visitaaponce.com

FKG UI Ungkap Masalah Gigi dan Mulut belum Tuntas

Departemen Prostodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia bekerja sama dengan Yayasan Mandiri Amal Insani menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka mendukung Program Lansia Sehat dan Produktif.

Kegiatan ini merupakan bagian dari kegiatan rutin pengabdian masyarakat yang didanai oleh Universitas Indonesia sebagai bentuk kepedulian Universitas Indonesia kepada para lanjut usia (lansia) agar mereka dapat meningkatkan kualitas hidup melalui pemeliharaan kesehatan gigi, mulut, dan gigi tiruan khususnya di masa pandemi covid-19.

Hal ini didasari dengan fakta masalah pada gigi dan mulut masih menjadi suatu masalah yang belum terselesaikan tuntas di Indonesia. Terutama pada kasus kehilangan gigi, ini merupakan masalah gigi dan mulut yang paling banyak dialami oleh penduduk Indonesia.

Baca juga: Pentingnya Menjaga Kesehatan Gigi Sejak Dini

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2017, skor indeks DMF-T (D=decayed/gigi karies, M=missing/gigi hilang, F=filled/gigi ditambal) Indonesia sebesar 4,6 yang menunjukkan terdapat 460 kerusakan gigi per 100 penduduk Indonesia atau setidaknya setiap penduduk Indonesia mengalami masalah pada 4,6 giginya.

Untuk itu, guna meningkatkan kesadaran akan kesehatan gigi dan mulut kepada masyarakat, secara khusus kepada para lansia, Departemen Prostodonsia FKG UI turut aktif dalam melaksanakan Tridarma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan, pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat.

Baca juga: Inter’dental Indonesia 2022 Hadirkan Teknologi Terkini Kedokteran Gigi

Para staf pengajar dari Departemen Prostodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia beserta para mahasiswa Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis (PPDGS) Prostodonsia yang diketuai oleh Ratna Sari Dewi menjalankan kegiatan pengabdian masyarakat yang bertajuk “Peningkatan Kualitas Hidup Melalui Kesehatan Gigi dan Mulut Lansia di Masa Pandemi Covid-19”.

Kegiatan ini tersusun atas beberapa sesi berupa penyuluhan kepada para lansia, pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut Lansia, serta penyuluhan kepada para kader (caregiver) mengenai perawatan dan pendampingan Lansia. Kegiatan penyuluhan dan pemeriksaan ini dilakukan di Panti Lansia Al-Alifya dengan harapan para Lansia tergerak untuk melakukan perawatan pada gigi dan mulutnya yang dapat dilaksanakan Unit Prostodonsia RSKGM FKG UI.

Baca juga: Beberapa Kondisi Kesehatan Dapat Dideteksi Melalui Pemeriksaan Rongga Mulut

Enggan ke dokter gigi

Ratna Sari Dewi selaku ketua acara menuturkan, “Kegiatan ini berangkat dari fakta bahwa masyarakat yang mengalami masalah pada gigi, khususnya kehilangan gigi, belum banyak yang menyadari akan pentingnya pemakaian gigi tiruan untuk menggantikan gigi yang hilang tersebut. Masih cukup banyak lansia yang enggan untuk datang memeriksakan kondisi gigi ke dokter gigi yang akhirnya gigi yang rusak akhirnya harus dicabut dan menurunkan kualitas hidup mereka. Tidak hanya itu, gigi yang hilang ini juga turut menurunkan kualitas hidup karena menurunnya kemampuan mengunyah lansia.”

Kegiatan ini merupakan kerja sama antara Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia dan Yayasan Amal Insani. Pasien yang mengalami kehilangan gigi dan membutuhkan perawatan dengan gigi tiruan direkomendasikan untuk mengunjungi Unit Prostodonsia RSKGM FKG UI untuk dilakukan pembuatan gigi tiruan.

Pengabdian masyarakat ini diselenggarakan dengan harapan dapat memberikan edukasi dan membuka wawasan masyarakat akan pentingnya pemeliharaan gigi dan mulut serta pentingnya pemakaian dan pemeliharaan gigi tiruan.

Gigi tiruan juga tetap memerlukan pemeliharaan dan kontrol berkala, karena ada kemungkinan gigi tiruan menjadi longgar atau mengalami kerusakan sehingga tidak bisa berfungsi optimal. Pemakaian gigi tiruan yang berkualitas diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup khususnya bagi para kaum lansia. (X-15)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Henri Siagian

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat