visitaaponce.com

Pertunjukan Lagu dan Tarian Tradisional Korea Sambut Gelaran KTT G20

Pertunjukan Lagu dan Tarian Tradisional Korea Sambut Gelaran KTT G20
Pertunjukan lagu dan budaya Korea yang diadakan KCCI(MI/Joan Imanuella Hanna Pangemanan)

DALAM rangka menyambut Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, yang akan digelar pada November 2022, Korean Culture Center Indonesia (KCCI) mengadakan K-Festival 2022 yang bertemakan A Great Journey to Enjoy Korea.

Baca juga: Sambut G20, Kedubes Korsel di Jakarta Gelar Pertunjukan Beautiful Korea, Dynamic Busan

Korea Festival 2022 diadakan pada 15 September hingga 20 November 2022. Diawali dengan program Annyeong Chukje, yang berlokasi di Lippo Mall Kemang, rangkaian acara ini dilanjutkan dengan pertunjukan lagu dan tarian tradisional Korea. Pertunjukan tersebut dilaksanakan di Ciputra Artpreneur Theater pada Jumat (16/9).

Terdapat 7 pertunjukan lagu dan tarian tradisional yang ditampilkan, yaitu 

1. Jangguchum / Tarian Janggu

Tarian yang berasal dari Seoljanggu dari Nongsu ini merupakan sebuah tarian yang dilakukan dengan membawa Janggu secara diagonal di sekitar bahu. Penari janggu membutuhkan keterampilan dan konsentrasi yang tinggi, sebab menari sambil membawa alat musik adalah hal yang tidak mudah dilakukan.

2. Hanryangmu / Tarian Hanryangmu

Selanjutnya tarian hanryangmu yang merupakan perwujudan dari permainan hanryang. Dalam tarian ini, Anda dapat melihat gambaran seorang pria yang tahu adat istiadat yang gerakannya dibalut gerakan arkeologi dan dan nada ceria ke melodi sedih.

3. Abakmu / Tarian Abak

Abak adalah sebuah alat musik tradisional Korea yang berbentuk labu kecil dan digenggam oleh kedua tangan. Tari abak adalah sebuah Jongjae atau tarian yang dilakukan di istana kerajaan.

4. Geomungosanjo

Pertunjukkan yang keempat ini terdiri adalah pertunjukan sanjo yang merupakan sebuah permainan instrumental yang dilakukan dengan geomungo atau dengan iringan janggu. 

Geomungo adalah alat musik yang terbuat dari 6 senar yang diikat dan dipintal ke dalam tong kayu sepanjang 1,5 meter dan lebar 25 cm dengan benang sutra.

5. Buchaechum / Tari Kipas Korea

Tari kipas seperti namanya dilakukan dengan properti kipas. Tarian ini pertama kali diciptakan oleh penari Kim Baek Bong pada 1954. Kemudian, tarian ini ditetapkan sebagai tarian perwakilan dari Korea yang dicintai oleh banyak orang luar negeri. Gerakan-gerakan dalam tarian ini menggambarkan lagu rakyat yang ceria dengan kipas yang dibentuk beberapa bentuk.

6. Jinsoechum / Tarian Jinso

Tarian Jinso adalah sebuah tarian dengan properti soe atau kkwaenggari (gong kecil yang dipegang), yaitu alat musik perkusi yang dimainkan sendiri. 

Jinsoe berarti besi yang paling kuat di antara jenis besi yang lain. Tarian ini bertujuan mengungkapkan perasaan maskulin yang dapat merasakan kehadiran Tuhan dan dinamika yang bersahaja. Permainan cahaya berperan penting dalam tarian ini.

7. Samulnori, Kwartet Perkusi Tradisional

Samulnori merupakan sebuah pertunjukan dari empat alat musik Samul, yakni Kkwaenggari, Janggu, Buk, dan Jing. Pertunjukan samulnori menggunakan Pungmolnori yang adalah sebuah komposisi skala besar yang mengambil tempat di luar ruangan dan diadaptasi menjadi seni panggung pada tahun 1978.

Acara tersebut dihadiri oleh banyak warga negara Korea dan penggemar budaya Korea yang mendaftarkan dirinya lewat link pendaftaran yang dibagikan KCCI, beberapa hari sebelumnya.

Puput dan Ranti, penggemar budaya Korea, mengaku mendapatkan informasi soal acara ini dari laman daring dan akun Instagram KCCI. 

“Website, kita sering ikuti KCCI juga di Instagramnya, terus kita email,” ujar Puput. 

Mereka menyukai Korea karena faktor budaya dan juga faktor lain. 

“Banyak sih, kayak bahasanya bikin kita pengen tahu gitu, K-Popnya terutama,” jawab Ranti. “Makanannya, memperkenalkan budaya kita jadi tambah wawasan juga gitu.” 

Saat ditanya mengenai pertunjukan favorit, Puput dan Ranti kompak menjawab Tari Kipas Korea. 

“Bagus bentuknya, juga kekompakkan yang nari pakai kipasnya,” ungkap Puput.

Selanjutnya, rangkaian Korea Festival 2022 akan dilanjutkan dengan K-maestro di Museum Nasional Indonesia pada 23 September hingga 28 Oktober 2022. 

Sub-event tersebut bertemakan “Korean Traditional Music with Crafts” atau “Musik Tradisional Korea dengan Kerajinan”. Nantikan informasi selanjutnya dari Korea Festival 2022 di website resmi dan media sosial KCCI. (OL-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat