visitaaponce.com

UI Dorong Penyempurnaan Sistem Kesehatan Nasional RI

UI Dorong Penyempurnaan Sistem Kesehatan Nasional RI
Ilustrasi(FKUI)

PANDEMI covid-19 yang menginfeksi sebanyak lebih dari 6 juta masyarakat di Indonesia dan mengakibatkan 160 ribu orang meninggal dunia sempat menjadi hantaman keras bagi sistem kesehatan dalam negeri. Di masa-masa itu, civitas akademika Universitas Indonesia membuktikan bahwa pihaknya dengan sigap menyiapkan kebutuhan sumber daya manusia kesehatan (SDM) untuk menjawab tantangan kesehatan global agar Indonesia mampu bertahan.

"Fakultas Kesehatan Masyarakat berperan penting untuk turut serta dalam peta penguatan sistem kesehatan nasional, khususnya mendidik tenaga kesehatan yang andal untuk menangani global emergency ini," kata Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat UI Mondastri Korib Sudaryo saat ditemui dalam acara Dies Natalis FKUI ke-73 di Gedung FKUI, Jakarta Pusat, 10 Februari 2023.

Mondastri membeberkan, hingga kini para ahli di Universitas Indonesia dan perguruan tinggi lainnya masih terus mempelajari terkait dengan persiapan untuk penguatan sistem kesehatan nasional ke depan agar dapat menghadapi berbagai tantangan kesehatan yang ada seperti pandemi.

"Satu hal yang peting dalam sistem internasional ini, kalau ingin kokoh kemudian harus dilihat dari perspektif penanganan bencana juga. Karena sebenarnya pandemi ini juga bagian dari salah satu hazzard kebencanaan yang luas. Karenanya, penanganan bencana perlu diintegrasikan pada SKN juga," beber dia.

Pada kesempatan itu, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Ari Fahrial Syam mengungkapkan, melihat kilas balik masa pandemi covid-19, FKUI telah banyak memberikan kontribusi bagi penanganan pandemi di Indonesia. Mulai dari mengadakan seminar akademik untuk memberikan masukan pada pemerintah, menghasilkan sejumlah penelitian mengenai pandemi di jurnal publikasi internasional, melakukan uji klinis untuk obat-obatan dan vaksin baru hingga mengirimkan bantuan medis.

Ke depan, untuk menyiapkan SDM andal dalam mengatasi krisis kesehatan di Indonesia, FKUI juga tengah menyiapkan pendidikan spesialis emergency medicine. "FKUI sebagai institusi ternama kita memang harus mengantisipasi yang sedang terjadi. Hal ini sangat dibutuhkan untuk melakukan antisipasi bagi masyarakat untuk menghadapi ancaman bencana alam maupun nonalam selanjutnya, Dari segi struktur pendidikan kita sudah siapkan," imbuh Ari.

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono optimistis Indonesia bisa menghadapi ancaman pandemi di masa yang akan datang. Dante menyatakan Kemenkes telah mengidentifikasi tiga hal penting yang perlu dipersiapkan untuk menghadapi ancaman pandemi. Pertama, ketahanan surveillans kesehatan dari tingkat puskesmas hingga laboratorium sentral. Saat ini sendiri, Indonesia telah memiliki sebanyak 10.292 laboratiroum mikroskopik di tingkat puskesmas yang bisa mengidentifikasi berbagai macam penyakit, misalnya tuberkulosis.

"Saat ini memang di seluruh kabupaten/kota saat ini baru tercapai di 231 dari 514 kabupaten/kota yang ada di Indonesia untuk melakukan tes cepat molekuler. Lalu di tingkat provinsi baru 28 dari 34 provinsi yang baru bisa melakukan kultur dan resistensi obat. Ini penting untuk terus dikembangkan untuk menjaga kegawatdaruratan pandemi di masa yang akan datang," beber Dante.

Kedua, penguatan ketahanan obat, vaksin dan alat kesehatan yang diproduksi dari dalam negeri. Saat ini, Kemenkes juga tengah membangun ekosistem bahan baku obat agar bisa diproduksi dalam negeri. Ada beberapa antigen vaksin yang kini telah mampu diproduksi dalam negeri. Di antaranya BCG, difteri, hepatitis, influenza dan polio.

"Kita harapkan punya resiliensi dan kemandirian di masa yang akan datang," imbuh dia.

Selanjutnya, penguatan tenaga cadangan kesehatan. Dante membeberkan, belajar dari pandemi covid-19, Indonesia sempat kekurangan tenaga kesehatan untuk menangani pasien yang membludak. Sehingga, saat ini Kemenkes mempersiapkan strategi untuk memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan. Dalam hal ini, Kemenkes pun telah melakukan kerja sama dengan FKUI untuk menghasilkan SDM kesehatan andal yang dapat berkontribusi untuk penanganan bencana.

"Strategi yang dilakukan ialah menyiapkan tenaga kesehatan prabencana, ketika bencana dan pascabencana. Di fase prabencana masyarakat dihimpun dalam program tenaga cadangan kesehatan. Sementara di fase tanggap darurat, tenaga tersebut dimobiliasi ke titik bencana," ucap dia. (H-2)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat