Mengenal Purwakanthi dalam Bahasa Jawa
![Mengenal Purwakanthi dalam Bahasa Jawa](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/02/e044f3f5537c3e54ab0b57923afbc440.png)
PURWAKANTHI adalah salah satu jenis karya sastra Jawa yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Purwakanthi digunakan masyarakat Jawa sebagai ungkapan agar lebih ringkas dengan susunan kata yang indah dan mudah diingat.
Purwakanthi berasal dari dua suku kata bahasa Jawa, yakni purwa dan kanthi. Purwa berarti awalan dan kanthi berarti mengulang. Secara garis besar, purwakanthi dapat diartikan sebagai mengulang atau mengikuti kata yang di awal atau kata sebelumnya.
Baca juga: Pemerintah Didesak Bentuk Tim Investigasi Independen Kasus Gagal Ginjal
Dalam sebuah purwakanthi, rima atau alunan bunyi yang sama dalam beberapa kata akan membuat pendengar mudah menangkap maksud ucapan tersebut. Purwakanthi bahkan digunakan oleh masyarakat Jawa hingga saat ini.
Jenis Purwakanthi beserta contohnya
1. Purwakanthi Guru Swara
Purwakanthi dengan persamaan dalam bunyi huruf vokalnya. Persamaan bunyi huruf vokal dapat berupa huruf a,i,u,e dan o.
Contoh
• Ati karep, bandha cupet
• Ayem tentrem
• Bagas waras
• Bareng wis makmur, lali marang sedulur
• Bungah susah iku lumrah
• Becik ketitik, ala ketara
• Gemah ripah
• Gendhon rulon
• Gemi setiti ngati-ati
• Gelem obah, mesthi mamah.
2. Purwakanthi Guru Sastra
Purwakanthi guru sastra merupakan purwakanthi yang memiliki persamaan huruf di setiap awalan kata. Purwakanthi ini memiliki ciri khusus penggunaan huruf konsonan yang sama.
Contoh
• Madat, minum, madon, mateni lan main
• Mandhep, manteb, melu mara tua, mangan ora mangan
• Asah, asih, asuh
• Babat, bibit, bobot, bebet
• Saya suwe saya sumengka
• Sepi sepa lir sepah samun
• Tata titi tutug tatug, tanggung jawab
• Tata, titi, tentrem.
• Tatag, teteg, bakal tutug
• Laras, lurus, leres, laris
3. Purwakanthi Guru Basa (Lumaksita)
Purwakanthi lumaksita memiliki kata yang berpindah atau berulang. Artinya, kata yang sudah disebut di depan akan diulang kembali di bagian selanjutnya.
Contoh
• Asung bekti, bektine kawula marang gusti
• Bibis tasik, tasik madu wino tirto
• Durna putra, putra putri madukara
• Nemu kembang, kembange wangi, wangine gawe keblinger
• Janur gunung, gunung geni lor ngayogya
• Pandhu suta, suta madyaning Pandhawa
• Raja pura, putra daleme Ngastina
• Remuk rempu, rempu dadi awu
• Witing klapa, klapa mudha saumpama
(OL-6)
Terkini Lainnya
2 Kesenian Tradisional Sumedang Ditetapkan sebagai Warisan Budaya tak Benda
Membangkitkan Desa Bermodal Alam dan Budaya
Muhibah Budaya Jalur Rempah akan Singgah di Melaka
Bahasa Bali Terancam Punah, Generasi Z Diminta Gunakan dalam Keseharian
HUT Jakarta, Mandra Harap Budaya hingga Kesenian Betawi Terus Lestari
Dieng Culture Festival 2024 Bakal Digelar Agustus
BMKG: Prakiraan Cuaca untuk Wilayah Indonesia, Jumat 21 Juni 2024
Arafah di Hati Musrifah, Alhamdulillah Tiada Henti
Prakiraan Cuaca Rabu (19/6) di Wilayah Indonesia: Potensi Hujan dan Gelombang Laut
Jangan Bingung! Ini Hitungan Weton Jawa untuk Kelahiran yang Benar
Prakiraan Cuaca Sabtu (8/6) di Wilayah Indonesia
Cara Menghitung Weton Jawa Bisa untuk Jodoh dan Pernikahan
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap