Guru Besar Unhas BPA Berbahaya Buat Manusia dan Lingkungan
![Guru Besar Unhas: BPA Berbahaya Buat Manusia dan Lingkungan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/02/58481eaf1c4df8d91b0474fd17de114a.jpg)
SAAT ini masyarakat pada umumnya rata – rata menggunakan air minum dalam kemasan. Sementara itu masih ada persoalan tentang air minum dalam galon polikarbonat yang mengandung BPA.
Dan sudah banyak juga negara luar yang sudah melarang dalam penggunanaan bahan kimia BPA pada kemasan bahan pangan. Persoalan ini sekrang sudah menjadi masalah tingkat nasional.
Di Indonesia sendiri BPOM juga sudah berusaha untuk mendesak penggunakan bahan kimia BPA agar tidak digunakan ke dalam kemasan air minum dalam kemasan.
Zat kimia BPA atau disebut juga Bisphenol A adalah zat kimia yang di gunakan untuk membuat plastik mengeras yang mana bahan ini banyak di gunakan dalam produksi industri plastik polikarbonat.
Biasanya produk yang menggunakan bahan BPA ini dikenal dengan kekuatannya dan bisa dipakai berulang.
Namun apabila proses setelah produksi kurang diperhatikan, bukan tidak mungkin bahan pangan yang dikemas akan tercemar BPA berlebih.
Misal proses pengankutan galon dari pabrik menuju konsumen terkena langsung paparan sinar matahari atau bahkan galon di banting saat meletakkannya.
Prof.Dr.Anwar Daud,SKM, M.Kes, Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (Unhas) mengungkap beberapa hasil penelitian internasional tentang bahayanya zat kimia BPA terhadap lingkungan dan manusia.
Ia menyebut bahwa apabila bahan pangan yang tercemar zat BPA berlebih dan dikonsumsi akan menyebabkan terganggunya sistem kardiovaskular dan sistem reproduksi dan bahkan bisa mengganggu perkembangan otak.
"Dan kelebihan zat BPA juga akan mengakibatkan gangguan ginjal, diabetes, sampai kanker," jelasnya dalam keterangan pers, Sabtu (4/2).
"Dengan banyaknya masalah yang di akibatkan oleh zat BPA ini pada kemasan pangan, banyak ahli kesehatan yang menyarankan untuk mengurangi penggunaan produk yang mengandung BPA," kata Anwar.
Dan bisa beralih ke produk yang bebas BPA. Salah satunya yaitu produk air minum Cleo.
Kemasan yang digunakan untuk menampung air minum Cleo Free BPA dengan desain eco shape dan tentunya akan lebih ramah lingkungan.
Dengan demikiam air akan sangat aman di konsumsi dan terjaga kualitasnya, selain itu juga mendukung pelestarian lingkungan hidup.
Melisa Patricia selaku Wakil Direktur Utama PT. Sariguna Primatirta Tbk dalam keterangan pers, Sabtu (4/2) menyebutkan bahwa dengan masyarakat lebih peduli terhadap kesehatan serta produk berkualitas akan membuat mereka lebih memilih serta memilah lagi makanan serta minuman yang dikonsumsi.
"Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang FMCG, Cleo fokus pada pemenuhan air minum dalam kemasan khususnya pada produk galon," jelas Melisa.
Selain galon yang sudah bebas dari zat BPA, menurut Melisa. Cleo juga menyediakan air minum yang murni dengan menggunakan teknologi yang disebut nano-filtrasi.
"Sehingga akan menghasilkan air minum yang 20x lebih murni dengan kadar TDS di bawah 10 ppm yang selanjutnya akan sangat baik jika dikonsumsi untuk kebutuhan sehari -hari," jelasnya.
"Dan juga air minum Cleo juga memiliki rasa yang ringan jika di banding dengan produk lain, sehingga akan membuatnya aman untuk kesehatan tubuh serta ginjal," katanya. (RO/OL-09)
Terkini Lainnya
Waspadai Bromat, Senyawa Kimia di Air Minum Kemasan yang Lebih Bahaya dari BPA
Komnas Perlindungan Anak Garis Bawahi Bahaya BPA pada Anak
Kandungan BPA pada Plastik Bisa Picu Gangguan Reproduksi
Ini Tips Mengurangi Paparan BPA pada Perangkat Makan Anak
Komnas PA Minta BPOM Sahkan Peraturan Label Pangan Olahan
Kemenkominfo: Berita Bahaya BPA pada Galon Isi Ulang Bukan Hoaks
Guru Besar Unas Yuddy Chrisnandi Luncurkan Buku ke-17, Tekankan Pentingnya Perdamaian Dunia
Orasi Pengukuhan Guru Besar UPH: Teknologi IoT Kurangi Konsumsi Energi hingga 25%
Hakim Dituntut untuk Lebih Aktif Temukan Kebenaran Materiil
Guru Besar UPI Dukung Digitalisasi Kurikulum & PembelajaranTeknik Otomotif untuk Sambut Era Industri 4.0
Guru Besar UPI Sebut Pembelajaran Work-Based Learning Kembangkan Skill Set Lulusan Pendidikan Kejuruan
Prof Dadang Juandi: Tingkatkan Peran Meta-Analisis dalam Evaluasi dan Pengembangan Pembelajaran Matematika
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap