visitaaponce.com

Mengenal Zaman Praaksara dan Peninggalannya

Mengenal Zaman Praaksara dan Peninggalannya
Petugas membersihkan fosil binatang purba di Museum Situs Purbakala Patiayam, Kudus, Jawa Tengah, Kamis (29/9/2022).(Antara/Yusuf Nugroho.)

ANDA mungkin belum pernah mendengar tentang zaman praaksara. Praaksara terdiri dari gabungan kata pra dan aksara. Pra berarti sebelum dan aksara berarti tulisan. Dengan kata lain, zaman praaksara merupakan zaman sebelum manusia mengenal bentuk tulisan.

Zaman yang dikenal juga sebagai masa nirleka ini terbagi dalam eman periodisasi prasejarah. Sebelum membahas lebih lanjut, istilah nirleka berasal dari kata nir yang berarti tidak ada dan leka yang berarti tulisan. 

Pembagian tersebut terdiri dari arkeozoikum, paleozoikum, mesozoikum, dan neozoikum. Berikut penjelasan detailnya.

Zaman Arkeozoikum 

Ini merupakan zaman tertua. Umurnya kira-kira 2.500 juta tahun. 

Zaman Paleozoikum  

Zaman ini dikenal sebagai zaman primer yang berlangsung selama 340 juta tahun. Di masa ini terdapat mikroorganisme, ikan, amfibi, reptil, dan binatang yang tidak bertulang punggung.

Zaman Mesozoikum 

Sebagai zaman sekunder, periode ini berlangsung selama 140 juta tahun. Ini ditandai dengan peningkatan jenis reptil yang ada.

Zaman Neozoikum 

Ini dibedakan menjadi dua zaman, yaitu tersier atau zaman ketiga dan kuartier atau zaman keempat. Zaman tersier berlangsung selama 60 tahun dengan berkembangnya primata. Sementara zaman kuartier ditandai dengan kehidupan manusia.

Salah satu peninggalan masa praaksara yaitu manusia purba. Di Indonesia sendiri, para peneliti telah menemukan beberapa jenis manusia purba. Berikut penjelasan rincinya.

Pithecanthropus

Tengkorak manusia ditemukan oleh geolog Belanda bernama B.D van Rietschoten di daerah Wajak, dekat Tulungagung, pada 1889. Fosil selanjutnya ditemukan Dr. Eugene Duboi di daerah Trinil, dekat Ngawi (Jawa Timur). Lalu fosil yang ketiga ditemukan oleh peneliti Dufjes dan Von Koenigswald.

Meganthropus

Meganthropus palaeojavanicus berarti manusia besar tua dari Jawa memiliki tulang rahan bawah yang tegap dan bergeraham besar. Fosil meganthropus terlihat lebih besar dan lebih tegap dibandingkan Pithecanthropus erectus.

Homo

Fosil homo yang pertama adalah Homo soloensis dengan tingkatan lebih tinggi daripada Pithecanthropus erectus. Manusia jenis ini diperkirakan hidup antara tahun 35.000-15.000 sebelum Masehi dari Solo. 

Sementara fosil homo yang kedua ialah Homo wajakensis yang ditemukan di daerah Wajak, Tulungagung (Jawa Timur). Jenis fosil manusia ini diketahui merupakan turunan penduduk asli Pulau Papua dan sekitarnya. (OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat