Ngobrol Bareng Legislator Peran Krusial Generasi Muda Memproduksi Konten Positif
![Ngobrol Bareng Legislator: Peran Krusial Generasi Muda Memproduksi Konten Positif](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/02/5fe1aa6b0da3966bda18343786774914.jpg)
KEMENTERIAN Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) melalui Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (Ditjen Aptika)
menyelenggarakan webinar "Ngobrol Bareng Legislator" yang bertema “Produksi Konten Positif yang Viral”, Kamis (16/2). Acara ini diisi oleh empat narasumber yaitu Samuel Dirjen Aptika Kominfo Samuel Abrijani, anggota Komisi I DPR Nurul Arifin, Aliah Lestari Sayuti sebagai influencer, dan Dudi Sugandi sebagai V=visual narator.
Webinar ini memaparkan peran krusial dan kontribusi pengguna, khususnya generasi muda, dalam bijaksana memproduksi konten dengan emosi positif pada media sosial.
Aliah Lestari Sayuti mengatakan, dewasa ini istilah viral menjadi salah satu hal yang selalu dikaitkan dengan konten-konten yang ada di media sosial. Konten-konten yang menjadi viral ini seringkali memiliki daya tarik tertentu yang membuat pengguna media sosial tertarik untuk membagikan ulang (re-share/re-post) konten tersebut.
“Berbicara mengenai konten viral sangat menarik, karena terkadang yang tidak berniat viral malah akan jadi viral, yang direncanakan viral tidak menjadi viral. Namun yang pasti terdapat variatif emosi yang terkandung dalam suatu konten yang dapat viral.” papar Aliah.
Adapun Dodi mengatakan, viralitas suatu konten di media sosial dapat juga dipengaruhi oleh peran seorang influencer atau buzzer di media sosial. Peran influencer dalam viralitas suatu konten adalah pada penyebaran konten kepada khalayak luas, atau pada media sosial sering disebut juga dengan peningkatan jangkauan konten.
“Jenis konten yang bisa viral bervariasi. Intinya, konten yang dibuat harus menghibur, memberikan edukasi, menyampaikan informasi, dan membuka inspirasi baru. Bagi saya, untuk membuat konten viral tidak terlalu susah. Kalau buat konten yang viral buatlah konten dan konteks yang sesuai dengan kondisi paling aktual dan membangkitkan emosi.” tandasnya.
Pada kesempatan yang sama, Nurul memaparkan hasil studi yang dilakukan oleh Dobele et al (2007) menunjukkan, suatu pesan atau konten yang viral harus memiliki element of surprise, selain itu pesan yang viral tersebut perlu memiliki emosi yang ada di dalamnya. Berger dan Milkman (2018), dalam studinya menyebutkan bahwa konten dengan emosi positif mendapatkan nilai viralitas yang lebih tinggi dibandingkan konten dengan emosi negatif. Namun, tidak semua emosi yang negatif memiliki viralitas yang lebih rendah. Meurutnya, tidak sedikit konten dengan emosi negatif lebih mendominasi pada beberapa masyarakat.
“Dampak dari konten negatif adalah mampu mengurangi nilai-nilai kemanusiaan dan kebangsaan yang ada di masyarakat. Sebagai contoh konten negatif adalah fenomena mengemis online, Fajar Sadboy vs Nono Siswa Juara Matematika, dan lainnya. Apabila konten negatif terus menjalar, generasi muda masa depan akan terancam dengan krisis nilai kemanusiaan.” jelas Nurul. (OL-8)
Terkini Lainnya
Butuh Lampu Konten dengan Pengendali Jarak Jauh? Cek Seri Terbaru Colbor Ini
Fahmi Adimara Datangi Milan Bawa Karya Komunitas Jawa Timur
Tantangan untuk Kreator Konten dari Perdesaan
Kreator Konten Geoffanisa Kaitkan Senyum Indah dengan Olahraga
Live Streaming 40 Jam, Predator Gaming Indonesia Uji Ketahan dan Suhu Laptop Predator Helios 18
Winona Willy Ungkap Perjuangan Menyusui Sang Buah Hati
Kominfo Sebut Belum Ada Teknologi yang Bisa Cegah Konten Judi Online
Pahami Algoritma Media Sosial, Perbanyak Konten Positif untuk Hindari Rabbit Hole
Polisi Tangkap 4 Operator Judi Online di Balik Akun Youtube Bos Zaki
Jaga Anak dari Perilaku Menyimpang, Keteladanan di Medsos Makin Dibutuhkan
Instagram Batasi Konten Berbahaya untuk Pengguna Remaja
SnackVideo Hadirkan GARM untuk Pastikan Tidak Ada Konten Video Berbahaya
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap