visitaaponce.com

Gempa Tektonik Arti dan Penyebabnya

Gempa Tektonik Arti dan Penyebabnya
Infografis lempeng tektonik(MI)

GEMPA bumi bermagnitudo M6,2 kembali mengguncang Indonesia pada Sabtu 15 April 2023 pukul 22.07.07 WIB di wilayah Pantai Barat Sumatera, Bengkulu Utara, Bengkulu. BMKG menyebut, gempa tersebut merupakan gempa tektonik.  

Ada berapa jenis gempa? Mengapa ada gempa tektonik? Ini penjelasan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Jenis gempa dibedakan menjadi dua, yaitu berdasarkan penyebab dan kedalamannya.

Baca juga : Setelah Laut Jawa, Gempa Tektonik M6,2 Guncang Bengkulu

Berdasarkan penyebab terjadinya, gempa bumi dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :

1. Gempa Vulkanik
Gempa bumi vulkanik adalah gempa bumi yang disebabkan oleh letusan gunung berapi. Contoh : gempa G. Bromo, gempa G. Una-Una, gempa G. Krakatau.

2. Gempa Tektonik
Gempa tektonik adalah gempa bumi yang terjadi karena pergeseran lapisan kulit bumi akibat lepasnya energi di zone penunjaman. Gempa bumi tektonik memiliki kekuatan yang cukup dahsyat. Contoh : gempa Aceh, Bengkulu, Pangandaran.

Baca juga : Bandung Gempa, Belum Ada Laporan Kerusakan Bangunan

3. Gempa runtuhan atau terban
Gempa runtuhan atau terban adalah gempa bumi yang disebabkan oleh tanah longsor, gua-gua yang runtuh, dan sejenisnya. Tipe gempa seperti ini hanya berdampak kecil dan wilayahnya sempit.

Berdasarkan Kedalamannya
Berdasarkan kedalamannya, jenis-jenis gempa bumi juga dibedakan menjadi 3, yaitu :

1. Gempa bumi dalam
Gempa bumi dalam adalah gempa bumi yang hiposentrumnya (pusat gempa) berada lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi (di dalam kerak bumi). Gempa bumi dalam pada umumnya tidak terlalu berbahaya.

Baca juga : Penyebab Gempa Bumi yang Sering Terjadi

2. Gempa bumi menengah
Gempa bumi menengah adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada antara 60 km sampai 300 km di bawah permukaan bumi.gempa bumi menengah pada umumnya menimbulkan kerusakan ringan dan getarannya lebih terasa.

3. Gempa bumi dangkal
Gempa bumi dangkal adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada kurang dari 60 km dari permukaan bumi. Gempa bumi ini biasanya menimbulkan kerusakan yang besar.

Gempa Tuban dan Bengkulu

Pada kejadian gempa M6,9 di Laut Jawa yang berpusat di Tuban, Jatim, Jumat (14/4) sore dan Bengkulu, Sabtu (15/4) malam, BMKG menyebut gempa tersebut sebagai gempa tektonik.

Baca juga : Gempa magnitudo 5,2 di Sumur Banten terasa hingga Lampung

Episenter gempa bumi Tuban terletak pada koordinat 6,31° LS ; 111,96° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 65 Km arah BaratLaut Kota Tuban, Jawa Timur pada kedalaman 643 km.

Sedangkan, episenter gempa bumi Bengkulu terletak pada koordinat 5.05° LS ; 102,68° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 56 Km arah Timur Laut Enggano, Bengkulu pada kedalaman 73 km.

Karena kedalamannya, BMKG menyebut gempa Laut Jawa di Tuban sebagai gempa bumi dalam dan gempa Bengkulu sebagai gempa bumi menengah.

Baca juga : Yuk Cari Tahu Serba Serbi Gempa Bumi

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menghujam Lempeng Eurasia," ujar Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono dalam pernyataannya, Sabtu (15/4). (Z-4)

 

Baca juga : Ishikawa Jadi Pusat Gempa 7,6 SR dan Tsunami

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat