Rerie Minta Evaluasi Kebijakan untuk Bangun Sistem yang Adaptif Perubahan
![Rerie Minta Evaluasi Kebijakan untuk Bangun Sistem yang Adaptif Perubahan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/12/0709674ab4822f2cb546faa74a62bc93.jpg)
WAKIL Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengingatkan agar sejumlah sektor penting dalam pembangunan harus mampu beradaptasi dalam perubahan yang cepat. Disrupsi akibat ancaman bencana alam dan pandemi harus menjadi bagian pertimbangan dalam pembuatan kebijakan berkelanjutan di masa datang.
"Segera evaluasi pelaksanaan kebijakan di sejumlah sektor untuk dijadikan dasar perbaikan pelaksanaan kebijakan yang lebih baik pada 2023," kata legislator yang karib disapa Rerie, Jumat (30/12).
Salah satu yang mempengaruhi sejumlah kebijakan beberapa tahun terakhir, ujar Rerie, adalah pandemi covid-19 dan kondisi sejumlah wilayah Indonesia yang rawan terhadap bencana alam.
Rerie menilai kebijakan di sektor pendidikan dan kesehatan yang merupakan bagian penting dalam proses pembangunan sumber daya manusia harus mampu beradaptasi dengan ancaman tersebut.
Di sektor pendidikan, anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu, menyatakan pemulihan pembelajaran pascapandemi untuk meminimalkan learning loss atau hilangnya pengetahuan dan keterampilan dalam proses belajar, harus menjadi perhatian semua pihak dalam membuat kebijakan.
Para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah, tambah Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, perlu memberikan ruang terhadap sistem pendidikan yang resilien dan adaptif karena kerentanan posisi geografis Indonesia yang rawan bencana.
Baca juga: PGRI Minta Pemerintah Tingkatkan Infrastruktur Digital Pendidikan di 2023
Membangun sistem pendidikan yang lebih tahan dan adaptif terhadap bencana harus dilakukan mengingat disrupsi, seperti pandemi covid-19 dan bencana alam sangat mungkin terjadi lagi.
Demikian juga kebijakan sektor kesehatan nasional yang harus mengedepankan pembangunan sistem pencegahan lewat deteksi dini sejumlah penyakit yang berpotensi meluas di masyarakat.
"Upaya memenuhi kecukupan jumlah dan pemerataan penempatan dokter di Tanah Air masih menjadi pekerjaan rumah yang harus dituntaskan lewat pengembangan sistem kesehatan nasional yang mampu beradaptasi dengan kondisi negeri ini," tutur Rerie.
Sejumlah tantangan tersebut, tegas Rerie, sangat membutuhkan dukungan seluruh anak bangsa untuk mewujudkannya, demi pembangunan yang berkelanjutan.(RO/OL-5)
Terkini Lainnya
Banyak Anak Indonesia Diterima di Universitas Kelas Dunia, Tanda Kualitas Pendidikan Nasional Terus Membaik
Pembentukan Satgas PPDB Dinilai tidak Efektif Halau Kecurangan
Kemendikbud-Ristek Upayakan Pemerataan Akses Pendidikan melalui PPDB
Banyak Penerima KJP Gagal Lolos PPDB, Pemprov DKI Jangan Lepas Tangan
Ingin Menjadi Anggota Polri? Simak Persyaratannya Berikut
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Presiden Minta Peningkatan Investasi di Sektor Kesehatan Dipercepat
9 Manfaat Buah Pala bagi Kesehatan Tubuh, ini Kandungannya
Belanja Asuransi Kesehatan Sosial Naik, Mayoritas ke Rumah Sakit
Raih Akreditasi Paripurna, PT. Nayaka Era Husada Berhasil Kelola 6 Klinik PT.HM Sampoerna
Harga Produk Alat Kesehatan Tinggi karena Industrinya Belum Mapan
Penularan Tuberkulosis Masih Tinggi, Dilaporkan 282.281 Kasus hingga Juni 2024
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap