visitaaponce.com

Perluas Akses Pendidikan Tinggi, UT Targetkan 1 Juta Mahasiswa

Perluas Akses Pendidikan Tinggi, UT Targetkan 1 Juta Mahasiswa
Rektor UT Ojat Darojat bersama Ketua MPR Bambang Soesatyo di sela Dies Natalis UT ke-38(MI/Faustinus Nua)

UNIVERSITAS Terbuka (UT) menargetkan 1 juta mahasiswa aktif dalam tiga tahun ke depan. Hal itu merupakan komitmen UT dalam mengimplementasikan amanah konstitusi dengan memberi akses pendidikan tinggi hingga ke pelosok negeri.

Rektor UT Ojat Darojat mengungkapkan, pendirian UT merupakan suatu lompatan besar pada zamannya. Untuk memberi akses pendidikan tinggi yang luas kepada semua anak bangsa, UT yang berdiri sejak 1984 terus melakukan inovasi dan terobosan.

"Hari ini UT juga akan melakukan another challenge, termasuk target pencapaian 1 juta mahasiswa secara bertahap dalam tiga tahun ke depan," ujarnya dalam Acara Puncak Dies Natalis UT ke-38 Tahun, Minggu (4/9).

Saat ini, lanjutnya, jumlah peminat kian bertambah. Bahkan di semester 2-2022, terjadi peningkatan jumlah mahasiswa yang signifikan hingga 4 kali lipat, yakni 144 ribu mahasiswa baru. Padahal di semester-semester sebelumnya, jumlah mahasiswa baru UT berkisar 34 ribu hingga 40 ribu.

"Pada semester ini jumlah mahasiswa baru kita meningkat tajam 3-4 kali lipat menjadi 144 ribu sehingga kalau dijumlahkan dengan semester awal di 2022 sekitar 75 ribu, itu sudah lebih dari 200 ribu," kata dia.

Ojat mengatakan, peminat UT dari kalangan muda atau fresh graduated high school juga meningkat. Bila sebelumnya UT dikenal sebagai kampus bagi orang yang sudah bekerja atau orang tua, kini justru 70% mahasiswa UT adalah lulusan baru SMA.

"Ada sedikit pergeseran segmen pasar kita, dimana pada saat ini banyak sekali lulusan SLTA, mereka melanjutkan kuliah di UT dan pada saat bersamaan juga bisa meniti karir," imbuhnya.

Dia menambahkan, capaian-capaian tersebut merupakan kerja keras semua pihak yang terus mendukung UT. Sebagai cyber university, UT selalu menjadi yang terdepan dalam mengimplementasikan inovasi baru.

Baca juga : Mahasiswa UP Raih Juara 1 Kuala Lumpur Entrepreneur Youth Summit 2022

Di satu sisi, UT juga terus menjaga dan meningkatkan kualitas layanan pendidikannya. Bukan hanya jumlah atau kuantitas yang harus ditambah tetapi juga kualitas sebagai kampus yang melahirkan generasi penerus bangsa yang unggul.

Di usia yang ke-38, kata Ojat, UT akan terus berupaya meningkatkan kontribusinya bagi negeri. Dengan biaya kuliah terjangkau dan daya tampung yang tidak terbatas, UT berkomitmen meningkatkan angka partisipasi kasar pendidikan tinggi Indonesia yang baru mencapai sekitar 30%.

Dewan Pengawas UTbAinun Naim mengatakan, UT merupakan universitas yang mengenakan biaya kuliah murah dan terjangkau. Hal itu merupakan masa depan baru bagi perguruan tinggi di Tanah Air.

Dari berbagai analisis, dikatakannya, perguruan tinggi di masa depan perlu mengenakan biaya kuliah yang murah atau bahkan mendekati nol. Sehingga semua kelompok masyarakat bisa menikmati layanan pendidikan.

"Kemudian dari mana perguruan tinggi akan memperoleh dananya? Mereka mengatakan karena perguruan tinggi akan dibutuhkan industri untuk mengembangkan produk-produk baru," ucapnya.

Dia pun mengapresiasi sejak beberapa tahun yang lalu UT telah mengantisipasi berbagai perkembangan baru. Hal itu terbukti adanya pembelajaran online yang sudah dikembangkan UT dan kemudian sangat bermanfaat di masa pandemi covid-19.

Sejak berdirii 34 tahun yang lalu, UT merupakan experiment yang berhasil bagi Indonesia. Keunggulan UT adalah fleksibilitas dan keterbukaan bagi masyarakat untuk mendapatkan akses pendidikan tinggi. (OL-7) 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat