Peristiwa Sekitar Berpengaruh pada Pola Memasak
![Peristiwa Sekitar Berpengaruh pada Pola Memasak](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/09/81ace27415cfaceba8d0f186a8c23743.jpg)
APA yang terjadi di sekitar kita, seperti pandemi dan kenaikan harga sembako, rupanya memengaruhi pola masyarakat dalam memasak.
Hal itu terlihat dari hasil survei World Cooking Index yang dilakukan Cookpad dan Gallup. Survei ini mencakup 150 negara di dunia, termasuk Indonesia.
“Survei ini antara lain menanyakan berapa kali Anda memasak makan siang dan malam di rumah. Hasilnya, ada peningkatan frekuensi memasak selama pandemi Covid-19. Kini, ketika pandemi mereda angkanya kembali seperti kondisi semula,” ujar CEO Cookpad, Rimpei Iwata, dalam kunjungannya ke Jakarta, baru-baru ini.
Lebih rinci ia menjelaskan, berdasarkan hasil survei tersebut, rata-rata masyarakat Indonesia memasak 6,5 kali per pekan (untuk makan siang dan malam).
Saat pandemi melanda, tahun 2020, angka tersebut meningkat, menjadi 9 kali per pekan. Lalu, setelah pandemi mereda, frekuensi memasak kembali seperti sebelum pandemi.
Direktur Cookpad Indonesia, Soetrisno Misawa, menambahkan, selain perubahan frekuensi, preferensi jenis masakan juga berubah seiring dengan perkembangan yang terjadi di lingkungan sekitar. Hal tersebut tergambar dari pencarian di platform berbagi resep masakan Cookpad.
Baca juga: Tips Mencegah Minyak Meletup dan Berceceran saat Menggoreng
“Saat pandemi, banyak masyarakat mencari resep pembuatan jajanan anak. Kemungkinan karena ketika restoran ditutup, anak-anak di rumah, mereka membutuhkan konsumsi seperti snack," jelasnya dalam keterangan pers, Jumat (30/9).
"Pencarian lain yang juga populer ialah menu makanan yang mudah dimasak, lalu menu-menu restoran seperti japanese maupun korean food, dan yang juga banyak dicari adalah resep makanan/minuman untuk meningkatkan daya tahan tubuh, seperti wedang jahe, dan jamu berbahan empon-empon,” papar Soetrisno.
Setelah pandemi mereda, jenis resep yang banyak dicari pengguna Cookpad juga berubah. Masyarakat lebih banyak mencari resep bekal anak dan bekal makan untuk bekerja.
Hal ini terjadi ketika banyak kantin sekolah dan tempat-tempat makan di sekitar perkantoran yang belum buka sepenuhnya.
“Tak hanya pandemi yang memengaruhi pola memasak, kejadian seperti naiknya harga minyak beberapa waktu lalu juga meningkatkan pencarian resep memasak dengan sedikit atau tanpa minyak,” kata Soetrisno.
Bukan Hanya Halau Lapar
Pada kesempatan tersebut, Rimpei juga menjelaskan dampak memasak yang bukan sekadar memenuhi kebutuhan kita akan konsumsi makanan. Memasak bukan hanya untuk menghalau lapar.
Lebih dari itu, memasak juga bisa membuat hidup lebih sehat, meningkatkan kepedulian terhadap kelestarian lingkungan, dan memperkuat hubungan sosial.
“Dengan kita memasak, kita akan membuat bahan dan cara memasak yang digunakan. Apakah bahannya sehat, diperoleh dari proses pertanian dan distribusi yang ramah lingkungan, apakah cara memasak yang kita pilih lebih sehat?" katanya.
Lalu, terkait hubungan sosial, memasak yang diikuti makan bersama akan mempererat hubungan kita dengan orang lain melalui percakapan yang terjadi,” terang Rimpei.
Semua itu, lanjut Rimpei, akan sulit didapat jika kita hanya sebagai pihak yang tinggal makan, tanpa melakukan praktik memasak. Sebab, mereka tidak melalui proses pemilihan bahan dan proses membuat makanan/minuman, hanya makan saja.
Memang, pemerintah/otoritas berwenang menerapkan peraturan agar kita menuju hidup sehat dan ramah lingkungan.
Tapi kalau setiap individu memiliki kesadaran pribadi akan pentingnya hidup sehat dan ramah lingkungan, tentunya hal itu juga akan sangat mendukung program pemerintah. Kegiatan memasak membantu membangun timbulnya kesadaran tersebut.
“Jadi, kami berharap lebih banyak lagi orang yang memasak. Dengan demikian, ke depan, kita akan lebih mudah membangun kehidupan yang lebih sehat, lebih ramah lingkungan, dan memiliki hubungan sosial berkualitas,” pungkas Rimpei. ((RO/OL-09)
Terkini Lainnya
Mau Tahu Gejala Anak Alergi Susu Sapi, Cek di Platform Tanya Jawab Berbasis AI Ini
Jalan Kebudayaan, Perayaan Tujuh Tahun UU Pemajuan Kebudayaan
Konten Pornografi, Kemenkominfo akan Kirim Surat ke X
Urusan Ratecard KOL Kini Lebih Efektif dengan KOL.ID, Inovasi Terbaru Industri Influencer
Menyelaraskan Strategi dengan Keunggulan Platform Digital
Syed Kabir Ditunjuk Sebagai Country Head BEglobal Indonesia
Waspada Ancaman Kebakaran di Pemukiman
Langkah Praktis Mengolah Mandu Beku Jadi Camilan Lezat
Resep Sate Kambing Enak, Empuk, dan Tidak Bau Prengus
Ussy Sulistiawaty Ungkap Peran Penting Memasak untuk Keluarga
Mengenal Kandungan dan 3 Bahaya Mengonsumsi Susu Evaporasi
Yuk, Ikuti Pelatihan Cooking Class dari Finalis MCI Dhifa dan Tanam Ilmu
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap