visitaaponce.com

Yuk Cari Tahu Serba Serbi Gempa Bumi

Yuk Cari Tahu Serba Serbi Gempa Bumi
Ilustrasi gempa(medcom)

GEMPA bumi disebabkan oleh pergerakan lempeng bumi atau kerak bumi. Definisi gempa bumi sendiri adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari bawah permukaan secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. 

Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi atau lempeng bumi. Selain itu, gempa bumi juga bisa disebabkan oleh letusan gunung api. 

Frekuensi suatu wilayah, mengacu pada jenis dan ukuran gempa Bumi yang dialami selama periode waktu. Gempa Bumi diukur dengan menggunakan alat Seismometer. Moment magnitudo adalah skala yang paling umum di mana gempa Bumi terjadi untuk seluruh dunia.

Baca juga : Gempa Tektonik Arti dan Penyebabnya

Tentunya sangatlah penting untuk memahami gempa bumi, agar kalian bisa bertindak dengan tepat saat terjadinya gempa bumi. Apalagi, penyebab gempa bumi bisa beragam mulai dari faktor alam dan nonalam. 

Penyebab gempa bumi umumnya adalah pelepasan energi yang dihasilkan tekanan yang disebabkan lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan di mana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa bumi terjadi. 

Gempa Bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan-lempengan tersebut. Gempa Bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional. 

Baca juga : Setelah Laut Jawa, Gempa Tektonik M6,2 Guncang Bengkulu

Gempa Bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.

Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi. 

Beberapa gempa bumi (jarang namun) juga terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. 

Baca juga : Gempa magnitudo 5,2 di Sumur Banten terasa hingga Lampung

Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam Bumi (contoh. pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas Bumi dan di Rocky Mountain Arsenal. 

Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi.

Setelah mengenali penyebabnya, kalian perlu juga mengetahui berbagai jenis gempa bumi. 

Baca juga : Ishikawa Jadi Pusat Gempa 7,6 SR dan Tsunami

Jenis gempa bumi dapat dibedakan 3 berdasarkan penyebab, kedalaman, dan gelombang atau getaran gempa.

Berdasarkan Penyebabnya

Menurut penyebab terjadinya, gempa bumi dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu: 

1. Gempa Vulkanik

Baca juga : Bandung Gempa, Belum Ada Laporan Kerusakan Bangunan

Gempa bumi vulkanik adalah gempa bumi yang disebabkan oleh letusan gunung berapi. Contoh : gempa G. Bromo, gempa G. Una-Una, gempa G. Krakatau.

2. Gempa Tektonik

Gempa tektonik adalah gempa bumi yang terjadi karena pergeseran lapisan kulit bumi akibat lepasnya energi di zone penunjaman. Gempa bumi tektonik memiliki kekuatan yang cukup dahsyat. Contoh : gempa Aceh, Bengkulu, Pangandaran.

Baca juga : Penyebab Gempa Bumi yang Sering Terjadi

3. Gempa runtuhan atau terban

Gempa runtuhan atau terban adalah gempa bumi yang disebabkan oleh tanah longsor, gua-gua yang runtuh, dan sejenisnya. Tipe gempa seperti ini hanya berdampak kecil dan wilayahnya sempit.

Berdasarkan Kedalamannya

Berdasarkan kedalamannya, jenis-jenis gempa bumi juga dibedakan menjadi 3, yaitu :

Baca juga : Gempa Garut Dirasakan hingga Pangandaran, Tasikmalaya, Banjar, Ciamis

1. Gempa bumi dalam

Gempa bumi dalam adalah gempa bumi yang hiposentrumnya (pusat gempa) berada lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi (di dalam kerak bumi). Gempa bumi dalam pada umumnya tidak terlalu berbahaya.

2. Gempa bumi menengah

Baca juga : Gempa Cianjur: Takut Gempa Susulan, Warga Pilih Diam Rel Kereta dan Halaman Masjid

Gempa bumi menengah adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada antara 60 km sampai 300 km di bawah permukaan bumi.gempa bumi menengah pada umumnya menimbulkan kerusakan ringan dan getarannya lebih terasa.

3. Gempa bumi dangkal

Gempa bumi dangkal adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada kurang dari 60 km dari permukaan bumi. Gempa bumi ini biasanya menimbulkan kerusakan yang besar.

Baca juga : Waspada Gempa! Sesar Pati Aktif, 14 Kecamatan Di Rembang Terancam Gempa

Berdasarkan gelombang/getaran gempa

1. Gelombang Primer

Gelombang primer atau gelombang lungituudinal adalah gelombang atau getaran yang merambat di tubuh bumi dengan kecepatan antara 7–14 km/detik. Getaran ini berasal dari hiposentrum.

2.Gelombang Sekunder

Baca juga : Gempa M6,2 Guncang Aceh Singkil, Getaran Dirasakan Kuat di 4 Kabupaten

Gelombang sekunder (gelombang transversal) adalah gelombang atau getaran yang merambat, seperti gelombang primer dengan kecepatan yang sudah berkurang,yakni 4–7 km/detik. Gelombang sekunder tidak dapat merambat melalui lapisan cair. (OL-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat