visitaaponce.com

Ini Tips Mengurangi Paparan BPA pada Perangkat Makan Anak

Ini Tips Mengurangi Paparan BPA pada Perangkat Makan Anak
Ilustrasi(Freepik)

DOKTER Spesialis Anak Neonatologist dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Daulika Yusna memberi kiat untuk mengurangi paparan bahaya kandungan bisphenol A (BPA) pada plastik yang digunakan dalam perangkat makan anak.

"Hindari penggunaan plastik polikarbonat yang mengandung BPA. Gantilah dengan produk dari stainless steel atau kaca yang lebih aman," kata Daulika dalam keterangan resmi, Selasa (1/8).

 Selain itu, hindari juga memanaskan atau merebus wadah plastik yang mengandung BPA. Zat berbahaya ini mudah terlepas jika plastik terpapar panas.

Baca juga : Perbaikan Jadwal Makan Bisa Atasi Anak Susah Makan

"Gunakan produk yang memiliki label BPA-Free atau bebas BPA untuk produk botol minum dan botol bayi," kata Daulika.

Terakhir, patuhi aturan dan regulasi pemerintah terkait penggunaan BPA pada produk tertentu. Beberapa negara telah mengeluarkan larangan terhadap penggunaan BPA dan mengklasifikasikannya sebagai zat berbahaya.

"Produk-produk berbahan dasar plastik jika terkena panas atau dicuci berulang kali bisa memicu luruhnya zat kimia berbahaya yang akan mencemari makanan atau minuman anak-anak kita," ujar Daulika.

Baca juga : Orangtua Diingatkan untuk Menerapkan Makan Terjadwal pada Anak

BPA adalah senyawa kimia yang digunakan dalam produksi plastik polikarbonat. Senyawa ini berfungsi sebagai pengeras plastik yang membuat kemasan makanan dan minuman menjadi lebih tahan lama dan dapat digunakan berulang kali. 

Namun, di balik manfaatnya itu, BPA menjadi masalah serius karena kemampuannya meniru hormon estrogen dalam tubuh.

Dunia kesehatan menyebut BPA berbahaya karena kemampuannya sebagai endocrine disruptor atau zat yang mengganggu sistem endokrin.

Baca juga : Anak yang tidak Nafsu Makan Bisa Alami Stunting

Zat ini dapat merusak keseimbangan hormon dalam tubuh, termasuk hormon reproduksi. Karena itulah, dampaknya dapat mengancam kesuburan laki-laki dan perempuan

Studi di Korea Selatan juga telah membuktikan adanya korelasi kuat antara tingginya paparan BPA dengan peningkatan kasus
infertilitas pada manusia.

Sebuah telaah hasil riset yang diterbitkan di The American Journal of Biochemistry and Biotechnology pada 2021 menunjukkan bahwa BPA mengurangi produksi testosteron selama tahap perkembangan tubuh laki-laki, menyebabkan penyakit prostat, memengaruhi kualitas sperma, dan mengganggu sumsum tulang belakang hipotalamus-hipofisis-testis (hypothalamic-pituitary-testicular axis).

Baca juga : Komnas Perlindungan Anak: Labelisasi Galon BPA Tak Bisa Ditunda

Sementara menyangkut efek buruknya pada perempuan, dalam publikasi yang sama, BPA telah dilaporkan terkait dengan infertilitas, dan memiliki efek negatif pada berbagai aspek sistem reproduksi. (Ant/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat