visitaaponce.com

Citra Satelit Mampu Deteksi Timbulan Limbah dengan Akurat

Citra Satelit Mampu Deteksi Timbulan Limbah dengan Akurat
Peneliti Caleb Kruse.(Ist/Twitter)

PARA peneliti dari Washington DC mengembangkan sebuah sebuah sistem untuk mengidentifikasi tempat pembuangan limbah menggunakan data satelit. Penelitian itu dipublikasikan dalam website jurnal terbuka, Plos One.

Salah satu peneliti, Caleb Kruse, mengungkapkan, dalam beberapa tahun terakhir penggunaan alat komputasi yang dikenal sebagai jaringan saraf untuk menganalisis data satelit telah menunjukkan nilai yang besar di bidang pengindraan jauh.

"Sistem baru ini dapat digunakan untuk memantau tempat pembuangan sampah dari waktu ke waktu. Selain itu, penelitian ini menunjukkan bahwa hampir 20% lokasi limbah yang dideteksi ditemukan dalam jarak 200 meter dari jalur air, dengan beberapa terlihat tumpah ke sungai yang akhirnya mencapai laut," kata Kruse dikutip Sabtu (28/1).

Kruse menyatakan, pihaknya mengembangkan sistem jaringan untuk menganalisis karakteristik spektral, spasial dan temporal dari data satelit Sentinel-2 untuk mengidentifikasi lokasi penimbunan limbah.

Salah satu lokasi yang menjadi tempat penelitian pertama ialah Indonesia. Kruse menyatakan, pihaknya melakukan pengambilan data dari 2019 sampai 2021.

Baca juga: TOSS Center Klungkung Dinilai Bisa Jadi Role Model

"Secara total, model mendeteksi 374 lokasi agregasi sampah di seluruh Indonesia yang dapat dikonfirmasi oleh peninjau terlatih melalui proses peninjauan manual yang dirinci di bagian validasi keluaran. Ini lebih dari dua kali lipat jumlah situs limbah katalog dalam database yang diketahui," jelasnya.

"Sifat lokasi yang terdeteksi berbeda-beda, meskipun identifikasi sebagian besar adalah lokasi limbah terbuka resmi yang dikelola pemerintah dan lokasi pembuangan informal berskala kecil," beber Kruse.

Selain itu, di Asia Tenggara, sistem ini pun berhasil mengidentifikasi total 966 lokasi pembuangan sampah, atau hampir tiga kali lipat dari yang tercatat oleh piblik.

Kruse menyatakan, diharapkan temuan ini dapat digunakan di masa mendatang untuk membantu menginformasikan kebijakan pengelolaan sampah dan pengambilan keputusan.

Data tersedia untuk umum, sehingga pemangku kepentingan dapat menggunakannya untuk mengadvokasi tindakan dalam komunitas mereka. Ke depan, para peneliti berencana untuk menyempurnakan dan memperluas sistem pemantauan lokasi limbah baru mereka secara global.

"Untuk pertama kalinya, Global Plastic Watch mempersenjatai pemerintah dan peneliti di seluruh dunia dengan data yang dapat memandu intervensi pengelolaan limbah yang lebih baik, memastikan limbah berbasis lahan tidak berakhir di lautan kita," pungkas dia. (Ata/OL-09)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat