itu bukan menjadi alasan untuk tetap menjalankan perkuliah secara daring. Sebab, dia menilai kampus-kampus sudah lebih siap, mulai dari vaksinasi warga kampus hingga fasilitas kesehatan.

"Dari lonjakan kasus yang sekarang kan memang tinggi, tapi rumah sakitnya kan tetap kosong, ada vaksinasi juga hingga booster, jadi kita semakin kebal," imbuhnya.

Menurut Nizam, perkuliah tatap muka sangat penting bagi mahasiswa. Meskipun pembelajaran daring yang dikembangkan terus membaik, hal itu tidak serta merta menggantikan metode luring. Apalagi, pembelajaran daring juga berdampak pada kehidupan sosial atau interaksi warga kampus.

"Harapannya kehidupan sosial mahasiswa juga dapat berjalan lagi. Ini untuk pembentukan karakter yang lebih kuat. Kalau pembelajaran kan bisa daring ya tapi kalau interaksi sosial, organisasi, kolaborasi sosial itu perlu ke kampus," jelasnya.

Lebih lanjut, dia menegaskan bahwa kampus harus tetap waspada. Protokol kesehatan harus diterapkan dan fasilitas pembelajaran hybrid pun perlu disiapkan. Bila kasus covid-19 terus naik dan makin parah, mau tidak mau sesuai SKB 4 Menteri, pembelajaran hybrid bisa dilaksanakan.

"Mudah-mudahan kita sudah bisa kembali ke kehidupan yang lebih normal," tandasnya. (H-2)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat