Komplikasi Diabetes Bisa Sebabkan Neuropati
![Komplikasi Diabetes Bisa Sebabkan Neuropati](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/11/0509d3aacbeb8e2c6fbc37165c28f995.jpg)
KOMPLIKASI diabetes dapat menyebabkan neuropati diabetik, gangguan pada saraf tepi yang ditemui pada penderita diabetes melitus. Hal itu dikatakan dokter spesialis saraf Rizaldy Taslim Pinzon dari Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSI).
"Banyak penyakit yang menyebabkan neuropati, salah satu yang bisa dicegah adalah diabetes," kata Rizaldy di Jakarta, Rabu (9/11).
Dia menjelaskan neuropati umum dijumpai pada pasien diabates dengan satu dari tiga pasien diabetes melitus mengalami neuropati.
Baca juga: Diagnosa Dini Neuropati Bisa Cegah Kerusakan Saraf
Kerusakan saraf tepi bisa mengenai sistem saraf sensorik atau perasa, sistem saraf motorik, sistem saraf otonom, atau kombinasi dari ketiga sistem saraf tersebut.
Ketika diabetes bisa dicegah atau dikendalikan sejak dini, gangguan saraf kemungkinan bisa diperbaiki bila belum parah. Namun, hal itu sulit terjadi bila kerusakan serabut saraf lebih dari 50% yang disebut sudah mencapai point of no return.
"Kalau kerusakan sudah lebih dari 50% serabut saraf akan sulit (normal)," ujar dia.
Rasa kebas, kesemutan, rasa seperti tertusuk, dan sensasi panas atau terbakar di tangan dan kaki merupakan gejala umum dari neuropati yang dapat memengaruhi kualitas hidup pasien.
Bila gejala itu terjadi terus-menerus dan intensitasnya kian meningkat, segera periksakan diri ke dokter agar bisa ditangani lebih lanjut.
"Neuropati bisa ditangani lebih baik kalo ditemukan dini, lebih baik periksa sekarang," katanya.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mengonsumsi vitamin B neurotropik yang telah terbukti efektif menurunkan gejala neuropati diabetik sebesar 66% berdasarkan Studi Klinis 2018 NENOIN.
Berdasarkan Studi Klinis 2018 NENOIN, mengonsumsi satu tablet berisi Vitamin B1 (100mg), B6 (100mg) dan B12 (5000mg) selain dapat mengurangi gejala neuropati secara efektif, juga terbukti aman digunakan dalam jangka panjang oleh penderita diabetes.
Selain penderita diabetes, neuropati berisiko terjadi mulai dari kelompok lanjut usia, orang yang punya riwayat neuropati di keluarga, hipertensi, perokok, mengonsumsi alkohol, penderita penyakit-penyakit pembuluh darah, penderita kanker, hingga orang yang terpapar bahan kimia. (Ant/OL-1)
Terkini Lainnya
6 Hewan yang Mampu Deteksi Penyakit di Tubuh Manusia
Cegah Risiko dan Komplikasi Cacar Air pada Anak dengan Imunisasi
Tak Banyak Diketahui, Kenali Penyakit Langka 7+ Syndrome
Jamie Foxx Membagikan Detail Tentang Penyakit Misterius yang Diidapnya
Penyakit Kawasaki, Kenali dan Waspadai Gejalanya
Bye Bye Laptop, Terlalu Lama Ngetik Picu Gangguan Saraf Tepi?
Dokumenter Celine Dion Ungkap Kehidupan dan Perjuangan Melawan Penyakit Langka
Kombinasi Obat dan Vitamin B Bisa Kurangi Dampak Neuropati perifer
Neuropati Perifer Perlu Ditagani Sedini Mungkin
Penderita Diabetes Diingatkan Cegah Neuropati Perifer
Ini Cara Mengenali Gejala Neuropati
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Manajemen Sekolah Penghalau Ekstremisme Kekerasan
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap