visitaaponce.com

Kiat Optimalkan Sistem Imun Anak sejak dalam Kandungan

Kiat Optimalkan Sistem Imun Anak sejak dalam Kandungan
Ilustrasi.(123RF.)

ADA kiat mengoptimalkan sistem imun anak sejak masih dalam kandungan. Salah satu caranya yakni memastikan para wanita melakukan kontrol kehamilan teratur di bidan atau dokter.

Dokter spesialis anak dr Molly Dumakuri Oktarina, Sp.A(K) memberikan salah satu kiat itu. Selama hamil, sambung dia dalam webinar kesehatan, Rabu (26/10), ibu juga harus mampu menjaga kebersihan diri dan mencegah infeksi. Apabila
terjadi infeksi, obati infeksi secara dini.

"(Ibu juga harus) Mendapatkan nutrisi lengkap seimbang, harus menghindari stres, wajib menghindari alkohol dan asap rokok," kata dia. Saat melahirkan, apabila tidak ada kontraindikasi medis, sebaiknya ibu memilih metode kelahiran normal atau secara pervaginam ketimbang caesar.

Pada bayi, penting untuk mendapatkan nutrisi terutama ASI secara eksklusif hingga enam bulan. Ini kemudian dilanjutkan makanan pendamping ASI dengan gizi lengkap dan seimbang hingga anak berusia dua tahun. "Yang tidak kalah penting dalam perkembangan sistem imun yakni vaksinasi," kata Molly.

Dia mengingatkan, apabila terjadi disregulasi atau gangguan sistem imun baik yang alami maupun yang didapat pada anak, semisal terjadi alergi, infeksi, ini akan memengaruhi perkembangan otak khususnya kognitif dan perilaku anak. Berbagai penelitian menunjukkan infeksi yang terjadi pada ibu hamil bisa meningkatkan risiko gangguan autisme pada anak atau autism spectrum disorder (ASD). 

Merujuk studi, bila infeksi terjadi pada anak di awal kehidupan, khususnya satu tahun pertama, contohnya infeksi diare, ini merupakan faktor risiko gangguan kognitif pada anak. "Tidak ada ibu yang mengalami infeksi, anak mengalami infeksi. Ternyata anak-anak yang memiliki faktor risiko atau gejala alergi di awal masa kehidupannya berisiko mengalami gangguan perkembangan," kata Molly. 

Penelitian juga menunjukkan anak dengan penyakit alergi berisiko 30%-50% lebih tinggi memiliki attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) yakni gangguan mental yang menyebabkan anak sulit memusatkan perhatian atau konsentrasi. "Anak dengan ADHD cenderung memiliki gejala asma, rhinitis alergi, dermatitis atopi, dan konjungtivitas alergi yang semua merupakan kelompok penyakit alergi," tutur Molly. (Ant/OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat