visitaaponce.com

Hentikan Riset Alat Deteksi Tsunami, BRIN tidak Efektif

Hentikan Riset Alat Deteksi Tsunami, BRIN: tidak Efektif
Potret peneliti saat memeriksa alat pendeteksi tsunami.(Antara)

KEPALA Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko menyatakan bahwa alat pendeteksi dini tsunami, khususnya Ina-Buoy yang sedang dalam proses riset, ternyata tidak efektif. 

Alhasil, BRIN menghentikan tahapan riset alat deteksi tsunami tersebut. “Yang kita lakukan adalah riset untuk membuat sistem pendeteksi dini tsunami yang paling baik," jelas Handoko dalam konferensi pers, Jumat (10/2).

"Ternyata Ina-Buoy yang basis utamanya sensor berbasis kabel optik itu tidak begitu berhasil,” imbuhnya.

Baca juga: Wapres Ma'ruf: Alat Deteksi Tsunami Harus Segera Diperbaiki

Handoko pun membatah anggapan bahwa penghentian alat deteksi tsunami tersebut karena keterbatasan anggaran. Namun, pihaknya mengklaim aspek substansi dari efektivitas alat yang dipasang BPPT.

Dia juga mengaskan bahwa BRIN maupun BPPT tidak pernah mengoperasikan alat pendeteksi tsunami. BRIN merupakan lembaga riset, sehingga yang dikembangkan lembaga tersebut hanya sebatas riset. 

Oleh karena itu, lanjut dia, Ina-Buoy baru pada tahap riset, bukan pemanfaatan yang sesungguhnya. “BRIN atau BPPT tidak akan pernah menjadi operator alat pendeteksi tsunami, karena itu seharusnya (tugas) BMKG,” pungkas Handoko.

Baca juga: DPR Harap Megawati Turun Gunung Atasi Masalah BRIN

Berdasarkan hasil riset BRIN, perawatan alat pendeteksi tsunami itu ternyata membutuhkan biaya yang besar. BMKG pun keberatan untuk terus mendukung riset dengan biaya yang mahal. “Karena kalau kabel optik setiap 10 tahun harus ganti, itu berapa triliun? Kan tidak mungkin,” sambungnya.

Di luar negeri, menurut Handoko belum ada praktik yang membuktikan efektivitas alat pendeteksi dini tsunami berbasis kabel optik. Negara maju seperti Jepang dan Amerika Serikat, diketahui sudah melakukan uji coba.

“Kita hentikan bukan karena skema anggaran berubah. Tidak ada hubungannya. Alat ini ternyata tidak andal, khususnya dari sisi telekomunikasi. Tidak bagus, minimal untuk Indonesia,” tutupnya.(OL-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat