Ini Penyebab Alergi Kambuh Saat Makan Camilan
![Ini Penyebab Alergi Kambuh Saat Makan Camilan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/09/9d6e2c93b2c2c58f3eba3a42dee3b97a.jpg)
GURU Besar Ilmu Gizi IPB University Prof Hardinsyah mengingatkan saat menyantap camilan atau snacking time menjadi masa rawan gejala alergi seseorang dapat kambuh.
"Alergi kambuh umumnya terjadi pada pukul 10 pagi, kaitannya dengan siklus sistem hormonal di tubuh. Masa-masa rawan orang yang punya gejala alergi adalah waktu snacking time-nya," ujar dia dalam sebuah temu media di Jakarta, Rabu (21/9).
Oleh karena itu, Ketua Umum PERGIZI Pangan Indonesia itu mengingatkan orang-orang dengan alergi agar berhati-hati waktu menyantap camilan di sela waktu makan besar mereka.
Baca juga: Produk Mengandung Alergen Tak Lebihi Ambang Batas, Aman Dikonsumsi
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), melalui sebuah laporan yang dirilis pada 2017, mencatat sebanyak 10 juta orang di negara-negara maju mengalami lebih dari satu jenis alergi.
Alergi terjadi saat sistem imun tubuh bereaksi dengan senyawa, semisal serbuk sari atau makanan yang bagi kebanyakan orang tidak menyebabkan reaksi apa-apa.
Hardinsyah mengatakan, gejala yang dapat muncul antara lain bintik-bintik di kulit, merah, gatal hingga bengkak.
"Bahkan enggak hanya makanan, bisa jadi udara dingin, di selimut tempat tidur, dan di udara tercemar," kata dia.
Menurut Hardinsyah, sumber alergen dari pangan umumnya merupakan sumber protein seperti telur, udang, ikan, kacang-kacangan, gandum dan bahan tambahan pangan (BTP).
"Enggak perlu khawatir, ilmu semakin berkembang. Kalau ada keluhan, konsul saja (ke dokter). Ada yang bisa diterapi karena sudah kadung kedaluwarsa. Kalau masih kecil bisa dilakukan upaya-upaya," kata dia, yang menyarankan orang-orang rajin membaca label pangan.
Mayo Clinic mencatat, khusus untuk sumber alergen pangan, gejala yang dapat muncul pada pasien antara lain kesemutan di mulut; bagian mulut seperti bibir, lidah atau tenggorokan bengkak, hingga anafilaksis atau syok akibat reaksi alergi.
Tanda anafilaksis meliputi penurunan kesadaran, penurunan tekanan darah, sesak napas, ruam kulit, pusing, denyut nadi cepat dan lemah, serta mual dan muntah. (Ant/OL-1)
Terkini Lainnya
Langkah Praktis Mengolah Mandu Beku Jadi Camilan Lezat
Olahan Daging Sapi, Resep Bakso Enak dengan Kuah Segar
Daftar 8 Camilan Pagi yang Ramah untuk Penderita Diabetes
Hailey Bieber Bicara Ngidam Terbesarnya Selama Kehamilan
Camilan di Malam Hari Bisa Bantu Penuhi Kebutuhan Gizi Saat Berpuasa
Sheraton Grand Jakarta Gandaria City Hotel Merayakan Ramadan dengan Beragam Pengalaman
Tidak Setuju RUU POM, Menkes Nilai Pengawasan Obat sudah Komprehensif
Ini Makanan Berwana Putih yang Harus Di Waspadai Penderita Diabetes dan Hipertensi!
Pangansari Utama Raih Penghargaan Platinum dari 7 Sky Media Award
Rasakan Keistimewaan Dining in Style di Swiss-Belresidences Kalibata
Henry's Steakhouse Luncurkan From Grill to Greatness
Produsen Kacang-Kacangan Bersiap Melepas 20 Persen Saham di Bursa Efek Indonesia
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap