visitaaponce.com

Penyebab Gempa Bumi yang Sering Terjadi

Penyebab Gempa Bumi yang Sering Terjadi
Warga melintasi area terdampak gempa di Sarampad, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Minggu (27/11/2022).(Antara/Novrian Arbi.)


GEMPA bumi merupakan salah satu fenomena alam yang sering terjadi di Indonesia. Indonesia menjadi negara yang rawan terjadi gempa bumi karena dilalui oleh jalur pertemuan tiga lempeng tektonik, yaitu lempeng Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), gempa adalah guncangan atau gerakan oleh bumi. Gempa juga dapat berarti peristiwa alam berupa getaran atau gerakan bergelombang pada kulit bumi yang ditimbulkan oleh tenaga asal dalam.

Penyebab gempa bumi yang paling umum terjadi yaitu pergeseran kerak bumi atau lempengan bumi. Selain itu, gempa dapat terjadi karena aktivitas sesar di permukaan Bumi, pergerakan geomorfologi secara lokal, contohnya terjadi runtuhan tanah, aktivitas gunung api, dan ledakan nuklir. Berikut sejumlah penyebab gempa bumi.

Aktivitas tektonik

Aktivitas tektonik ialah pergeseran lempeng-lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar. Aktivitas tektonik menyebabkan gempa bumi tektonik yang menimbulkan kerusakan atau bencana alam. Getaran gempa bumi yang kuat mampu menjalar keseluruh bagian bumi.

Aktivitas meteor

Gempa bumi ini disebabkan oleh tumbukan meteor atau asteroid yang jatuh ke bumi. Jenis gempa bumi ini jarang terjadi.

Aktivitas di daerah pertambangan

Gempa bumi ini disebut juga sebagai gempa bumi runtuhan yang terjadi karena aktivitas di daerah kapur atau pertambangan. Gempa bumi jenis ini jarang terjadi dan bersifat lokal.

Aktivitas manusia

Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas dari manusia, seperti peledakan dinamit serta nuklir atau palu yang dipukulkan ke permukaan Bumi.

Aktivitas gunung berapi

Gempa bumi vulkanik (gunung api) disebabkan oleh aktivitas magma yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi, ledakan akan terjadi sehingga menimbulkan gempa bumi. Gempa bumi vulkanik hanya terasa di sekitar gunung api tersebut.

Akibat pergerakan lempeng bumi

Gempa bumi yang diakibatkan oleh pergerakan lempengan bumi dibagi menjadi dua yaitu gerakan saling menjauh dan mendekat. Gerakan saling menjauh adalah saat terjadinya pembentukan lempeng baru di antara kedua lempeng yang berjauhan. 

Lempeng baru memiliki berat jenis yang jauh lebih kecil dari berat jenis lempeng yang lama. Lempeng yang baru terbentuk akan mendapatkan tekanan yang besar dari dua lempeng lama, sehingga akan bergerak ke bawah dan menimbulkan pelepasan energi yang juga sangat besar. 

Sementara gerakan saling mendekat terjadi saat dua lempeng yang saling bergerak mendekat dan berdampak pada terbentuknya gunung, contohnya Gunung Everest. Gunung tersebut terus tumbuh tinggi akibat gerak lempeng di bawahnya yang semakin mendekat dan saling bertumpuk. (OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat