Main Puzzle dan Belajar Bahasa Bisa Cegah Demensia Frontotemporal
![Main Puzzle dan Belajar Bahasa Bisa Cegah Demensia Frontotemporal](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/02/699d5c96f66cffe922efbda2fdd1ab8a.jpg)
DOKTER spesialis neurologi RSUD Sawah Besar Andre mengatakan bermain yang merangsang stimulasi otak, seperti bermain puzzle dan belajar bahasa baru direkomendasikan untuk mencegah Demensia Frontotemporal (FTD).
"Direkomendasikan melakukan aktivitas yang menstimulasi seperti puzzle, belajar bahasa baru atau instrumen musik, dan terlibat dalam percakapan sebanyak 30 menit atau lebih dalam sehari," tulisnya dalam pesan singkat, dikutip Selasa (21/2)
Demensia Frontotempora biasa dikenal dengan sebutan FTD, adalah salah satu jenis demensia yang disebabkan oleh penurunan fungsi otak sisi bagian depan dan sisi samping otak, yang dalam bahasa medis disebut frontal dan temporal.
Baca juga: Bruce Willis Didiagnosis Mengalami Demensia Frontotemporal
Biasanya FTD banyak dijumpai pada pasien dengan rentang usia 45 sampai 65 tahun.
Andre menyebut penyakit ini berbeda dengan demensia alzheimer. Jika demensia alzheimer banyak dijumpai pada usia di atas 65 tahun dan dengan gejala gangguan daya ingat, gejala demensia frontotemporal yang sering ditemukan adalah perubahan perilaku dan kesulitan dalam menemukan kosa kata dalam berbicara.
"Gejala utama yang sering dijumpai adalah perubahan perilaku, kesulitan memahami perintah, kesulitan menemukan kosa kata dalam berbicara, gangguan dalam perencanaan, hilangnya minat untuk mengerjakan sesuatu yang sebelumnya disukai. Berbeda dengan alzheimer yang lebih dominan gangguan daya ingat," katanya.
Hingga saat ini, dokter yang juga praktek di RS Atmajaya itu mengatakan belum ada obat yang dapat menghentikan FTD.
Penanganan yang tepat jika pasien mengalami FTD adalah utamanya dengan terapi nonobat (non farmakologis) seperti terapi fisik, dukungan sosial, terapi okupasi, terapi wicara, terapi perilaku kognitif dan layanan rehabilitasi.
Terapi ini melibatkan multidisiplin, baik dari dokter Neurologi, dokter Psikiatri, dokter Rehabilitasi Medis dan terapis wicara.
Sedangkan terapi obat (farmakologi) lebih diutamakan untuk mengurangi atau mengatasi gejala yang timbul dan mengganggu seperti gelisah, tindakan agresif yang kadang mengganggu orang di sekitarnya seperti obat antidepresan atau antipsikotik.
Ia juga menyarankan untuk melakukan aktivitas fisik sebanyak 150 menit per minggu dengan aerobik intensitas sedang seperti jalan cepat, bersepeda, dan menari.
Selain itu juga bisa latihan kekuatan (strengthening exercises) setidaknya 2 kali seminggu seperti yoga dan berkebun.
"Makan-makanan sehat dengan diet seimbang, kurangi meminum alkohol, tidak merokok dan tidak lupa mulai dibiasakan brain check up untuk pemeriksaan fungsi otak secara dini," tambahnya.
Beberapa waktu lalu, aktor senior Bruce Willis dikabarkan menderita penyakit demensia frontotemporal (FTD) yang membuatnya harus pensiun dari dunia akting yang membesarkan namanya.
Menurut pernyataan dari keluarganya yang dikutip dari situs The Association for Frontotemporal Degeneration (AFTD), pekan lalu, Willis mengalami kesulitan berbicara yang menjadi salah satu gejalanya.
Sebelumnya, aktor berusia 67 tahun itu didiagnosis menderita afasia, Maret tahun lalu. (Ant/OL-1)
Terkini Lainnya
Ramalan Zodiak Gemini Hari ini 3 Juli 2024: Jangan Bosan untuk Belajar
Avrist Assurance Gelar health Talk Hadirkan Komika Ridwan Remin dan Pukovisa Prawiroharjo
Presiden Minta Peningkatan Investasi di Sektor Kesehatan Dipercepat
9 Manfaat Buah Pala bagi Kesehatan Tubuh, ini Kandungannya
Belanja Asuransi Kesehatan Sosial Naik, Mayoritas ke Rumah Sakit
Raih Akreditasi Paripurna, PT. Nayaka Era Husada Berhasil Kelola 6 Klinik PT.HM Sampoerna
Jamie Foxx Membagikan Detail Tentang Penyakit Misterius yang Diidapnya
Penyakit Kawasaki, Kenali dan Waspadai Gejalanya
Ini Gejala Stroke di Usia Muda dan Cara Pencegahannya
Pakan Unggas Berbasis Maggot dan Ekstrak Daun Meniran Dikembangkan
Apakah Bawang Putih Efektif Redakan Flu? Simak Penjelasannya
Khitan Bisa Mengurangi Potensi Tertular Penyakit Seksual
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap