Lingkungan Pendidikan Belum Bisa Diandalkan Cegah Kasus Perundungan
![Lingkungan Pendidikan Belum Bisa Diandalkan Cegah Kasus Perundungan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/01/b514ecea56462099a3de1e75077053de.jpg)
KOMISI Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) merilis data bahwa sepanjang tahun 2022, setidaknya sudah terdapat lebih dari 226 kasus kekerasan fisik dan psikis, termasuk perundungan terhadap anak yang jumlahnya terus meningkat. Sebagian besar hal itu terjadi di lingkungan sekolah/ madrasah.
Menanggapi hal itu pengamat pendidikan sekaligus Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Cecep Darmawan mengatakan bahwa perundungan seharusnya menjadi tanggung jawab bersama pemerintah dan juga masyarakat, khususnya orang tua.
"Pendidikan kita belum berhasil dari sisi pencegahan terhadap perundungan, tetapi memang perundungan bukan hanya tanggung jawab sekolah, tetapi juga tanggung jawab semua pihak termasuk orang tua dan masyarakat," kata Cecep saat dihubungi pada Minggu (1/1).
Cecep menerangkan harus ada upaya yang sistematis untuk mencegah sekaligus juga menindak, pencegahan yang efektif sebenarnya bisa dilakukan melalui mata pelajuran baik itu intrakulikuler, kokurikuler, maupun ekstrakulikuler.
"Bisa juga melalui pencegahan melalui pembiasaan misalnya siswa-siswa itu kalau di sekolah menitipkan handphone nya dahulu, bisa juga dari pembinaan OSIS untuk mengingatkan bahwa perundungan itu bukan hanya pelanggaran tetapi perbuatan pidana," tambahnya.
Ia juga berpesan kepada komite sekolah yang berisikan orang tua siswa ikut berpartisipasi untuk mencegah perundungan agar tidak terus-menerus terjadi.
"Kalau mau komprehensif, ada yang disebut komite sekolah, libatkan komite sekolah, bagaimana orang tua membina dan mengawasi soal perundungan di rumah, bisa juga melibatkan tokoh agama di masyarakat bisa memberikan penyuluhan dan pembinaan soal perundungan secara komprehensif. Saya lihat perundungan lebih banyak karena kasus media sosial, jadi perlu juga diberikan literasi bermedia sosial kepada para siswa," tuturnya. (Fal)
Terkini Lainnya
PDIP akan Gelar Pelatihan Tim Kampanye untuk Pilkada 2024
Hari Anti Narkoba Sedunia Jadi Momentum Memutus Mata Rantai Narkoba di Indonesia
Kades Pati Deklarasikan Lutfi sebagai Cagub, Bawaslu Akui belum Dapat Tindak
Pasar E-commerce Indonesia Terbesar Ketiga di Dunia, Tren Belanja Online Konsumen Terus Meningkat
Penyandang Disabilitas Berhak Akses Informasi Kesehatan Memadai
Bawaslu Ingatkan Ada Potensi Gesekan Pada Tahapan Pilkada
KPAI: 18 Remaja di Padang Dipukul, Disundut Rokok, Disetrum, hingga Disuruh Guling-Guling
Kementerian PPPA Dorong Penegak Hukum dan Usut Tuntus Kasus Kematian Anak yang Diduga Disiksa Polisi
Cegah Penyiksaan, Pemerintah Didesak Ratifikasi OPCAT
Pascapenetapan UU KIA, KPAI Dorong Perusahaan dan Penyedia Gedung Siapkan Daycare
Tingkatkan Kepedulian Masyarakat untuk Cegah Kekerasan pada Anak
KPAI Minta Negara Serius Berantas Judi Online dengan Libatkan Lembaga Perlindungan Anak
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap