visitaaponce.com

Resmikan Animalium BRIN, Megawati Harap Riset RI Lebih Terstruktur

Resmikan Animalium BRIN, Megawati Harap Riset RI Lebih Terstruktur
Ketua Dewan Pengarah BRIN Megawati Soekarnoputri (kedua kanan) memukul gong saat pembukaan pawai Pesta Kesenian Bali (PKB) yang ke-45(ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo)

KETUA Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Megawati Soekarnoputri meresmikan Failitas Riset Satwa Nasional Animalium BRIN di kawasan Sains dan Teknologi Soekarno, Cibinong, Jawa Barat, pada Rabu (5/7).

Pada kesempatan itu, Megawati didampingi langsung oleh Kepala BRIN Laksana Tri Handoko. Pada kesempatan itu, Megawati berharap bahwa penggabungan riset-riset di kementerian/lembaga dalam satu badan BRIN diharapkan dapat menghasilkan riset nasional yang bermanfaat dan berkualitas.

"Saya harus mengatakan bahwa kami baru mulai membangun kembali. Dari sisi struktur kalau kita lihat tadi masih belum sepenuhnya berjalan. Dengan dijadikan satunya peneliti di pusat riset ini, diharapkan segala sesuatu yang dihasilkan dapat diperuntukkan, bukan hanya segelintir orang tapi juga bangsa dan negara," kata Megawati.

Baca juga : BRIN Kucurkan Dana Riset Rp700 Miliar untuk Masyarakat Umum

Animalium merupakan salah satu fasilitas riset milik BRIN yang berlokasi di Kawasan Sains dan Teknologi Soekarno BRIN, Cibinong. Fasilitas ini digunakan untuk melakukan riset satwa-satwa liar yang difasilitasi oleh BRIN. Di dalamnya, terdapat museum satwa dan juga satwa-satwa yang hidup.Ada ratusan koleksi satwa liar di dalamnya, mulai dari aves (burung), pisces (ikan), herpetofauna (reptil), invertebrata (serangga), hingga mamalia

Yang membedakan dengan wisata lainnya juga adalah Animalium memiliki 5 lobi, 5 exhibit, dan 5 kandang burung aviary. Animalium dibangun di atas lahan seluas 1,5 hektar. Operasionalnya baru dibuka untuk pengunjung pada Maret 2023.

Pada kesempatan itu, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengungkapkan, kawasan Sains dan Teknologi Soekarno BRIN merupakan pusat riset lifescience mulai dari yang paling basic. Ada empat organisasi riset di dalamnya, yakni organisasi riset hayati dan lingkungan, organisasi riset kesehatan, organisasi riset pangan dan pertanian serta organisasi riset perikanan dan peternakan.

Baca juga : Perkuat Industri Laut, BRIN Resmikan Fasilitas Riset BBIL di Lombok

"Jadi di kawasan ini, dari 190 hektare yang ada, 30 hektare kita buat sebagai kawasan komersial untuk tenant industri berbasis research and development," pungkas dia. (Ata/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat