visitaaponce.com

Ini Penyebab Alergi Kambuh Saat Makan Camilan

Ini Penyebab Alergi Kambuh Saat Makan Camilan 
Ilustrasi(Huffingtonpost)

GURU Besar Ilmu Gizi IPB University Prof Hardinsyah mengingatkan saat menyantap camilan atau snacking time menjadi masa rawan gejala alergi seseorang dapat kambuh.

"Alergi kambuh umumnya terjadi pada pukul 10 pagi, kaitannya dengan siklus sistem hormonal di tubuh. Masa-masa rawan orang yang punya gejala alergi adalah waktu snacking time-nya," ujar dia dalam sebuah temu media di Jakarta, Rabu (21/9).

Oleh karena itu, Ketua Umum PERGIZI Pangan Indonesia itu mengingatkan orang-orang dengan alergi agar berhati-hati waktu menyantap camilan di sela waktu makan besar mereka.

Baca juga: Produk Mengandung Alergen Tak Lebihi Ambang Batas, Aman Dikonsumsi

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), melalui sebuah laporan yang dirilis pada 2017, mencatat sebanyak 10 juta orang di negara-negara maju mengalami lebih dari satu jenis alergi.

Alergi terjadi saat sistem imun tubuh bereaksi dengan senyawa, semisal serbuk sari atau makanan yang bagi kebanyakan orang tidak menyebabkan reaksi apa-apa. 

Hardinsyah mengatakan, gejala yang dapat muncul antara lain bintik-bintik di kulit, merah, gatal hingga bengkak.

"Bahkan enggak hanya makanan, bisa jadi udara dingin, di selimut tempat tidur, dan di udara tercemar," kata dia.

Menurut Hardinsyah, sumber alergen dari pangan umumnya merupakan sumber protein seperti telur, udang, ikan, kacang-kacangan, gandum dan bahan tambahan pangan (BTP).

"Enggak perlu khawatir, ilmu semakin berkembang. Kalau ada keluhan, konsul saja (ke dokter). Ada yang bisa diterapi karena sudah kadung kedaluwarsa. Kalau masih kecil bisa dilakukan upaya-upaya," kata dia, yang menyarankan orang-orang rajin membaca label pangan.

Mayo Clinic mencatat, khusus untuk sumber alergen pangan, gejala yang dapat muncul pada pasien antara lain kesemutan di mulut; bagian mulut seperti bibir, lidah atau tenggorokan bengkak, hingga anafilaksis atau syok akibat reaksi alergi.

Tanda anafilaksis meliputi penurunan kesadaran, penurunan tekanan darah, sesak napas, ruam kulit, pusing, denyut nadi cepat dan lemah, serta mual dan muntah. (Ant/OL-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat