visitaaponce.com

Good Doctor Donasikan 150 Ribu Masker untuk Lindungi Masyarakat Rentan

Good Doctor Donasikan 150 Ribu Masker untuk Lindungi Masyarakat Rentan
Pengurus Kanker Payudara Indonesia menunjukkan tulisan 'Penyerahan Donasi 50.000 Masker Medis' di Jakarta.(Ist)

BULAN Oktober diperingati sebagai Bulan Kesadaran Kanker Payudara di seluruh dunia.

Dilansir dari website Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Sehat Negeriku, kanker payudara menempati urutan pertama penyakit kanker dan menjadi penyebab utama kematian akibat kanker di Indonesia.

Sementara itu, data Globocan tahun 2020 menyebutkan di Indonesia jumlah kasus baru kanker payudara mencapai 65.858 (16,6%) dari total 396.914 kasus baru kanker dan jumlah kematian akibat kanker payudara mencapai 22.430 jiwa.

Baca juga : Good Doctor dan iziklaim Kolaborasi Maksimalkan Rawat Jalan Peserta Asuransi

Orang dengan kanker payudara memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Mereka termasuk kelompok yang rentan terkena covid-19 karena penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus korona yang menyerang sistem pernapasan ini lebih mudah menyebabkan infeksi pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Jika terinfeksi virus ini, orang dengan kanker payudara cenderung mengalami gejala yang lebih parah dibandingkan orang pada umumnya.

Baca juga : Hero Supermarket dan Yayasan Pita Kuning Bantu Perawatan Anak dengan Kanker

Dilansir dari Breastcancer.org, orang yang saat ini terdiagnosis kanker, termasuk kanker payudara, memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit parah jika terkena covid-19. Memiliki riwayat kanker juga dapat meningkatkan risiko penyakit parah akibat covid-19.

Beberapa terapi kanker payudara dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh pasien sehingga meningkatkan risiko terinfeksi covid-19.

Dikutip dari Breastcancer.org, beberapa terapi kanker payudara—termasuk kemoterapi, terapi target, dan imunoterapi—dapat melemahkan sistem kekebalan dan mungkin menyebabkan masalah paru-paru.

Baca juga : Permudah Layanan Rumah Sakit, teraMedik Hadir dengan Aplikasi SIMRS Inovatif

Senada dengan hal itu, Breast Cancer Research Foundation menyatakan, pasien kanker yang sedang dalam pengobatan aktif dapat mengalami gangguan kekebalan, berkontribusi pada risiko penyakit parah yang lebih tinggi. 

Menyadari bahwa orang dengan kanker, termasuk kanker payudara, berisiko tinggi terinfeksi covid-19 dan perlu dilindungi, Good Doctor Technology Indonesia (Good Doctor) mendonasikan puluhan ribu masker kepada berbagai komunitas dan yayasan kanker seperti Cancer Information & Support Center, Yayasan Kanker Indonesia, dan Yayasan Kanker Payudara Indonesia.

Orang dengan kanker termasuk kelompok rentan yang masih membutuhkan masker karena pandemi covid-19 belum juga berakhir.

Baca juga : GorryWell Bantu Perusahaan Optimalkan Kesehatan Karyawan

Managing Director PT Good Doctor Technology Indonesia, Danu Wicaksana, mengatakan,“Sebagai penyedia layanan kesehatan terpadu berbasis teknologi, kami berkomitmen untuk melindungi masyarakat rentan. Orang dengan kanker termasuk dalam kelompok ini."

"Oleh karena itu, Good Doctor mendonasikan 150.000 masker bedah melalui Cancer Information and Support Center (CISC), Yayasan Kanker Indonesia (YKI), dan Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) sebagai upaya untuk melindungi para pasien kanker," jelasnya dalam keterangan, Kamis (27/100.

"Pendonasian masker kepada berbagai komunitas dan yayasan kanker ini juga merupakan cara kami untuk memperingati bulan Oktober sebagai Bulan Kesadaran Kanker Payudara,” tutur Danu.

Baca juga : Alomedika, Platform Perkembangan Ilmu Kedokteran untuk Meningkatkan Layanan dan Pemerataan Kesehatan

Walaupun kanker payudara menjadi momok bagi kaum perempuan, kanker ini bisa dicegah dengan melakukan deteksi dini dan menghindari faktor risikonya.

Kanker payudara dapat dideteksi pada stadium dini sehingga apabila ditemukan adanya kanker, biaya pengobatannya akan jauh lebih murah daripada apabila ditemukan pada stadium lanjut.

Selain itu, peluang kesembuhan pada pasien kanker stadium lanjut akan lebih kecil.

Baca juga : Rayakan HUT ke-40, Perusahaan SANF Luncurkan Aplikasi Sanfind

Deteksi dini dapat dilakukan baik dengan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) maupun pemeriksaan payudara klinis (SADANIS).

Pemeriksaan klinis mammogram oleh dokter rutin dilakukan setiap tiga tahun sekali pada usia 20-an hingga 30-an, sedangkan setelah usia 40 tahun, pemeriksaan rutin dilakukan setiap tahun.

Dilansir dari gooddoctor.co.id, berikut 10 cara untuk mencegah dan mengurangi risiko kanker payudara.

Baca juga : Memahami Risiko dan Pengobatan Kanker pada Wanita

1.   Jangan merokok

2.   Hindari minum alkohol

3.   Diet makanan sehat

Baca juga : Pas Ramadan, Fintech Julo Luncurkan Kampanye Buka Berkah

4.   Jaga berat badan

5.   Rutin berolahraga 

6.   Menyusui anak

Baca juga : Jelang Peringatan Hari Ibu, KlikDokter Buat Kampanye #JagaMamamu

7.   Hindari paparan radiasi

8.   Hindari penggunaan pil KB saat berusia di atas 35 tahun

9.   Batasi dosis dan durasi terapi hormon

Baca juga : Tingkatkan Layanan Kanker, Siloam Hospitals dan SingHealth Jalin Kerja Sama

10. Cari tahu riwayat keluarga yang terkena kanker

Dengan melakukan deteksi dini dan menghindari faktor risiko kanker payudara, harapan hidup dan kualitas hidup orang dengan kanker payudara dapat meningkat.

Selain itu, orang dengan kanker payudara yang sudah dinyatakan sembuh, tidak boleh lengah.

Baca juga :  Melalui E-Appointment, Daftar Rawat Jalan di Rumah Sakit Tanpa Antre

Para penyintas kanker payudara harus terus menjaga kesehatannya agar sistem imun tubuhnya tidak lemah. Saat daya tahan tubuh menurun, kanker bisa muncul kembali.

Tips menjaga kesehatan untuk penyintas kanker payudara dari gooddoctor.co.id.

  • Kelola stres dengan baik
  • Jaga berat badan
  • Rutin berolahraga 
  • Tetap melakukan pemeriksaan
  • Konsumsi makanan bergizi
  • Hindari makanan tidak sehat

Jika Anda menemukan tanda dan gejala kanker payudara, segera konsultasikan ke dokter. Anda dapat mengandalkan aplikasi kesehatan digital Good Doctor yang menyediakan klinik khusus Kesehatan Perempuan.

Konsultasi yang dapat dilakukan setiap saat di segala tempat ini membantu Anda memastikan sedini mungkin kondisi Anda sehingga tindakan pencegahan dapat dilakukan sebelum terjadi perburukan penyakit. (RO/OL-09)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat